Selebrita

Perilaku Barbie Kumalasari Dibongkar Mantan Suaminya, Satu Sifat Ini Bikin Bagus Saputra Nekat Kabur

Ternyata ada satu sifat Barbie Kumalasari yang membuat Bagus Saputra ingin kabur dari wanita yang jadi istri Galih Ginanjar itu.

Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: eko darmoko
Kolase Instagram @barbiekumalasari dan tangkap layar YouTube Kepoin Seleb
perilaku Barbie Kumalasari 

SURYAMALANG.com - Perilaku Barbie Kumalasari dibongkar mantan suaminya, Bagus Saputra belum lama ini.

Ternyata ada satu sifat Barbie Kumalasari yang membuat Bagus Saputra ingin kabur dari wanita yang jadi istri Galih Ginanjar itu.

Bahkan menurut Bagus Saputra, sifat Barbie Kumalasari itu membuatnya merasa terkurung di dalam sangkar.

Fakta ini terungkap dalam acara Hot Issue yang tayang YouTube Indosiar pada Sabtu (20/6/2019) lalu.

Dalam wawancaranya kepada awak media, Bagus saputra menuturkan ia pertama kali bertemu Barbie Kumalasari pada tahun 2014 silam.

Kala itu, keduanya bertemu saat sama-sama berada di dalam lift sebuah apartemen.

Bagus pun mengaku dirinya jatuh cinta pada Barbie Kumalasari sejak pertemuan pertama itu.

Ia pun berpacaran dengan wanita yang memiliki nama asli Kumalasari Mukhlisah ini selama 2 tahun sebelum akhirnya menikah siri.

"Awalnya aku kenal dia 2014. Aku kenal dia di lift apartemen saat aku latihan muay thai sama temen-temen," ungkap Bagus seperti dilansir YouTube Indosiar.

"Kenalan di lift, besoknya langsung jalan. Jalanin aja akhirnya setahun, 2 tahun pacaran terus nikah setahun," sambungnya.

Malangnya, rumah tangga mereka hanya bertahan seumur jagung.

Usut punya usut, sifat asli Barbie Kumalasari lah yang membuat Bagus Saputra meradang hingga lantas memutuskan untuk menyudahi pernikahan.

Siapa sangka, pernikahan yang seharusnya membawa kebahagiaan justru sama sekali tak dirasakan oleh Bagus.

Namun siapa sangka, setelah menikah dengan Barbie Kumalasari, Bagus justru merasa kehilangan kebebasannya.

Bagaimana tidak, Bagus tak diperbolehkan pergi ke mana-mana oleh sang mantan istri.

Tak pelak, sifat dominan Barbie Kumalasari ini membuatnya terkekang hingga merasa bagaikan burung dalam sangkar.

"Dikekang nggak boleh kerja. Menderita lah kan kayak burung dalam sangkar."

"Nggak boleh ke mana-mana," ungkap Bagus blak-blakan.

Puncaknya, ketika Bagus Saputra kehilangan kesabaran hingga nekat kabur dari apartemen Barbie Kumalasari.

Mengejutkan, Bagus mengaku melakukan aksinya itu di tengah-tengah perayaan hari raya Idul Adha.

"Tinggalinnya pas Idul Adha sore. Aku kabur karena aku capek lah!" pungkasnya.

Jika diperhatikan, Barbie Kumalasari kini juga menikah siri dengan Galih Ginanjar.

Empat tahun membina rumah tangga, ternyata Barbie Kumalasari tidak ingin buru-buru mengesahkan pernikahannya dengan laki-laki 31 tahun itu.

Hal tersebut dikarenakan sikap Galih Ginanjar yang masih memiliki banyak kekurangan hingga belum bisa membuat Barbie Kumalasari merasa 'klik'.

Pengakuan Barbie Kumalasari tersebut disampaikan saat dirinya dan sang suami menjadi bintang tamu di acara 'Rumpi no Secret' yang tayang pada Jumat (28/6/2019) lalu.

Melansir dari Youtube TRANS TV Official, Jumat (28/6/2019), Barbie Kumalasari mengungkapkan jika salah satu alasannya ialah sikap Galih yang tidak dewasa.

Ia berharap Galih bisa bersikap lebih dewasa sebelum ia memutuskan untuk meresmikan pernikahan.

"Dia masih suka kayak anak kecil gitu loh, kayak umur 17 tahun terus, pemikirannya nggak panjang," kata Kumalasari.

Perempuan yang berbisnis berlian ini juga menyebut jika Galih Ginanjar kurang bisa bertanggung jawab dalam hal pekerjaan.

Melansir Psychology Today, ternyata ada sebuah kondisi mental di mana pria dewasa justru masih bertingkah seperti anak-anak.

Walau tak tercatat resmi dalam Panduan Diagnostik dan Statistik Kelainan Mental (DSM), kondisi ini cukup umum dikenal.

Profesor dari Universitas Miami, Amerika Serikat, Berit Brogaard, menjelaskan jika sikap kekanakan pada orang dewasa disebut juga sebagai Peter Pan Syndrome atau Little Prince/Princess Syndrome.

Dahulu kondisi ini umum ditemui pada laki-laki, tetapi sekarang tak jarang wanita pun mengalaminya.

"Para 'pangeran dan putri cilik', itu caraku menyebut mereka, adalah orang dewasa yang bertindak seperti anak kecil egois, remaja narsis, atau tidak bertanggung jawab, tetapi mereka merasa nyaman lekakukannya," jelas Brogaard.

Ada beberapa tanda-tanda jika orang dewasa mengalami Peter Pan Syndrome, antara lain:

1. Bergantung pada orang tua

Walau sudah dewasa, mereka yang memiliki sindrom tingkah kekanakan ini mungkin masih sangat bergantung pada orang tua.

Setiap saat menghubungi atau merasa wajar jika orang tua, terutama ibu, memeriksa kehidupannya secara menyeluruh walau ia sudah dewasa.

Bahkan jika seorang pria memiliki sindrom ini ia cenderung menerima bantuan ibunya untuk membelikan pakaian, berebelanja, bahkan mencucikan pakaiannya.

2. Bertingkah tak sesuai umur

Sering marah-marah, berpesta seenaknya, atau melakukan hal kekanakan tak sesuai status 'orang dewasa' menandakan ada yang kurang tepat pada logikanya.

Tak masalah jika orang dewasa sesekali bersenang-senang, tetapi jika ia sampai lebih sering melakukan hal kekanakan, bisa jadi orang ini memiliki Peter Pan Syndrome.

3. Senang dimanja

Pria yang memiliki Peter Pan Syndrome bertingkah seolah wanita harus selalu melayaninya.

Ia berharap jika dirinya akan selalu dimanja dan mendapatkan apapun yang diminta.

Baginya menerima adalah kewajaran, dan dirinya kesulitan untuk memberi.

Baca Juga: Vanessa Angel Bebas, Begini Nasib Avriellya Shaqila yang Justru Tak Ditahan Meski Sama-sama Terjerat Prostitusi Online

4. Sulit menjaga hubungan

Kesulitan menjaga hubungan romantis secara stabil menandakan sikap kekanakan yang mungkin ada pada seorang pria.

Atau, jika ia justru bermusuhan dengan mantan kekasih, bisa jadi dirinya memang masih kekanakan.

Kesulitan berkomitmen pada berbagai jenis relasi juga bisa mengindikasikan kekanakannya.

Biasanya pria yang masih kekanakan juga tidak banyak teman.

5. Melakukan serangan pasif-agresif

Dia sering pasif-agresif, artinya dia memiliki kecenderungan untuk terlibat dalam ekspresi permusuhan tidak langsung.

Contohnya melalui tindakan seperti penghinaan halus, perilaku cemberut, keras kepala, atau kegagalan yang disengaja untuk menyelesaikan tugas yang diperlukan.

6. Narsis dan egois

Terlalu membanggakan diri sendiri atau memperlihatkan keegoisan menandakan sikap kekanakan.

Jika ada hal yang akan menyulitkannya, ia memilih untuk langsung menghindar atau menolak.

7. Tak bertanggung jawab secara finansial

Salah satu kesulitan sebagai orang dewasa ialah mengatur keuangan.

Banyak keperluan yang mesti dipenuhi, maka hal-hal sekadar keinginan kerap kita pinggirkan dahulu.

Namun pria yang kekanakan mungkin lebih sulit lagi memilah mana kebutuhan dan mana keinginan.

Bisa jadi ia boros, menghabiskan terlalu banyak uang untuk bermain, berpesta, atau untuk wanita.

8. Jarang merasa bersalah

Seorang pria kekanakan hampir tak pernah merasa dirinya bersalah.

Ia cenderung menyalahkan orang-orang di sekitarnya jika dirinya mengalami kegagalan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved