Pengakuan Gus Miftah di Balik Rencana Deddy Corbuzier yang Akan Masuk Islam, Soal Jadwal & Keluarga

SURYAMALANG.com - Deddy Corbuzier disebut-sebut akan masuk Islam dalam waktu dekat ini, dengan didampingi Gus Miftah sebagai guru spiritual.

Kabarnya Deddy Corbuzier akan mengucapkan dua kalimat syahadat pada Jumat 21 Juni 2019.

Seiring dengan munculnya kabar Deddy Corbuzier masuk Islam ini, muncul nama Gus Miftah yang disebut-sebut sebagai guru Spiritual Deddy.

Dilansir dari Tribun Seleb dalam artikel berjudul 'Deddy Corbuzier Dikabarkan Akan Masuk Islam, Apa Reaksi Keluarga? Ini Penjelasan Guru Spiritualnya', Gus Miftah membenarkan kabar tersebut.

“Insya Allah, doakan saja mudah-mudahan enggak ada perubahan,” kata Gus Miftah saat dihubungi wartawan, Rabu (19/6/2019).

Kabarnya, Deddy Corbuzier akan didampingi Gus Miftah saat mengucap kalimat syahadat.

Konon momen tersebut akan ditayangkan di siaran yang dipandu Deddy Corbuzier, yakni Hitam Putih Trans7.

Saat ditemui wartawan, Gus Miftah mengaku bahwa keputusan Deddy itu sempat menimbulkan berbagai macam reaksi dari keluarga Deddy Deddy Corbuzier.

“Ya kontroversi pasti ada lah,” kata Gus Miftah saat dihubungi wartawan, Rabu (19/6/2019).

Namun, menurut Gus Miftah keluarga Deddy Deddy Corbuzier perlahan sudah bisa menerima keputusan tersebut.

“Tapi kan tergantung kamu menjelaskan toh keluarga kamu smart, keluarga cerdas. Ya doakan saja lah semoga lancar,” katanya.

Lalu siapakah Gus Miftah, sosok yang disebut-sebut sebagai guru spiritual Deddy Corbuzier?

1. Pimpinan Pondok Pesantren

Dilansir dari wikipedia, Miftah Maulana Habiburrahman lebih dikenal dengan Gus Miftah.

Ia lahir di Lampung, 05 Agustus 1981.

Ia adalah seorang ulama, da'i, dan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta.

2. Viral Setelah Berdakwah di Klub Malam di Bali

Gus Miftah juga dikenal sebagai ulama muda Nahdlatul 'Ulama yang fokus berdakwah bagi kaum marjinal, baik melalui dakwah di dalam maupun di luar pesantren.

Namanya mulai diperbincangkan publik ketika video dirinya viral saat memberikan pengajian di salah satu kelap malam di Bali.

3. Berdakwah di Area Lokalisasi

Perjalanan dakwah Gus Miftah, kyai asal Ponorogo kelahiran Lampung ini dimulai saat usianya masih 21 tahun.

Pada sekitar tahun 2000-an, Gus Miftah yang sering salat tahajud di sebuah musala sekitar Sarkem, sebuah area lokalisasi di Yogyakarta, kemudian berniatan berdakwah.

Saat itu ia ditemani Gunardi atau Gun Jack sosok yang menjadi penguasa pada saat itu.

Bermula dari kegiatan tersebut, kajian agama mulai rutin digelar oleh Gus Miftah.

Meski awalnya banyak tantangan, tapi saat ini sejumlah pekerja dunia malam sudah menerima kehadirannya.

Tidak jarang, ketika pengajian sejumlah jemaah meneteskan mata dan mulai merubah perilakunya secara perlahan.

Perjalanan dakwah Gus Miftah kemudian berlanjut ke kelab malam dan juga salon plus-plus.

4. Alasan Berdakwah di Lokalisasi

Awalnya ia masuk lantaran mendapati keluh kesah para pekerja dunia malam yang kesulitan mendapat akses kajian agama.

Pasalnya, ketika para pekerja tersebut hendak mengaji di luar mereka mengaku menjadi bahan pergunjingan.

Sebaliknya di tempat kerjanya tidak ada kajian agama yang bisa didapatkan.

Berbeda dengan dulu saat mendapat penolakan ketika hendak memberi kajian, kini banyak pekerja malam yang merasa butuh untuk mendapat pengajian.

Tidak jarang beberapa banyak pekerja malam kemudian berhijrah menjadi lebih baik.

Sejak lima tahun terakhir langkahnya pun didukung oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya asal Pekalongan.