Selebrita

Barbie Kumalasari Betah Nikah Siri karena Sikap Kekanakan Galih Ginanjar, Indikasi Sindrom Ini?

Barbie Kumalasari Betah Nikah Siri karena Sikap Kekanakan Galih Ginanjar, Indikasi Sindrom Ini?

Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
Kolase Instagram @barbiekumalasari
Barbie Kumalasari Betah Nikah Siri karena Sikap Kekanakan Galih Ginanjar 

SURYAMALANG.COM - Salah satu alasan Barbie Kumalasari untuk tidak buru-buru meresmikan pernikahannya dengan Galih Ginanjar dikarenakan sikap sang suami. 

Sikap Galih Ginanjar yang masih terlihat seperti anak-anak diusianya yang sudah dewasa menjadi satu alasan Barbie Kumalasari tidak terburu-buru meresmikan pernikahan mereka yang masih berstatus nikah siri

Sikap suami Barbie Kumalasari yang masih kekanak-kanakan itu pun menurut ahli menunjukkan indikasi jika Galih Ginanjar mengidap sebuah sindrom kesehatan mental.

Bagian Tubuh Barbie Kumalasari yang Palsu dan Tidak Dioplas Tapi Harus Diganjal Agar Terlihat Asli
Barbie Kumalasari Betah Nikah Siri karena Sikap Kekanakan Galih Ginanjar, Indikasi Sindrom Ini?(Nakita.Grid.ID)

Adik Raffi Ahmad, Syahnaz Sadiqah Harus Naik Kursi Roda Saat Hamil Kembar, Dokter: Masalah Janin

Kondisi Bu Risma Seusai Dijenguk Jokowi Membaik, Tahu & Tempe Penyet Jadi Pantangan Tri Rismaharini

Nama Galih Ginanjar dan Barbie Kumalasari masih ramai menjadi perbincangan publik setelah Galih Ginanjar menyindir mantan istrinya, Fairuz A Rafiq.

Selain itu, pasangan sensasional ini juga mengundang banyak komentar karena status pernikahan mereka.

Seperti yang diketahui, Galih Ginanjar dan Barbie Kumalasari terikat oleh pernikahan siri.

Empat tahun membina rumah tangga, ternyata Barbie Kumalasari tidak ingin buru-buru mengesahkan pernikahannya dengan laki-laki 31 tahun itu.

Hal tersebut dikarenakan sikap Galih Ginanjar yang masih memiliki banyak kekurangan hingga belum bisa membuat Barbie Kumalasari merasa 'klik'.

Pengakuan Barbie Kumalasari tersebut disampaikan saat dirinya dan sang suami menjadi bintang tamu di acara 'Rumpi no Secret' yang tayang pada Jumat (28/6/2019) lalu.

Melansir dari Youtube TRANS TV Official, Jumat (28/6/2019), Barbie Kumalasari mengungkapkan jika salah satu alasannya ialah sikap Galih yang tidak dewasa.

Ia berharap Galih bisa bersikap lebih dewasa sebelum ia memutuskan untuk meresmikan pernikahan.

"Dia masih suka kayak anak kecil gitu loh, kayak umur 17 tahun terus, pemikirannya nggak panjang," kata Kumalasari.

Perempuan yang berbisnis berlian ini juga menyebut jika Galih Ginanjar kurang bisa bertanggung jawab dalam hal pekerjaan.

Potret Donna Harun Setelah Dinikahi Cucu Soekarno Jadi Sorotan, Bak ABG Meski Sudah Berusia 1/2 Abad

Bunga Zainal Dinikahi Produser Tajir Melintir, Potret Dirinya Saat Makan Bareng Suami Curi Perhatian

Melansir Psychology Today, ternyata ada sebuah kondisi mental di mana pria dewasa justru masih bertingkah seperti anak-anak.

Walau tak tercatat resmi dalam Panduan Diagnostik dan Statistik Kelainan Mental (DSM), kondisi ini cukup umum dikenal.

Profesor dari Universitas Miami, Amerika Serikat, Berit Brogaard, menjelaskan jika sikap kekanakan pada orang dewasa disebut juga sebagai Peter Pan Syndrome atau Little Prince/Princess Syndrome.

Ilustrasi Peter Pan Syndrom atau sindrom Peter Pan.
Ilustrasi Peter Pan Syndrome atau sindrom Peter Pan. (Wunderweib)

Sinopsis Cheese In The Trap Episode 11 Tayang Hari Senin (1/7/2019) di TRANS TV & Link Streaming

Keputusan Terbaik Muzdalifah Untuk Ganti Nama Bisnis Katering, Langsung Banjir Pesanan Satu Mobil

Reaksi Ibu Richard Kyle Saat Datangi Rumah Jessica Iskandar, Soroti 2 Hal Ini dari Sang Calon Mantu

Dahulu kondisi ini umum ditemui pada laki-laki, tetapi sekarang tak jarang wanita pun mengalaminya.

"Para 'pangeran dan putri cilik', itu caraku menyebut mereka, adalah orang dewasa yang bertindak seperti anak kecil egois, remaja narsis, atau tidak bertanggung jawab, tetapi mereka merasa nyaman lekakukannya," jelas Brogaard.

Ada beberapa tanda-tanda jika orang dewasa mengalami Peter Pan Syndrome, antara lain:

1. Bergantung pada orang tua

Walau sudah dewasa, mereka yang memiliki sindrom tingkah kekanakan ini mungkin masih sangat bergantung pada orang tua.

Setiap saat menghubungi atau merasa wajar jika orang tua, terutama ibu, memeriksa kehidupannya secara menyeluruh walau ia sudah dewasa.

Bahkan jika seorang pria memiliki sindrom ini ia cenderung menerima bantuan ibunya untuk membelikan pakaian, berebelanja, bahkan mencucikan pakaiannya.

2. Bertingkah tak sesuai umur

Sering marah-marah, berpesta seenaknya, atau melakukan hal kekanakan tak sesuai status 'orang dewasa' menandakan ada yang kurang tepat pada logikanya.

Tak masalah jika orang dewasa sesekali bersenang-senang, tetapi jika ia sampai lebih sering melakukan hal kekanakan, bisa jadi orang ini memiliki Peter Pan Syndrome.

3. Senang dimanja

Pria yang memiliki Peter Pan Syndrome bertingkah seolah wanita harus selalu melayaninya.

Ia berharap jika dirinya akan selalu dimanja dan mendapatkan apapun yang diminta.

Baginya menerima adalah kewajaran, dan dirinya kesulitan untuk memberi.

Baca Juga: Vanessa Angel Bebas, Begini Nasib Avriellya Shaqila yang Justru Tak Ditahan Meski Sama-sama Terjerat Prostitusi Online

4. Sulit menjaga hubungan

Kesulitan menjaga hubungan romantis secara stabil menandakan sikap kekanakan yang mungkin ada pada seorang pria.

Atau, jika ia justru bermusuhan dengan mantan kekasih, bisa jadi dirinya memang masih kekanakan.

Kesulitan berkomitmen pada berbagai jenis relasi juga bisa mengindikasikan kekanakannya.

Biasanya pria yang masih kekanakan juga tidak banyak teman.

5. Melakukan serangan pasif-agresif

Dia sering pasif-agresif, artinya dia memiliki kecenderungan untuk terlibat dalam ekspresi permusuhan tidak langsung.

Contohnya melalui tindakan seperti penghinaan halus, perilaku cemberut, keras kepala, atau kegagalan yang disengaja untuk menyelesaikan tugas yang diperlukan.

6. Narsis dan egois

Terlalu membanggakan diri sendiri atau memperlihatkan keegoisan menandakan sikap kekanakan.

Jika ada hal yang akan menyulitkannya, ia memilih untuk langsung menghindar atau menolak.

7. Tak bertanggung jawab secara finansial

Salah satu kesulitan sebagai orang dewasa ialah mengatur keuangan.

Banyak keperluan yang mesti dipenuhi, maka hal-hal sekadar keinginan kerap kita pinggirkan dahulu.

Namun pria yang kekanakan mungkin lebih sulit lagi memilah mana kebutuhan dan mana keinginan.

Bisa jadi ia boros, menghabiskan terlalu banyak uang untuk bermain, berpesta, atau untuk wanita.

8. Jarang merasa bersalah

Seorang pria kekanakan hampir tak pernah merasa dirinya bersalah.

Ia cenderung menyalahkan orang-orang di sekitarnya jika dirinya mengalami kegagalan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved