Drakor

Jadwal Tayang Strong Woman Do Bong Soon Episode 2 di Trans TV Lengkap dengan Sinopsisnya

Jadwal Tayang Strong Woman Do Bong Soon Episode 2 di Trans TV Lengkap dengan Sinopsisnya

Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
JTBC
Jadwal Tayang Strong Woman Do Bong Soon Episode 2 di Trans TV 

SURYAMALANG.COM - Simak jadwal tayang drama Korea Strong Woman Do Bong Soon yang tayang di Trans TV. 

Drakor Strong Woman Do Bong Soon ditayangkan di stasiun Trans TV pada hari Senin hingga Jumat setiap pukul 18.00 WIB.

Jadwal tayang untuk drama Korea Strong Woman Do Bong Soon episode 2 akan tayang hari Selasa 11 Juni 2019 di Trans TV. 

Drama Korea Strong Woman Do Bong Soon dibintangi oleh aktor-aktor populer Korea Selatan seperti Park Bo Young, Park Hyung Sik dan Ji Soo.

Para pemain drakor Strong Woman Do Bong Soon, Park Hyung Sik, Park Bo Young dan Ji Soo
Para pemain drakor Strong Woman Do Bong Soon, Park Hyung Sik, Park Bo Young dan Ji Soo (JTBC)

Perubahan Jadwal Tayang Terbaru Drakor Strong Woman Do Bong Soon di Trans TV Saat Libur Lebaran 2019

Sinopsis Strong Woman Do Bong Soon Episode 1 Part 1, Tayang di Trans TV 10 Juni 2019 Pukul 18.00 WIB

Strong Woman Do Bong Soon menceritakan kisah Bong Soon seorang perempuan mungil yang memiliki kekuatan super. 

Bong Soon memiliki cita-cita untuk menciptakan sebuah game super hero dengan menjadikan dirinya sebagai inspirasi untuk karakter utamanya. 

Berkat kekuatan super yang ia miliki, Bong Soon akhirnya bekerja sebagai bodyguard seorang CEO dari perusahaan game ternama Korea yaitu Min Hyuk. 

Kisah Bong Soon semakin seru saat dirinya harus membantu temannya Gook DO untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan berantai yang terjadi di sekitar tempat tinggalnya. 

Berikut sinopsis episode 2 Strong Woman Do Bong Soon yang berhasil SURYAMALANG.COM rangkum dari berbagai sumber.

5 Adegan Ini Buat Episode Terakhir Her Private Life Sulit Dilupakan, Lihat Momen Deok Mi & Ryan Gold

Her Private Life Sudah Tamat, Ini 10 Rekomendasi Drama Korea Romantis Komedi Terbaik Sepanjang Masa

[Episode 2: Hati Seorang Penjahat]

Ketua Tim Yook menonton Episode Drama spesial yang ke-300 yang sangat legendaris. Salah satu anak buahnya melihat artis Kim Hye Je dan masih terlihat sangat muda. Gook Doo melihat timnya pada

Gook Do pikir mereka harus melakukannya dengan cara yang kuno. Kepala Yook memberitahu kalau tahu buku yangpaling terlaris sepanjang sejarah adalah Alkitab dan film terlari adalah E.T. dan sejarah adalah  letak jawaban yang benar. Gook Do hanya menatap diam seperti semua ucapan ketua Timnya tak bisa disetujuinya. 

Min Hyuk mengajak untuk sarapan pada sebuah cafe, Bong Soon menolak karena sudah makan. Min Hyuk pikir tetap saja Bong Soon harus makan, Bong Soon mengaku tidak lapar. Min Hyuk pun tak maksa memberitahu kalau hanya datang untuk bekerjapada hari Senin dan Kamis.

Min Hyuk menceritakan bahwa  akhir-akhir sedang di ikuti oleh orang dan  diancam tapi ingin tahu, Bong Soon ingin tahu siapa dibalik semua ini.  Min Hyuk pikir  akan menangkap mereka jika tahu siapa. Bong Hee pikir Min Hyuk bisa lapor polisi.

Bong Soo pikir Min Hyuk itu sedang bercanda. Sekarang. Min Hyuk menyakinkan bahwa Hidup adalah permainan dan permainan adalah hidup lagi pula bukan sesuatu yang terlalu serius. Bong Soon menanyakan alasan Min Hyuk yang menbenci polisi, Min Hyuk balik bertanya kenapa Bong Soon yang menyukai mereka. Bong Soon mengaku kalau mereka itu keren.

Min Hyuk menyuruh Bong Soon untuk makan, Bong Soon menolak. Min Hyuk memberitah kalau hanya ini porsi makannya dalam satu hari dan Bong Soon tak boleh makan semaunya sebelum diperintahkan,  Bong Soon pikir Min Hyuk harus bilang dari tadi dan mulai makan.

Min Hyuk melihat ponselnya berdering dan dari nomor yang tak dikenal, ketika mengangkatnya suara robot lagi terdengar dengan mengatakan “Jangan meremehkan perkataanku. Lihat aja apa yang akan terjadi dari sekarang.” Bong Soon langsung melotot kaget mendengarnya, bertanya sejak kapan mendapatkan telp seperti itu.

Bong Soon berlari dibelakangnya seperti melonggo dengan semua yang ada di ruangan Min Hyuk serba otomatis, lalu bertanya apakah Ia  harus mengikuti Min Hyuk ke semua tempat-tempat itu, Min Hyuk membenarkan lalu masuk kedalam lift. Bong Soon hanya bisa cemberut mengikutinya., 

Min Hyuk sampai ke parkiran membuka kunci mobilnya, lalu menyuruh Bong Hee agar menyalakan mesin mobilnya.  Bong Soon binggung, Min Hyuk pikir mungkin ada seseorang yang memasang bom dimobilnya, Bong Soon tak percaya itu artinya Min Hyuk ingin dirinya yang mati. Min Hyuk membenarkan karena dirinya tak ingin mati

Bong Soon menyalakan mesinnya dan tak terjadi apapun, Min Hyuk akhirnya berani mendekat lalu Bong Hee pun turun dari kemudi akan pindah ke bangku belakang. 

Min Hyuk berteriak marah kalau mobilnya bukan taksi dan menyuruh duduk di kursi sebelahnya.Bong Soon naik dengan wajah cemberut berpikir seharusnya ia yang menyetir. Min Hyuk pikir tak mungkin membiarkan Bong Soon, gadis yang ceroboh yang mengutamakan hidupnya lebih dari atasannya lalu mengemudikan mobil jika nanti mobil lain yang melaju ke arah kita.Bong Hee tak banyak komentar, mereka pun pergi meninggalkan gedung.

Tiga ibu datang membahas tentang sesuatu dan merasa sangat kasihan pada Ibu nya. Nyonya Hwang mengaku mengirim banyak sekali surat ke Kantor Distrik dan meminta mereka melakukan sesuatu untuk daerah itu dan Tahun lalu ada kecelakaan di sana, lalu meminta Ho Soon agar membawakan mereka minum,

Nyonya Jung datang untuk mengambil pesanannya dan memberikan senyuman pada Tuan Do. Nyonya Hwang melihat Nyonya Jung itu tersenyum seperti Miss Korea padahal ada sesuatu yang mengerikan terjadi di lingkungan. Akhirnya ibu Bong Soo pun memanggil Nyonya Jung untuk mengobrol sebentar.

Ayah Bong Soon membawakan kue pesanan Nyonya Jung dengan senyuman lebar. Nyonya Hwang yang melihatnya kesal karena suaminya genit pada wanita lain. Ia menegaskan tidak bisa bergaul dengan Nyonya Jung yang merasa bangga hanya karena seorang penulis.Saat itu seorang wanita muda datang, Ibu Bong Soon terlihat senag melihat Kyung Shim yang datang. 

Bong Soon dan Min Hyuk masuk ke sebuah mall. Min Hyuk menyuruh Bong Soon agar Bersikaplah natural karena yakin ada yang mengawasi mereka dari suatu tempat. Bong Soon melihat sekeliling, Min Hyuk dengan mengandeng tangan Bong Soon menyuruh agar Jangan bersikap seperti pengawalnya. Bong Soon pikir dengan berpengangan tangan malah  kelihatan lebih aneh. Min Hyuk menyuruh diam saja dan mengikuti saja. 

Min Hyuk memilih beberapa baju dalam sebuah toko, Bong Soon membawa semua barang yang dibeli Min Hyuk tak percaya kalau atasanya itu  menghabiskan uang yang bisa digunakan untuk main warnet dalam satu tahun seperti uang tak ada artinya.

Bong Soon membawa semua barang dan Min Hyuk masih pergi ke toko kacamata dengan memilih satu kacamata hitam meminta pendapat pengawalnya., Bong Soon dengan sangat terpaksa  memujinya terlihat keren.

Keduanya keluar dari toko, Min Hyuk pikir dari tadi hanya beli barang untuk dirinya jadi ingin membelikan juga untuk Bong Soon. Bong Soon ingin menolaknya seperti tak enak hati. Min Hyuk memberikan es krim cone, Bong Soon cemberut ternyata bukan baju dsb yang dbelikan, akhirnya dengan tangan yang penuh barang belanjaan menerima es krim dari atasanya. 

Min Hyuk pergi ke lapangan dengan menerbangkan Drone, Bong Soon terlihat kesima melihat benda yang baru pertama kali dilihatnya. Min Hyuk lalu berisik agar melihat ke arah jam dua belas dan jangan bersikap terlalu jelas. Bong Soon melihat seorang pria berbaju hitam seperti menatap kearah mereka seperti sedang mengintai.

Saat itu Drone Min Hyuk pun bisa mengejarnya dan Min Hyuk berhasil mendapatkan nomor polisi motor yang kendarai oleh si pelaku. 

Keduanya naik mobil kembali, Min Hyuk pikir Bong Soon pasti lapar. Bong Soon tersenyum berpikir Min Hyuk akan mengajaknya makan. Min Hyuk menyuruh Bong Soon untuk makan dirumah dan menyuruhnya agar tak diet dan makan apapun. Bong Soon kembali cemberut menahan rasa kesalnya.

Bong Soon heran dengan Min Hyuk karena sebelumnya menyuruhnya pergi. Min Hyuk pun mempersilahkan Bong Soon untuk melakukan apapun. Mobil pun berhenti, Min Hyuk melihat Bong Soon yang tinggal di dekat tempat dimana pembunuhan itu terjadi, dan merasa heran mengapa seseorang yang tinggal di lingkungan yang tenang seperti ini, melakukan sesuatu yang sangat kejam.

Bong Soon hanya diam saja, Min Hyuk merasa lapar dan ingin tahu apakah ada toko roti dekat rumahnya. Bong Soon menunjuk Di sudut jalan ada pie kenari yang enak. Min Hyuk pun mengemudikan mobilnya kembali. 

Nyonya Hwang datang meminta uang hasil tokonya. Tuan Do sempat tersedak saat melihat istrinya datang memberitahu kalau  Hampir tidak ada yang datang karena insiden kemarin. Nyonya Hwang pikir mereka bisa menjual dengan harga diskon pada kacang kenari kupas.

Dua bibi sudah menunggu, menanyakan apakah sudah ada yang tanda tangan. Nyonya Hwang mengatakan Tidak ada yang mau memberikanya. Si ibu tambun pun membahas kalau Bong Soon yang sudah mendapatkan perkerjaan. Nyonya Hwang pikir hanya harus menunggu dan melihat, karena Bong Soon itu tidak memiliki keberuntungan untuk bertahan dengan pekerjaannya.

Saat itu dua ibu melihat Bong Soon yang datang,  Bong Soon datang dengan Min Hyuk memberikan kode pada ayahnya lalu memesan Dua Tart telur dan satu pie kenari. Tuan Do pun berpura-pura melayani pelanggan biasa. Min Hyuk pikir mereka juga harus memakanya juga, Bong Soon pun memesan dua potong pie kenarinya.

Ibu Bong Soon dan temanya hanya bisa melonggo melihat pria tampan yang dibawa Bong Soon. Bong Soon memberikan kode agar ibunya pura-pura tak mengenalinya. Min Hyuk melihat para ibu-ibu yang menatapnya dan menyapanya dengan ramah walaupun terasa aneh, keduanya akhirnya keluar dari toko bersama-sama. 

Dua ibu langsung bertanya Apa itu pacarnya Bong Soon. Nyonya Hwang berharap seperti itu karena melihat sangat menakjubkan dengan melihat tubuhnya yang menjulang tinggi layaknya model.

Mereka pun langsung berlari depan kaca, melihat keduanya masuk mobil. Para ibu-ibu terpesona karena Min Hyuk mengunakan  mobil impor. Nyonya Hwang langsung sangat menyukai karena meninginkan anaknya yang menikah dengan orang kaya. 

Bong Soo kembali pulang ke rumah dan menjerit bahagia melihat Kyung Shim karena sangat merindukan temanya itu, Keduanya pun memakai masker bersama-sama, Kyung Shim membahas Bong Soon bekerja sebagai pengawal untuk Presdir Ainsoft.

Saat itu Bong Ki masuk melihat Kyung Shim datang, lalu bertanya apakah sudah membelikanya. Kyung Shim mengakus sudah membelikanya. Bong Ki pun senang lalu keluar dari kamar. 

Kyung Shim tak percaya Bong Soon  masih menyukainya. Bong Soon juga binggung kenapa masih belum bisa melupakannya. Kyung Shin pikir itu karena Bong Soon tidak mencoba untuk melupakannya. Nyonya Hwang tiba-tiba masuk kamar bertanya apakah Bong Soon sudah membuat nasi.

Bong Soon mengeluh karena masih sore. Nyonya Hwan merasa lapar dan menyuruh Bong Soon membuat makan malam. Kyung Shim membantu Bong Soon karena membawa banyak odeng dari Busan yang disukai oleh Bong Ki, Nyonya Hwang langsung muji Kyung Shim. 

Kyung Shim membuat sup odeng untuk keluarga Do dan makan di halaman, semua terlihat tak bisa menahan air liur mereka. Mereka pun makan bersama, Nyonya Hwang mulai membahas kalau pria yang dibawa Bong Soon itu Presdir di perusahaan.  Bong Soon membenarkan,

Semua melonggo kaget mendengarnya,  Nyonya Hwang lalu berkomentar kalau itu tak masalah menurutnya di zaman sekarang  tidak ada pria yang selemah itu. Ayah dan Bong Ki tak percaya Nyonya Hwang bersikap seperti itu, Bong Soon pun sampai menjatuhkan odeng yang masih panas ke pangkuanya. 

Gook Do yang penasarah melihat kembali TKP dengan jejak darah dan yang lainya, karena mungkin akan menjadi petunjuk. Tapi sepertinya tak menemukan apapun lalu meninggalkan TKP. Tanpa disadari Si pembunuh berdiri diatap rumah melihat Gook Doo.

Seorang wanita pulang berjalan di gang yang sepi dan gelap, ia merasakan ada orang yang mengikuti tapi saat memilih jalan lain pria itu berbeda arah denganya. Tapi pria berbaju hitam mengikutinya dan langsung mengejar si wanita seperti ingin membunuhny.

Detektif Kim datang seperti baru mendapatkan laporan kejahatan ditempat kejadian yang sama, Ketua Yook memberitahu kalau Pasien dibawa ke Rumah Sakit Universitas Hansae dan mulai membagi tugas. Kook Doo pun pergi dengan timnya.

Sementara Bong Soon dan Kyung Shin asik bermain games dalam warnet, Keduanya lalu tersadar kalau hanya ada mereka berdua di ruangan, Bong Soon bertanya-tanya kemana semua orang. Ibu tambun masuk ruangan dengan wajah panik memberitahu kalau ada Wanita yang lain diserang.

Detektif Kim mendorong semua warga agar tak mendekati TKP yang sduah diberi garis polisi sebelumnya. Beberapa bibi saling berbisik kalau ada  saksi memergoki secara tak sengaja, dan menyelamatkan hidup si wanita itu. Bong Soon melihat dari kejauhan Gook Doo yang terlihat kesal tak bisa menangkap si pembunuh.

Min Hyuk sedang berlatih tinju, menonton berita kalau terjadi lagi serangan serupa malam ini, di lingkungan yang sama, pada pukul 11:0 dan insiden ini terjadi di lokasi yang sama dengan pembunuhan kemarin. Korbanya kali ini adalah Nona Nn. Kim, seorang guru SMA dan hidupnya masih terselamatkan, karena ada saksi yang lewat.

Kepala Yook melihat kondisi pasien dengan penuh luka dan alat bantu oksigen, merasa pasien pasti sudah mati jika dia terlambat dibawa ke rumah sakit  jadi  harus mengawasinya selama beberapa hari lagi, karena Rusuk nya rusak, jadi dia mengalami kesulitan bernapas.

Kook Do mengambil jejak kaki di bagian TKP, Detektif Kim memberitahu Tim forensik sudah mengambil foto dari jejak kakinya. Kook Doo tahu kalau Bajingan itu datang selang beberapa menit setelah meninggalkan tempat kejadian. Detektif Kim pikir Kook Doo sudah gila karena datang sendirian ke TKP.

Seorang pria sudah ada di ruang interogasi, Kepala Yook tahu pasti saksi itu pasti kaget dan meminta agar menceritakan saat kejadian. Si Pria menceritakan sedang dalam perjalanan pulang lalu mendengar seseorang berkata, "Tolong selamatkan aku" dari tembok di sebelah kirinya, jadi pergi ke suara berasal.

Si Wanita sudah terluka meminta agar diselamatkan, Si pria sempat melihat si pelau menendangnya saat akan mendekati setelah itu langsung lari. Kepala Yook ingin tahu apa yang kenakan oleh si pelaku.  Si pria pikir kalau mengunakan Jaket Hoodie berwarna Hitam dan juga mengenakan celana hitam dengan tinggi sekitar 180cm.

Gook Doo mendengarnya dengan mata yang tajam, Kepala Yook ingin tahu wajahnya. Si pria kalau tidak terlalu jelas melihat wajahnya tapi merasa kalau si pelaku memiliki kaki yang besar.

Bong Soon dan Kyung Shim berjalan bersama sambil makan sosis, Kyung Shim yakin si wanita itu pasti sangat ketakutan. Bong Soon juga pikir seperti itu dan membenci orang yang menindas orang lemah hanya karena mereka lebih kuat, menurutnya mereka iytu jenis orang-orang yang paling buruk. Kyung Shim setuju.

Bong Soon akhirnya mendekat lalu memberitahu kalau  Ada banyak polisi yang patroli di sekitar lingkungan ini karena insiden jadi menyuruhnya agar pulang saja. Si anak remaja menyuruh Bong Hee saja pulang dan jangan ikut campur.

Anak-anak itu makin mengejek, Bong Soon melihat tali sepatu satu anak lepas dan menbantu mengikatnya. Si anak langsung menjerit kesakitan dan Bong Soon dengan mudah menarik semua kulit sepatu dengan lepas. Semua anak remaja langsung ketakutan. Bong Soon pun memberikan nomor pada si anak yang ditindas agar bisa menelpnya kalau terjadi seperti ini lagi dan mengajaknya pulang bersama.

Berita di TV memberitahu karena insiden yang telah mengganggu Dobong-dong akhir-akhir ini maka polisi menambahkan kamera CCTV dan secara sukarela mempatroli wilayah. Beberapa polisi memasang CCTV agar bisa menambah bukti penangkapan pelaku.

Sementara Min Hyuk melihat kembali foto yang berhasil diambil dari Drone, lalu menelp seseorang agar bisa mencarikan informasi dari plat nomor yang dimilikinya. 

Detektif lain masuk ruangan memberitahu Kepala Yook kalau  Laporan otopsi Pembunuhan korban telah dirilis. Kepala Yook melihata tingginya 172cm, dan 48 kilogram.Detektif lain melihat foto luka kalau korban memiliki enam luka di tangannya, menurutnya pelakumelawan penjahat nya sampai akhir.

Detektif lain menduga kalau ini pelaku yang sama tapi Pelaku yang ini tidak menggunakan pisau. Gook Do pikir tidak boleh percaya itu, karena Pelaku kasus pertama juga tidak memulai serangannya dengan pisau tapi mungkin kehilangan kesempatan,karena saksi lewat sana.

Tapi Detektif Kim yakin kalau sipelaku bingung apakah  harus menggunakan tangannya saja karena tidak terlalu ahli menggunakan pisau. Kepala Yook menurunkan rasa tegang dalam timnya mengajaknya untuk duduk lalu memerintahkan Gook Do agar ke rumah sakit. Gook Doo mengerti. 

Gook Do pergi ke ruangan Nona Kim yang tak sadarkan diri dan masih mengunakan alat bantu nafas, lalu melihat tangan dan juga foto yang dimilikinya. Ia merasa si pelaku mencoba untuk membuat korban pingsan dan tidak berusaha untuk membunuhnya.

Bong Hee pergi ke rumah sakit dan sempat bertabrakan dengan seorang dokter yang mengunakan masker. Lalu masuk ke dalam ruangan rawat sek Kong yang menelungkupkan badanya seperti tak bisa bergerak. Sek Gong mendengar suara pintu terbuka bertanya siapa yang datang.

Bong Soon pun meminta maaf dan kalau memang Sek Bong memerlukan Wine Tinja maka bisa membawakanya. Sek Bong  tak peduli menyuruh Bong Soon segera keluar saja.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved