Drakor
Sinopsis Cheese In The Trap Episode 13 Tayang Hari Rabu (3/7/2019) di TRANS TV & Link Streaming
Sinopsis Cheese In The Trap Episode 13 Tayang Hari Rabu (3/7/2019) di TRANS TV & Link Streaming
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Simak sinopsis Cheese In The Trap episode 13 tayang hari ini Rabu (3/7/2019) di TRANS TV jam 10 pagi lengkap dengan link streaming.
Cheese In The Trap tayang setiap hari Senin hingga Jumat pukul 10.00 WIB di TRANS TV.
Drama yang rilis di Korea tahun 2016 lalu ini memiliki total 16 episode dan hari ini Cheese In The Trap masuk ke episode 13 di Indonesia.
Cheese in the Trap merupakan drama yang diadaptasi dari serial komik webtoon dengan judul yang sama yang berjumlah 16 episode.
Cheese in the Trap mempertemukan kolaborasi antara aktor Park Hae jin dan aktris Kim Go Eun.

Kim Go Eun merupakan aktris Korea Selatan populer yang bermain dalam drama Korea populer Goblin di tahun akhir tahun 2016 silam.
Cheese in the Trap dirilis di Korea Selatan pada 4 Januari 2016 yang disiarkan di stasiun televisi TVN.
Drama Cheese in the Trap menceritakan kisah seorang mahasiswi bernama Hong Seol yang diperankan oleh Kim Go Eun dan senior laki-lakinya Yoo Jung yang diperankan oleh Park Hae Jin.
Hong Seol harus bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama berkuliah dikarenakan latar belakang keluarganya yang dari orang tak berada.
Sedangkan, Yoo Jung merupakan senior yang tampan, memiliki nilai bagus, baik dalam berolahraga dan bersikap sangat baik namun dirinya memiliki sisi hitam yang jarang diketahui oleh banyak orang.
LINK STREAMING CHEESE IN THE TRAP
SINOPSIS CHEESE IN THE TRAP EPISODE 13
Episode 13 diawali dengan peran In Ho ketika memainkan pianonya dengan irama cepat tanpa ada rasa, seperti mengambarkan amarahnya.
Prof Shim masuk kedalam dengan mengumpat kalau In Ho itu sedang mabuk sambil melihat wajah anak muridnya yang babak belur.
Sontak, In Ho menyembuyikan wajahnya, Prof Shim mengatakan tentang tangan In Ho. Dengan gugup In Ho mengatakan tanganya baik-baik saja.
Merasa ada yang aneh, Prof Shim mengangkat tangan In Ho, mengejek ada seorang pianis yang suka kelayapan dan berkelahi, sambil memukul memperingatkan kalau nanti tangan In Ho bisa cedera lagi.
In Ho berteriak sakit dan memberitahu tanganya baik-baik saja dan tidak terluka sambil mengerak-gerakan jarinya.
Prof Shim menasehati In Ho kalau nanti tanganya cedera lagi, maka apa yang akan dilakukanya. In Ho pun mengucapkan permintaan maafnya.

Prof Shim merasa In Ho tak perlu meminta maaf karena semua ini menurutnya adalah masa depanya, dan In Ho tak boleh ceroboh seperti sekarang, sambil mengejek anak murinya itu menyedihkan.
Di lain sisi, Hong Sul bersandar di dinding sambil bergumam dengan wajah binggung. In Ho melihat Hong Sul hanya berdiri didepan gedung, bertanya apa yang sedang dilakukanya. Hong Sul kaget mengaku baru saja mau masuk, lalu menanyakan keadaan In Ho masih penuh luka lebam.
Kemudian, In Ho malah bertanya balik pendapat Hong Sul tentang wajahnya. Hong Sul bertanya apakah In Ho sudah mengobati lukanya.
Ponselnya berdering, Hong Sul melihat ponselnya, pesan dari Yoo Jung masuk membuatnya tersenyum karena menanyakan apakah ia sudah makan. Ia pun membalas kalau sudah makan dan bertanya balik, lalu kembali menjelaskan soal yang sedang dikerjaan In Ho pada buku latihanya.
Ponsel Hong Sul kembali bergetar, In Ho melirik Hong Sul yang sibuk membaca pesannya. Hong Sul kembali tersenyum membaca pesan dari Yoo Jung.
Hong Sul berbicara di telp, menceritakan sedang membantu Baek In Ho belajar di perpustakaan, karena sudah berjanji, lalu bertanya apakah Yoo Jung tak masalah dengan hal itu.
Yoo Jung mengatakan tak suka sama sekali. In Ho keluar dari perpus melihat Hong Sul sedang berbicara di telp mengucapkan permintaan maafnya.
Bo Ra membahas Oh Young Gon sudah tak datang membuatnya jadi semangat ke kampus. Hong Sul juga tak melihatnya seharian. Eun Taek pikir Young Gon kembali mengambil cuti dan itu membuat akan lama lulus dari kampus.
Eun Taek diam-diam mengambil gambar Bo Ra yang sedang berbicara dengan Hong Sul. Bo Ra tahu selama ini selalu setuju dengan Hong Sul, tapi untuk yang satu ini tak bisa, karena ingin membuka sebuah bisnis, ditambah lagi mereka sebentar lagi akan ada magang.
Hong Sul pikir memang Bo Ra tak perlu ikut dan merasa temannya itu memang sangat beruntung. Bo Ra ingin mengambil ponsel Eun Taek yang sedari tadi menatap ponselnya sambil tersenyum-senyum sendirian, Eun Taek menegur Bo Ra yang ingin mengambil ponselnya.
Bo Ra merasa Eun Taek juga sering mengambil ponsel miliknya. Eun Taek memperingatkan Bo Ra untuk tak melakukan lagi, karena harus melindungi privasinya. Bo Ra mengumpat Eun Taek itu hanya pesuruh yang tak perlu privasi, Eun Taek membawa semua barang-barangnya dan pamit pergi.
Bo Ra merasa sikap Eun Taek akhir-akhir ini sangat aneh, Hong Sul bertanya aneh seperti apa. Bo Ra menceritakan Eun Taek yang selalu meninggalkanya, tak membalas pesannya bahkan tak menelp seperti biasanya dan bertanya-tanya ada apa dengan Eun Taek.
Hong Sul menduga Eun Taek itu sudah punya pacar, Bo Ra merasa itu tak mungkin dan Hong Sul itu sudah tahu seperti apa Eun Taek itu. Hong Sul rasa itu mungkin karena Eun Taek terlihat tampan, tinggi dan seorang pria sejati jadi pasti banyak wanita yang mengejarnya.
Bo Ra menyuruh Hong Sul pacaran saja dengan Eun Taek, Hong Sul mengumpat Bo Ra sudah gila karena ia sudah memiliki pacar.
Hong Sul berjalan ke stasiun bawah tanah, melihat In Ho sedang duduk bersandar dikursi padahal seharusnya pergi berlatih. In Ho melihat kearah kereta datang, tak sengaja melihat Hong Sul yang menatapnya.
Hong Sul pun mendekati In Ho, dan In Ho pun sempat memalingkan wajahnya dan terlihat canggung saat melambaikan tangan pada Hong Sul.
Keduanya saling berdiam diri didepan pintu kereta, Hong Sul akhirnya menanyakan alasan In Ho yang meninggalkanya di perpustakaan, menurutnya jika bukunya dibakar lalu memakanya akan percuma saja hasilnya, bahkan masih suka membolos.
In Ho pikir Hong Sul tak perlu mengkhawatirkan pelajarannya karena bisa melakukannya sendiri.
In Ho melirik melihat Hong Sul yang terlihat sangat bersemangat, Hong Sul bertanya kenapa In Ho menatapnya.
In Ho mengatakan bukan apa-apa, Suara terasa canggung, Hong Sul pun hanya bisa cemberut karena sikap In Ho yang dingin padanya.
In Ho berbaring di kamarnya, dalam otaknya seperti merasakan Hong Sul yang memanggilnya “Oppa” lalu memegang kepalanya agar bisa tidur sambil memejamkan matanya.
Tapi suara Hong Sul semakin bergema ditelinganya untuk memanggilnya “Oppa” Akhirnya ia memiringkan badannya, rengekan suara Hong Sul yang memanggil “In Ho Oppa” semakin terdengar.
Ia pun memiringkan badanya kesebelah kanan, ingatan bermain piano dengan Hong Sul kembali muncul, senyumannya terlihat sangat lebar. Akhirnya ia bangun dan mengumpat dirinya itu sudah gila, lalu mencoba menyadarkan dirinya dengan push up.
In Ha keluar dari kamar memarahi adiknya yang tak bisa tidur saja kalau tidak maka kulitnya akan tambah rusak. In Ho terus saja push up tak peduli dengan terikan kakaknya.
In Ho pikir adiknya itu sudah gila setelah berkelahi dengan Yoo Jung, makanya sekarang berolahraga di malam hari supaya bisa berkelahi kembali untuk menang.
In Ha bisa menghindar dengan menutup pintu kamarnya, lalu membuka kembali merasa adiknya itu pasti membutuhkan bantuannya dan mengejek wajahnya yang banyak memar.
In Ho mengumpat kakaknya sudah gila dan memperingatkan kembali agar tak keluar dari kamarnya lagi. In Ha tak kalah berteriak agar adiknya itu diam, tak membuat kegaduhan.
Akhirnya In Ho berjanji tak akan membuat kegaduhan dengan kembali pusa up, tapi In Ha malah mengejeknya dengan berteriak menghitung pusa up yang dilakukan adiknya. In Ho pun mengejar adiknya yang tak akan mau masuk kamar.
Hong Sul berbicara di ponsel dengan senyuman sumringah akan segera datang, In Ho tiba-tiba datang menyindir Hong Sul yang terlihat bahagia sekali dan melihat pasti akan pergi berkencan.
Hong Sul bertanya kenapa In Ha ada disekitarnya. In Ha menegaskan bahwa itu lingkunganya juga jadi Hong Sul tak bisa marah.
Hong Sul merasa tak perlu menjawabnya, Mungkin hubungan mereka bertiga baik saat kalian masih kecil dan apakah In Ha tahu arti sebuah pukulan dalam usia dewasa seperti ini, lalu menantang In Ha untuk memukulnya saja.
In Ha pun tak takut akan memukul Hong Sul, tanganya terhenti karena melihat hidung Hong Sul sudah mimisan sebelum dipukul.
Dengan wajah panik In Ha meminta Hong Sul tak memberitahu Yoo Jung, karena belum memukulnya, dan mengejek hidung Hong Sul itu aneh lalu buru-buru pergi. Hong Sul pun menyadari kalau hidungnya mimisan.
Yoo Jung masuk ke dalam cafe, melihat Hong Sul terus menatap kaca. Hong Sul langsung menutup wajahnya dan tertunduk malu. Yoo Jung melihat Hong Sul yang mimisan, lalu tersenyum.
Hong Sul heran Yoo Jung malah tersenyum, padahal seharusnya khawatir melihat pacarnya yang mimisan.
Yoo Jung pikir tak ada yang salah karena memang lebih suka pacarnya mengadukan hal yang terjadi disekelilingnya dan bertanya apakah masih ada lagi yang ingin diceritakanya.
Hong Sul mengatakan sudah tak ada lagi, Yoo Jung merasa ingin mendengar cerita yang lainya. Hong Sul memilih untuk memesan makanan saja. Yoo Jung mengodanya, Hong Sul ingin menceritakan yang lainya.
Keduanya berjalan bersama, Hong Sul tahu Yoo Jung sudah magang dan bertanya apakah ia mau ikut ujian kelulusan juga. Yoo Jun menceritakan sudah mengikutinya tahun lalu.
Hong Sul baru tahu Yoo Jung sudah melakukanya dan memberitahu baru saja ingin mengikutinya.
Hong Sul tak percaya Yoo Jung masih punya juga ujian akhir, dengan memegang lengan pacarnya merasa sangat beruntung.
Yoo Jung melihat Hong Sul terlihat sangat senang sekali. Hong Sul mengaku sangat senang karena bisa memiliki catatan dari pacarnya.
Yoo Jung merasa kalau Hong Sul suka karena bisa mendapatkan kisi-kisi ujian, Hong Sul menyangkalnya sambil menyandarkan dikepalanya.
Yoo Jung pikir tak jadi memberikanya saja, dengan melirik sinis mengatakan tak mau memberikanya. Hong Sul melepaskan peganganya merasa Yoo Jung itu marah padanya dan mengejek ada pria yang cepat sekali marah. Yoo Jung merasa tak pernah seperti itu.
Hong Sul mengingatkan Yoo Jung sering seperti itu, selalu marah apapun yang terjadi, dan teringat kembali "penderitaannya" saat-saat itu.
Yoo Jung pikir bukan hanya Hong Sul yang menderita karena menurutnya Hong Sul Yang selalu saja membesar-besarkan masalah, gampang sekali emosi dan selalu membuatnya menunggu.
In Ho keluar restoran membuang sampah, Ponselnya berbunyi dari nomor yang tak dikenal. Suara berbisik memangilnya, In Ho tahu itu suara Sang Keun, teman lamanya lalu bertanya untuk apa menelpnya. Sang Keun memberitahu In Ho berada dalam bahaya, karena Boss datang ke Seoul.
In Ho berteriak memanggil Sang Keun, lalu membungkuk memikirkan apa yang harus dilakukanya sekarang.
Lalu menepuk tanganya agar bisa tenang dan menduga Bosnya itu pasti akan pergi ke tempat les yang dulu tapi tak mungkin tahu alamatnya sekarang. Dengan sangat yakin keduanya tak akan tahu jadi dirinya tak perlu takut, lalu kembali masuk kedalam restoran.
In Ho pura-pura tak mengerti dan memilih untuk kabur, langkahnya terhenti melihat Sang Keun dan Bosnya bertanya pada mahasiswa yang lewat dan ditanganya ada lembaran brosur saat menjadi model di tempat les bahasa inggris.
Dengan cepat In Ho menarik Hong Sul pergi, Hong Sul binggung kenapa In Ho menariknya, In Ho langsung menutup mulut Hong Sul agar tak bicara dan bersembunyi dibalik dinding. Hong Sul meminta In Ho melepaskan tanganya, tapi tangan In Ho terus membekap mulut Hong Sul agar tak bicara.
In Ho mengintip melihat Sang Keun yang berbicara dengan bosnya kalau dikampus itu tak ada yang mengenal In Ho.Bosnya yakin ada banyak mahasiswa dikampus jadi pasti ada yang mengenalnya. Setelah keduanya pergi, In Ho melepaskan tanganya meminta maaf karena membuat Hong Sul tak bisa bernafas.
Hong Sul terlihat terus memegang perutnya, In Ho panik melihat Hong Sul terlihat kesakitan, bahkan berkeringat sangat banyak dan memintanya untuk tetap sadar.
In Ho berlari mengendong Hong Sul untuk pergi kerumah sakit, Hong Sul seperti sudah tak sadarkan diri. Sesampai di IGD, lansung meminta tolong dokter untuk membantunya.
Dokter pun meminta In Ho membaringkan di atas tempat tidur, In Ho menceritakan sudah menutup mulutnya, Dokter bertanya apakah mencekiknya.
Beberapa saat kemudian, In Ho melihat wajah Hong Sul yang pucat masih tidur, Tanganya sudah di infus. Pelahan In Ho ingin memegang tangan Hong Sul yang dicintainya, tapi suara Hong Jun yang memanggilnya.
Ayah dan ibu Hong Sul datang serta adiknya, dengan wajah panik. Hong Jun menanyakan keadaan kakaknya, In Ho mengatakan sudah baikan.
Ibu Hong Sul bertanya apa yang terjadi pada anaknya. In Ho mengatakan dari dokter, kalau Hong Sul pingsan akibat stress dan sakit di bagian perutnya sudah menghilang jadi tak perlu khawatir dan harus beristirahat selama 2 hari maka akan menjadi baikan.
Ayah Hong Sul pun mengucap syukur, lalu mengeluh Kebiasaan buruk dari ibunya menurun pada Hong Sul, karena tahun lalu pernah terjadi juga.
Ibu Hong Sul mengaku jantungnya sampai copot mendengar kabar anaknya. Hong Jun melihat wajah In Ho yang pucat dan menebak itu karena mengkhawatirkan kakaknya. In Ho menyuruh Hong Jung diam saja.
Ibu Hong Sul yakin In Ho pasti terkejut juga, lalu mengucap syukur karena sudah menemani anaknya dan berterimakasih.
In Ho merasa tak masalah, dengan senyumanya. Hong Sul terbangun dari tidurnya dan terkejut melihat seluruh anggota keluarganya datang ke rumah sakit. Ibu Hong Sul memarahi anaknya yang sakit tapi tak mau pergi kerumah sakit.
Ayah Hong Sul binggung anaknya bisa mengalami stress sampai pingsan, dan menyuruh untuk istirahat dan melupakan semuanya.
Hong Sul mengangguk mengerti, Hong Jun pikir harus menelp Yoo Jung. Hong Sul mengatakan akan menelpnya nanti, karena sekarang masih jam kerja.
Tuan Hong pikir itu tak penting karena sekarang Hong Sul sedang ada dirumah sakit dan menyuruh Yoo Jung segera datang.
Ibu Hong Sul merasa anaknya bisa melakukan sendiri jadi mereka tak perlu ikut campur dan membuat Hong Sul semakin stress.
In Ho yang mendengarnya memilih untuk keluar dari rumah sakit. Dengan wajah lesu, mengedumel karena Sang Keun dan Bosnya bisa tahu tentang kampusnya, lalu berpikir kalau nanti mereka berdua bisa tahu tempat kerjanya sekarang.
• Jadwal Acara SCTV TRANS TV RCTI ANTV GLOBAL TV TVONE Rabu (3/7/2019), Ada JACK RYAN: SHADOW RECRUIT