Bocah 2 Tahun Tewas Tersambar Kipas Angin, Bermula dari Main Gendong-gendongan lalu 'Dilempar'
Main Gendong-gendongan, Bocah 2 Tahun Meregang Nyawa Tersambar Kipas saat Dilempar terlalu Kuat oleh sepupu.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Seorang bocah berusia dua tahun harus meregang nyawa ketika bermain dsengan sepupunya sendiri.
Keduanya diketahui tengah asik bermain bersama, dimana sang sepupu menggendong dan sesekali melemparkan bocah tersebut ke udara.
Namun, siapa sangka, hari itu menjadi hari terakhir ia bermain dengan sepupu mungilnya setelah mengalami kecelakan dengan melibatkan kipas angin.
Dilansir dari laman The Star, seorang bocah yang baru berusia dua tahun harus meregang nyawa ketika bermain dengan sepupunya.
Sepupu yang bermain bersamanya berusia 25 tahun yang kala itu berada di rumah si bocah di daerah Ampang, Malaysia.
• Pria 37 Tahun Tewas dengan Tubuh Terpotong-potong di Dalam Perut Buaya di Sungai Lakar

• Serangan Ulat Bulu Bikin Resah Warga 3 Desa di Kecamatan Purwodadi, Pasuruan Sejak 2 Bulan Lalu
Keduanya kemudian main gendong-gendongan dan sesekali sepupunya melemparkan gadis tersebut ke udara.
Malang tak disangka, lemparannya kali ini terlalu kuat sehingga membuat bocah dua tahun tersebut justru 'melayang' terlalu tinggi.
Sementara di atasnya terdapat kipas angin yang tengah berputar.
Nahasnya, kepala gadis ini akhirnya tersambar kipas angin yang tengah berputar tersebut.
Bocah dua tahun itu akhirnya mengalami cidera di bagian kepala yang cukup parah.
Pihak keluarga langsung membawa bocah tersebut ke Rumah Sakit Ampang untuk mendapatkan perawatan.
Ia sempat dirawat di rumah sakit itu, sebelum akhirnya tim dokter menyatakan ia telah tak bernayawa keesokan harinya.
“Korban dinyatakan meninggal pada jam 10.57 esokan harinya dan jenazahnya dikirim ke Rumah Sakit Kuala Lumpur untuk pemeriksaan mayat,” ujar Noor Azmi Yusoff, kepala polisi distrik Ampang Jaya.
• Video Kekerasan di Panti Jompo Viral, Lansia Dipaksa Minum Air Kencing & Makan Cabai oleh Pengawas

• Punya 4 Istri Tapi Pak Guru Masih Doyan Daun Muda, Mahkota Siswi Direnggut Paksa, Videonya Viral
Gadis itu dinyatakan meninggal karena mengalami trauma berat akibat benda tumpul di kepalanya.
Meskipun tidak bermaksud utuk mencelakai sepepunya, ayah korban nampaknya tidak bisa menerima kejadian tersebut.
Ia bahkan membuat laporan atas kejadian itu ke kantor polisi dan polisi pun telah menjerat pelaku dengan pasal-pasal.
“Polisi sedang meyelidiki rumah tempat kejadian yang terletak di sepanjang Tasik Tambahan Ampang,” ujar Noor.
“Kasus ini sedang diselidiki berdasarkan pasal yang sudah ditentukan yaitu bagian 31 (1) (a) dari kegiatan melukai anak dan tersangka akan dikembalikan setelah tujuh hari masa pemeriksaan selesai,” tutup Noor Azmi Yusoff.
Kakak Beradik Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Kulkas, Petak Umpet Berakhir Duka

• Penjual Gorengan Nekat Siramkan Minyak Panas ke Pelanggan hanya Karena Kurang Bayar Rp 200
Dua orang bocah ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa di dalam kulkas tua yang diletakkan di depan rumahnya.
Keduanya diketahui adalah kakak beradik yang tengah bermain petak umpet dan memutuskan untuk masuk dan sembunyi di kulkas tua tersebut.
Melansir dari Daily Mail, Korban masing-masing bernama David (6) dan adiknya Nikita (4) yang tinggal di desa Mikhaylovka di wilayah Issyk-Kul, Kirgistan.
Berdasarkan keterangan orang tua keduanya, David dan Nikita kala itu tengah bermain petak umpet di sekitar rumahnya.
Sang kakak, David memutuskan untuk bersembunyi di dalam kulkas tua yang diletakkan di luar rumah.
Dugaan yang ada mengatakan bahwa adiknya, Nikita berhasil menemukan David yang saat itu bersembunyi di dalam kulkas.
Tak hanya berhasil menemukan kakaknya, Nikita kemudian ikut masuk ke dalam kulkas tua tersebut.
Sempat Buat Panik Orang Tua karena Disangka Hilang, Dua Bocah Ditemukan dalam Kulkas dengan Kondisi Tak Bernyawa (Kolase tribunvideo dan Twitland)
Kulkas tua yang dimasukki oleh kakak beradik itu diketahui memiliki magnet di dalam pintunya sehingga tidak bisa dibuka dari dalam.
Tak kunjung masuk rumah, orang tua David dan Nikita pun merasa khawatir.

Roman dan Yulia akhirnya mencari keduanya di sekitar rumah dan desa tempatnya tinggal, namun keberadaan buah hati mereka tak kunjung ditemukan.
Tak kunjung ketemu, Roman dan Yulia semakin khawatir lalu melaporkan peristiwa yang ditimpanya kepada pihak kepolisian.
Polisi kemudian melakukan pencarian di sekitaran rumah, termasuk di dalam kulkas rusak tersebut.
• Menikmati Embun Beku di Kawasan Gunung Bromo, Fenomena Alam Dengan Suhu 0 Derajat Celcius
• Kisah Rocky Gerung jadi Dosen Pembimbing Dian Sastro, Setelah Ujian Skripsi Malah Enggan Beri Nilai
Tak disangka, keduanya ditemukan sudah tak sadarkan diri saat polisi berusaha mengevakuasinya.
Polisi dan kedua orang tua dua bocah tersebut berusaha melakukan CPR terhadap kakak adik tersebut.
Namun sayangnya, nyawa keduanya tidak bisa diselamatkan.
Seorang juru bicara polisi mengatakan diduga mereka tewas kehabisan napas karena tidak bisa membuka kulkas dari dalam.
"Anak-anak itu terakhir terlihat bermain di halaman dekat rumah. Lima jam kemudian mereka ditemukan di lemari es. Mereka tak bisa membuka kulkas dari dalam dan meninggal dunia karena kehabisan nafas serta membeku," terangnya.