Nasional
Bermodal Ritual dan Bujuk Rayu, Pemuda di Garut Nodai Puluhan Gadis di Bawah Umur, Ini Kronologinya
Seorang pemuda di Garut nekat nodai puluhan gadis di bawah umur, modusnya dengan mengajak ritual.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.com - Seorang pemuda di Garut nekat nodai puluhan gadis di bawah umur.
Modus pelaku untuk nodai puluhan gadis di bawah umur ini adalah dengan menawarkan ritual khusus.
RGS (26) Pemuda Garut ini mendekati para korbannya melalui media sosial Facebook, berikut kronologinya.
1. Cara Mendekati Korban
RGS, Pemuda yang berasal dari Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat itu mendekati korbannya melalui Facebook.
Para korban RGS umumnya mereka yang kerap berkeluh kesah di media sosial.
RGS pun mendekati para korban dan eminta mereka untuk menceritakan keluh kesahnya.
2. Pelaku Menawarkan Ritual
Saat sudah semakin dekat, RGS pun mengajak para korban untuk bertemu dengan alasan bahwa ia bisa memberi solusi atas masalah mereka.
Solusi yang dimaksud oleh RGS adalah Ritual, namun sebetulnya ia justru berniat mencabuli para korban.
"Saya kenalan di facebook lalu ngajak ketemu."
"Diajak ngobrol dulu. Setelah itu menawarkan solusi dengan ritual," kata RGS sembari menunduk di Mapolres Garut, Rabu (15/5/2019).
Ada dua ritual yang ditawarkan, yakni kias untuk menghilangkan kesialan dan pangasal agar kejiwaan korban seperti terlahir kembali.

3. Ada 20 ABG jadi Korban
RGS mengaku jumlah korban yang telah dicabulinya sebanyak 20 orang. Sebanyak 12 orang korban hanya dilecehkan, sedangkan delapan orang sudah disetubuhi.
Saat ditanya kembali terkait jumlah korban, RGS menegaskan jika hanya 20 ABG yang dicabulinya. Ia pun mengaku menyesali perbuatannya.
4. Keterangan Kepolisian
Menurut Pihak Kapolres Garut, RGS terlebih dahulu meyakinkan korban agar mau curhat kepadanya.
"Jadi kenal berawal dari chatingan Facebook, si pelaku ini meyakinkan bagaimana caranya bertemu dengan korban."
"Dibuat bagaimana caranya si korban bisa curhat ke pelaku, akhirnya curhatlah, mungkin ada frustasi, mungkin putus dengan laki-laki, dan lain-lain."
"Ditawarkanlah solusi kias dan pangasal. Sama-sama dua solusi berakhir dengan disetubuhi," tandas Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna.
Hubungan Intim Gadis ABG dan Pria Blitar Bocor saat Siaran Langsung di Facebook
Adegan hubungan intim Gadis ABG dengan pria asal Blitar bocor saat melakukan siaran langsung alias live di Facebook.
Muasal kisahnya ini bermula ketika Gadis ABG itu dipaksa pria asal Blitar untuk melakukan adegan intim sambil live Facebook. Videonya pun beredar luas dan menjadi viral di media sosial.
Di kala banyak orang berburu pahala di Bulan Ramadan, pemuda asal Blitar justru berbuat dosa dengan cara mempertontonkan adegan syur melalui layanan Live Facebook.
Pemuda ini bernama Yudi berusia 23 tahun, melalukan adegan syur dengan kekasihnya Gadis ABG yang masih berusia 17 tahun, sebut saja bernama Jelita.
Alhasil, perbuatan dosa yang dilakukan Yudi dengan Jelita membuat gempar warga sekitar tempat tinggalnya, dan kini harus berurusan dengan polisi.
Kisah asmara antara Yudi dan Jelita pun bakal berakhir kelabu.
Kini, Yudi yang tercatat sebagai warga Desa Bacem, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar mendekam di sel penjara Polres Blitar.
Yudi diduga menyebarkan video porno, yang tak lain aibnya sendiri.

Video berdurasi 59 detik itu berisi adegan syurnya bersama gadis di bawah umur tersebut.
Video itu di-upload di Facebook-nya secara live.
Tak pelak, saat adegan itu muncul secara live, langsung ditonton banyak orang.
"Kasus ini kami tindak lanjuti dengan cepat karena sudah meresahkan warga. Apalagi, itu jadi perbincangan di saat bulan suci," kata AKBP Anissullah M Ridho, Kapolres Blitar, saat merilis kasus itu, Kamis (16/5/2019).
"Ditambah, korbannya atau si gadis itu masih di bawah umur, sehingga jadi atens petugas," sambungnya.
Pada rilis itu, Yudi juga beberapa kali sempat ditanya oleh Anis.
Kepada petugas, ia mengaku menyesal atas tindakannya yang ngawur itu.
"Saya menyesal dan nggak mengira bakal berakhir seperti ini (ditahan). Namun, apapun yang terjadi, saya siap bertanggungjawab (menikahinya), karena kami memang sudah saling mencintai," ungkap Yudi.
Yudi sendiri ditangkap di rumahnya, Rabu (15/5/2019) malam kemarin.
Itu selang beberapa hari setelah video panasnya itu menyebar dan jadi perbincangan warga, termasuk tetangganya.
Untuk menangkap Yudi, petugas harus menemukan wajah si gadis, yang jadi pasangan pelaku pada adegan itu.
Sebab, wajah gadis itu terlihat jelas, sementara wajah Yudi tak kelihatan.
Itu karena ia yang merekam sendiri, saat terjadi adegan panas.
"Katanya, itu dilakukan di rumahnya, saat orang tuanya tak ada. Yakni, si korban dijemput ke rumahnya siang hari, kemudian diajak ke rumah Yudi (yang berjarak sekitar 4 km),"
"Di rumahnya itu, si korban dipaksa menuruti keingingannya. Dan, celakanya, itu direkam sendiri oleh pelaku, kemudian di-upload di FB-nya secara live," paparnya.
Namun, alasan Yudi, dirinya tega merekam adegan itu buat senjata dirinya sendiri.
Yakni, buat jaga-jaga jika sewaktu-waktu pacarnya itu sudah tak mau dengannya, ia akan mengancam dan menakut-nakuti dengan akan menyebarkan video pornonya tersebut.
Namun nyatanya, video tersebut malah menjadi senjata makan tuan.
Lantas, kapan ia kenal korban, menurut Anis, kenalnya belum lama.
Itu saat Yudi dan korban, sama-sama kerja di sebuah rumah makan di Kota Malang pada sekitar Januari lalu.
Karena sama-sama asal dari satu daerah, mereka dengan cepat akrab dan berlanjut ke pacaran.
Akhirnya, entah ada apa, sekitar April kemarin, keduanya keluar dari pekerjaannya itu, dan sepakat pulang ke rumahnya masing-masing.
Karena sering ketemu dan tak ada kesibukan, sehingga hubungannya kian intim.
Puncaknya, mereka beradegan tak senonoh seperti itu.
Yakni, Jelita dipaksa melakukan hubungan intim dengan cara oral seks terhadap Yudi dengan pose telanjang.