Nasional

Awalnya Kebal Dibacok, Sobarudin Tewas Setelah Jimatnya Dilepas

Abdulah Sobarudin (20) tewas akibat dikeroyok teman-temannya saat akan mabuk bareng di perkebunan teh Desa Mekarwangi

Editor: Zainuddin
MIRROR
Ilustrasi. 

SURYAMALANG.COM - Abdulah Sobarudin (20) tewas akibat dikeroyok teman-temannya saat akan mabuk bareng di perkebunan teh Desa Mekarwangi, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur.

Abdulah Sobarudin dibunuh pelaku berinisi AG (17), SA (20), dan FE (20)menggunakan golok, pisau, batu, dan besi tajam keling.

Polisi menggelar rekonstruksi pembunuhan itu pada Rabu (19/6/2019).

Warga menyoraki tiga pelaku saat reka adegan.

Kerabat korban, Sudjana (35), bersama istri dan anaknya juga hadir di lokasi rekonstruksi.

Kerabat korban berharap pelaku dihukum sesuai perbuatannya, dan tidak ada lagi korban selanjutnya.

Sudjana mengatakan saat itu korban pamit dari rumah pada Bulan Puasa pada Sabtu (25/5/2019) malam.

“Dia pamit mau main. Namun setelah itu menghilang selama tiga hari,” kata Sudjana.

Orang tua korban Esih (50) dan Obah (50) baru mengetahui kabar anaknya setelah melihat di Facebook empat hari kemudian.

Sudjana mengatakan korban merupakan warga Ciengang, Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi.

Dalam reka adegan, terungkap bahwa tiga pelaku sempat mendatangi rumah korban dan mengajak main di warung kopi.

Dalam percakapan di warung kopi tersebut para pelaku merencanakan mabuk bersama di kebun teh yang masuk ke wilayah Cianjur.

Saat tiba di kebun teh, tiga tersangka dan korban yang mengendarai dua motor berpura-pura membuka kemasan untuk mabuk bersama.

Namun, korban berdiri dan setengah menantang kepada para pelaku.

Seketika itu satu pelaku langsung menghunuskan pisau ke arah perut korban.

Bukannya korban terluka, justru pisau itu bengkok.

Para pelaku juga membacok tangan korban menggunakan golok.

Namun, korban belum terluka setelah dua kali dibacok menggunakan golok.

Lalu pelaku menggeledah saku dompet korban dan menemukan beberapa jimat.

Kepada pelaku, korban memang sempat berujar ‘silakan bacok kalau memang mempan’.

Lalu pelaku membuang jimat dalam dompet korban dan kembali melukai korban.

Beberapa saat kemudian pelaku kembali membacokkan golok ke arah lengan atas namun melenceng ke leher.

Hal itu dilakukan berkali-kali sampai korban mulai terluka.

Lalu seorang pelaku mengambil batu besar dan menghantamkannya ke arah kepala korban.

Seketika korban yang sejak awal terdiam mulai berontak.

Hantaman batu besar dilanjut dengan dua hantaman batu lagi.

Seketika itu korban mulai tidak bergerak.

Kapolres Cianjur, AKBP Soliyah mengatakan para pelaku terungkap setelah pelaku AG tertangkap di Bogor.

Dari penangkapan pertama dilakukan penangkapan terhadap dua pelaku lainnya.

“Hari ini kami mengadakan rekonstruksi kasus eksekusi terhadap korban hasil rekonstruksi terungkap bahwa pelaku sudah merencanakan adanya pembunuhan terhadap korban,” ujar Soliyah.

Soliyah mengatakan para pelaku melakukan pembunuhan berencana ini karena kesal kepada korban.

Jika lewat, knalpot motor milik korban selalu bising.

“Kami menyita golok, pisau, batu, dan keling. Para pelaku mengambil motor korban, ponsel, dan dompet berisi Rp 50.000.”

“Para pelaku menyiapkan alat untuk membunuh dari rumah,” ujar Soliyah.

Pembunuhan yang terjadi 26 Mei sekitar pukul 23.00 WIB itu melibatkan satu pelaku di bawah umur dan akan dikenakan undang-undang perlindungan anak.

Kuasa hukum para pelaku Uus Usmayanto SH dan H Iwan Tudi Hermawan mengatakan pihaknya akan memisahkan kasus hukum pelaku yang telah dewasa dan satu pelaku yang masih di bawah umur.

“Kami akan melakukan pendampingan sesuai dengan apa yang telah diamanatkan undang-undang,” kata Uus.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Tiga Pelaku Pembunuhan Sadis Disoraki Warga, Pisau Sempat Bengkok Saat Ditusukkan ke Perut Korban.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved