Kabar Surabaya
Demi Berhemat Rp 150.000, Sejak Subuh Supriyanto Antre Tiket Mudik Gratis Naik Kereta Api
"Perjuangan saya ikut antre subuh dapat tiket gratis sumbut (sesuai). Saya bisa bawa keluarga gratis ke Bojonegoro," ucapnya.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: yuli
lihat foto
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa batal melepas keberangkatan ratusan penumpang mudik gratis naik kereta api dari Surabaya ke Bojonegoro dan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Minggu (2/6/2019).
Khofifah melayat jenazah Kristiani Herrawati, istri mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor.
Sedianya, Khofifah akan melepas keberangkatan ribuan pemudik gratis naik KA di Stasiun Gubeng Surabaya pukul 10.00 tadi. "Ibu Gubernur tetap akan melepas mudik gratis naik KA, tapi jadwal pelepasan ini ditunda besok Senin," kata Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto.
Meski tanpa kehadiran Khofifah, layanan mudik gratis tetap digelar. ratusan penumpang antusias menyambut keberangkatan mudik gratis ke kampung halaman mereka. Untuk jadwal mudik gratis hari ini selain ke Bojonegoro dan Kertosono juga ke daerah lain.
Pantauan SURYAMALANG.COM di Stasiun Gubeng, para penumpang itu setia menunggu jadwal keberangkatan KA mudik gratis. Meski jadwal berangkat KA pukul 10.00, namun mereka sudah tiba pukul 08.00.
Kebanyakan mereka membawa serta keluarga. Salah satunya keluarga Suprayitno, yang membawa istri dan tiga anaknya.
"Perjuangan saya ikut antre subuh dapat tiket gratis sumbut (sesuai). Saya bisa bawa keluarga gratis ke Bojonegoro," ucapnya.
Selain pasti dapat tempat duduk, perjalanan naik KA lebih nyaman dan antimacet. Meski penumpang tak bisa berangkat sewaktu-waktu dan menyesuaikan jadwal KA.
Meski demikian, Suprayitno senang karena sudah tiga kali ikut layanan Program mudik gratis yang diinisiasi Pemprov Jatim. Saat mudik begini naik bus tiketnya juga naik. Bisa Rp 30.000 satu tiket.
"Kalau saya membawa tiga anak bersama istri sudah Rp 150.000. Makasih Pemprov Jatim diantarkan ke kampung halaman. Kami dimuliakan dengan tidak uyel-uyelan," kata Suprayitno.
