selebrita

Transformasi Rumah Lalu M Zohri Atlet Lari yang Pernah Disorot Hotman Paris, Beda Dari yang Dulu

Setelah sempat menjadi sorotan media, transformasi rumah Lalu Muhammad Zohri kini membuat banyak orang tercengang.

Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Dyan Rekohadi
IAAF
IAAF Atlet atletik Indonesia, Lalu Muhammad Zohri berhasil mengharumkan nama Indonesia setelah meraih prestasi sebagai pelari tercepat di nomor 100 meter pada kejuaraan Dunia U-20 IAAF di Tampere, Finlandia, Rabu (11/7/2018). 

SURYAMALANG.com - Setelah sempat menjadi sorotan media, transformasi rumah Lalu Muhammad Zohri kini membuat banyak orang tercengang.

Tak heran jika transformasi rumah Lalu Muhammad Zohri menjadi perhatian, pasalnya sebelumnya rumah juara dunia lari ini sangat sederhana.

Bahkan karena kesederhanaan rumahnya tersebut, Hotman Paris sampai menyumbangkan Rp 100 juta untuk Lalu Muhammad Zohri.

Sebelumnya diketahui, Lalu Muhammad Zohri pernah menjadi legenda di cabang lari dunia pada tahun 2018 lalu.

Namun kemenangan Lalu Muhammad Zohri diikuti kabar viral dengan kediaman Zohri yang tak segemilang prestasinya.

Rumahnya terlihat begitu sederhana sehingga menyentuh rasa iba banyak orang.

Dalam potret dalamnya, pemandangan rumah Zohri sangat tidak layak karena dinding yang hanya ditutupi koran yang sudah lapuk.

Kamar tidur Zohri juga hanya ditebali dengan dinding dari anyaman bambu dan kayu.

rumah lama Lalu Muhammad Zohri
rumah lama Lalu Muhammad Zohri (Tribun)

Setelah foto-foto rumah Lalu Muhammad Zohri tersebar, pengacara populer Hotman Paris Hutapea tergugah untuk membantunya.

Dalam akun Instagram-nya, Hotman Paris berjanji akan memberikan bantuan dana kepada Zohri, dan keluarganya di Lombok.

Dalam video singkatnya, Hotman Paris Hutapea mengatakan ia akan memberikan Zohri uang Rp 100 juta guna memperbaiki rumahnya di Lombok.

Hotman Paris Hutapea
Hotman Paris Hutapea (TribunManado.com)

Melansir dari Kompas dalam artikel yang tayang pada 18 Mei 2019, diketahui rumah Zohri kini sudah direnovasi.

Renovasi tersebut dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Untuk merenovasi rumah Lalu Muhammad Zohri, kabarnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengeluarkan biaya sebesar Rp 30 juta.

"Pihak keluarga Zohri ingin desain rumah tetap dipertahankan karena rumah tersebut memiliki banyak memori," ujar Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/5/2019).

Akhirnya renovasi pun dilakukan dengan mengikuti desain awal, yakni dengan fondasi batu kali menerus dengan sloof untuk konstruksi tahan gempa dan konstruksi kayu kelas I finishing plitur Kalimantan.

Renovasi juga dilakukan dengan mengganti dinding, atap, lantai namun tetap mempertahankan nuansa sebelumnya.

Kini rumah sederhana itu telah dilengkapi dengan lantai keramik dan plafon triplek setebal 6 milimeter.

rumah Lalu Muhammad Zohri
rumah Lalu Muhammad Zohri (Tribun)

Ruangan rumah terdiri dari satu kamar tidur, dapur kecil, kamar mandi, dan ruang tamu.

Tak hanya renovasi, hunian tersebut dilengkapi dengan perabot berupa lemari, kursi, dan tempat tidur yang merupakan sumbangan dari Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI).

Terlihat dari foto-foto yang dilansir Kementerian PUPR, isi dalam rumah Zohri pun kini sudah semakin layak.

Ada dapur lengkap dengan kulkas dan kompor yang layak, hingga tempat tidur yang kini rapi dan tidak beralaskan tikar lagi.

Selain mendapatkan renovasi rumah, Lalu Muhammad Zohri juga mendapatkan rumah lain yang dibangun di lahan yang berbeda.

Kementerian PUPR bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Utara membangun rumah baru lain untuk Zohri di atas lahan seluas 500 meter persegi.

rumah lalu muhammad zohri
rumah lalu muhammad zohri (Tribun)

Lokasinya hanya berjarak sekitar 1,5 km dari rumah lama Zohri yang direnovasi.

Rumah yang dibangun seluas 60 meter persegi itu terdiri dari halaman depan dan samping, ruang tamu, dapur, toilet, dan tiga kamar tidur.

Selain itu, bangunan rumah dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas (PSU)/landscape, pagar keliling, serta bangunan pelengkap.

Pembangunannya menggunakan dana APBN tahun 2018 sebesar Rp 591 juta yang dilaksanakan oleh kontraktor CV Rekan Utama pada bulan Oktober hingga selesai pada Desember 2018.

rumah baru Lalu Muhammad Zohri
rumah baru Lalu Muhammad Zohri (Tribun)

Kisah Haru Lalu Muhammad Zohri, Juara Dunia Lari 100 Meter yang Yatim Piatu dan Tak Punya Sepatu

Nama Lalu Muhammad Zohri (18) kini menjadi sorotan dan perbincangan di Tanah Air.

Sosok remaja asal Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat itu mencuri perhatian dunia setelah menjadi juara dunia.

Lalu Muhammad Zohri menjadi juara dunia dalam Kejuaraan Dunia Atletik U-20 untuk nomor 100 meter putra di Finlandia, Rabu (11/7/2018).

Tak hanya prestasinya yang membanggakan Indonesia, munculnya nama Zohri makin mendapat sorotan ketika diketahui kondisi kesehariannya yang sangat kontras dengan prestasi dunianya.

Lalu Muhammad Zohri yang yatim piatu diketahui harus tinggal di rumah sangat sederhana di desanya.

Dia bahkan tak memiliki sepatu hingga saat menjelang keikutsertaannya ke kejuaraan atletik dunia di Finlandia.

Kondisi yang sangat tragis, terlebih sebelum tampil sebagai juara dunia, ia juga pernah memborong medali emas di level Kejurnas dan Kejuaraan Asia.

Baiq Fazilla, kakak kandung Zohri, menuturkan, satu tahun lalu, dia meminta kepada kakaknya untuk dibelikan sepatu seharga Rp 400.000.

Sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri (tengah) bersama dua atlet AS, Anthony Schwartz dan Eric Harrison
Sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri (tengah) bersama dua atlet AS, Anthony Schwartz dan Eric Harrison (kompas.com)

"Dia minta ke saya uang Rp 400.000 untuk beli sepatu sebelum berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan pertandingan ke luar negeri. Saya hanya bisa memberikannya uang seadanya. Saya sangat bangga padanya dan dia tak pernah menuntut,” kata Fazilla sembari menyeka air matanya ketika ditemui Kompas.com di rumah mereka, Kamis (12/7/2018).

Fazilla mengatakan, dia dan Zohri merupakan yatim piatu.

Zohri adalah anak keempat dari empat bersaudara.

Ketiga kakaknya adalah Fazila (29), Lalu Ma'rib (28), dan Baiq Fujianti (Almh).

Zohri lahir di Karang Pansor, 1 Juli 2000. Kedua orangtuanya, Lalu Ahmad Yani, sudah meninggal dunia pada tahun 2017, sedangkan ibunya, Saeriah, sudah lebih dulu pergi pada tahun 2015.

"Cita-citanya mau banggakan keluarga dan buatkan rumah," tutur Fazilah menceritakan pengakuan adiknya.

Mereka selama ini tinggal di rumah yang terbuat dari kayu.

Dinding kamar tidur Zohri terbuat dari dari anyaman bambu dan kayu.

Sebagian dinding ditutupi koran yang sudah lapuk.

Fazilla mengaku bangga dengan prestasi yang diraih adiknya itu.

Dia tahu betul perjuangan keras Zohri berlatih di tengah keterbatasan.

Untuk berlatih saja, lanjut Fazilla, Zohri dulu kerap tidak menggunakan alas kaki karena tidak memiliki sepatu.

"Dia anaknya pendiam dan tidak pernah menuntut ini itu.

Bahkan, kalau berlatih tidak pernah pakai alas kaki (sepatu) karena tidak punya," tuturnya seperti dikutip dari Antara.

IAAF
Atlet atletik Indonesia, Lalu Muhammad Zohri berhasil mengharumkan nama Indonesia setelah meraih prestasi sebagai pelari tercepat di nomor 100 meter pada kejuaraan Dunia U-20 IAAF di Tampere, Finlandia, Rabu (11/7/2018).
IAAF Atlet atletik Indonesia, Lalu Muhammad Zohri berhasil mengharumkan nama Indonesia setelah meraih prestasi sebagai pelari tercepat di nomor 100 meter pada kejuaraan Dunia U-20 IAAF di Tampere, Finlandia, Rabu (11/7/2018). (IAAF)

Fazilla menuturkan, bakat lari adiknya tersebut sudah terlihat sejak remaja.

Bahkan, guru olahraganya pun sudah memantau bakat adiknya tersebut. Lalu, Zohri mulai menjadi atlet lari sejak duduk di bangku SMP.

"Untuk berlatih sendiri, adik saya suka latihan lari di pantai Pelabuhan Bangsal, Pemenang," ucapnya.

Lalu Muhammad Zohri (tengah) Zohri adalah atlet berprestasi untuk lari 100 meter.

Pada 2017, dia menyabet 7 emas untuk kejurnas.

Pada 2018, dia juga menyabet emas untuk atletik junior Asia 100 meter di Jepang dengan catatan waktu 10,27 detik.

Terakhir, dia menyabet gelar Juara Dunia U-20 100 meter di Finlandia dengan catatan waktu 10,18 detik (dengan percepatan angin searah pelari 1,2 meter/detik).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved