Kabar Pacitan
Pacitan Diserang Penyakit Hepatitis A, Lebih Dari 400 Warga Terpapar di Tiga Kecamatan
Jumlah pasien terduga Hepatitis A di Pacitan mencapai 429 orang yang tersebar di tiga kecamatan di Pacitan, Sudimoro, Ngadirojo, dan Tulakan
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Ratusan warga Kabupaten Pacitan 'diserang' penyakit Hepatitis A.
Kabar buruk terkait gangguan kesehatan masyarakat itu diketahui setelah didapati data penderita Hepatitis A di Pacitan yang mencapai angka 429 orang.
Sebanyak 429 penderita hepatitis A di Pacitan itu tersebar di tiga kecamatan berbeda.
• Bawaslu Butuh Dana Rp 32 Miliar & KPU Butuh Rp 90 Miliar dalam Pilkada Kabupaten Malang 2020
• Dendi Santoso Alami Cedera Siku Kiri saat Internal Game
• Pria Lamongan Jual Istri & Tawarkan Layanan Hubungan Bertiga di Malang, Pasang Tarif Rp 3 Juta
Kini Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur memberikan perhatian khusus terhadap ratusan warga Pacitan yang terkena Hepatitis A.
Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Kohar Hari Santoso menyebut pemerintah telah melakukan langkah preventif dan juga penindakan kepada ratusan pasien tersebut.
Berdasarkan penjelasan Kohar, jumlah pasien terduga Hepatitis A di Pacitan mencapai 429 orang yang tersebar di tiga kecamatan di Pacitan. Yakni, Sudimoro, Ngadirojo, dan Tulakan.
Data itu terhitung hingga Sabtu (22/6/2019) malam.
"Angkanya masih terus bergerak. Terbanyak, ada di Kecamatan Sudimoro," kata Kohar kepada SURYAMALANG.COM ketika dikonfirmasi di Surabaya, Senin (24/6/2019).
Menyikapi meningkatnya kasus Hepatitis A tersebut, Dinkes Prov Jatim telah hadir dengan mendampingi Dinkes Kabupaten Pacitan.
Selama pendampingan, pihaknya melakukan pembimbingan langsung terkait tata laksana pasien, surveilans, dan pengendalian risiko penularan.
"Langkah pengendalian yang butuh dilakukan kita akronimkan menjadi TaSPen. Ini merupakan kepanjangan dari Tata Laksana pasien, Surveilans yang intens, dan Pengendalian risiko infeks," kata Kohar menjelaskan.
• Bocor Isi Chat Antara Fadel Islami dan Anak Muzdalifah Beredar Luas, Terungkap Ada Panggilan Spesial
• Di balik Kebahagiaan Sule & Naomi Sazkia, Kondisi Kehidupan Lina yang Pas-pasan Dibeber Putri Delina
Terkait tata laksana pasien, Dinkes mengingatkan tirah baring (bedrest) sampai ikterus negatif atau kadar bilirubin kurang dari 1 gram.
Kemudian, diet bergizi tinggi dengan ditunjang obat supportif atau roborantia.
Selain itu, juga isolasi dan higiene individu agar tidak menjadi sumber penular.
Petugas juga menggunakan sarung tangan dan cuci tangan alkohol 96 persen bergliserin, utamanya sebelum maupun setelah kontak langsung dengan pasien.
Sejumlah surveilans atau pengumpul data juga disiapkan untuk pemantauan berkelanjutan agar mampu memetakan sebaran kasus, faktor risiko, dan langkah penanganan.
Upaya ini dilakukan di antaranya dengan mengisi sistem kewaspadaan dini dan respon (SKDR) secara tertib dan akurat.
Selain itu, Dinkes juga menyiapkan pengendalian faktor risiko penularan.
Di antaranya dengan menyosialisasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Mulai dari meminum air yang direbus hingga mendidih selama lima menit dan disimpan dalam tempat tertutup.
Serta, mengonsumsi makanan dimasak dengan benar dan ditutup. Sumur dan tampungan air diberi kaporit sesuai standar.
Limbah rumah tangga diharapkan berada minimal 10 meter dari sumur/sumber air.
Pencucian alat makan dengan sabun dan air mengalir. Sampah dikelola agar tidak mencemari lingkungan.
"Yang tidak kalah penting, buang air besar pada jamban sehat. Serta, cuci tangan pakai sabun saat selesai buang air besar," pungkas Kohar.
• Rok Transparan Nia Ramadhani Bikin Salfok Para Selebgram saat Pose di Pinggir Kolam, Intip Harganya
• Duet Ayu Ting Ting Sama Cowok Turki Trending Nomor 1, Videonya pun Banjir Pujian dari Seluruh Dunia
Dikonfirmasi terpisah, Anggota DPRD Jatim, Sri Subiati meminta pemerintah untuk terus memantau proses penanganan tersebut.
Bukan sekadar pemantauan dalam merawat pasien, penyelesaian wabah hingga pencegahan penyebarannya diharapkan dapat dituntaskan.
"Yang paling penting, harus ada pencegahan agar penyebarannya bisa dilokalisir," kata Sri Subiati ketika dikonfirmasi di Surabaya, Senin (24/6/2019).
"Penyelesaian dengan memfokuskan pada titik penyebaran diharapkan dapat mengurangi potensi penyebaran penderitanya. Ini harus fokus dan tuntas," pungkas politisi Partai Demokrat dari daerah pemilihan Jatim 9 yang meliputi Pacitan dan empat kabupaten sekitarnya tersebut.
Sebaran Kasus Dugaan Hepatitis A di tiga kecamatan di Pacitan Hingga Sabtu (22/6/2019) malam:
Sudimoro: 312 orang
Ngadirojo: 89 orang
Tulakan: 28 orang
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/kepala-dinkes-jatim-kohar-hari-santoso.jpg)