Misteri Proses Evakuasi Thoriq di Gunung Piramid Bondowoso Terungkap, Jejak Terpeleset & Pohon Patah

SURYAMALANG.COM - Misteri proses evakuasi pendaki Thoriq Rizki Maulidan yang hilang saat mendaki Gunung piramid di Bondowoso beberapa waktu yang lalu akhirnya terungkap. 

Proses pencarian sosok pendaki Thoriq yang sebelumnya hilang selama 12 hari di Gunung Piramid di Bondowoso menyisakan misteri yang dapat diceritakan seperti jejak terprelet hingga temuan pohon tumbang di lokasi. 

Hilang selama 12 hari sejak Minggu 23 Juli 2019 dan ditemukan pada Jumat 2 Juli 2019, kisah hilangnya pendaki Thoriq Rizki Maulidan di Gunung Piramid Bondowoso ini pun menarik perhatian banyak orang. 

• Lagi Heboh, Suami-suami Tawarkan Istri di Jawa Timur Lewat Sosmed, Harganya 1 hingga 3 Jutaan

• 5 Fakta Buaya Jatuh Menimpa Genteng Rumah Warga Kota Malang, Kronologi hingga Misteri Pemilik Buaya

Thoriq pun akhirnya ditemukan sudah tidak bernyawa oleh tim Wanadri yang melakukan pencarian lanjutan setelah Tim SAR menghentikan pencarian korban, Minggu (30/6/2019).

Dikutip dari channel Youtube AMIRENESIA Selasa (9/7/2019), ketua Tim Wanadri, Eko Wahyu Prasetyo mengungkapkan kesaksiannya.

1. Tim Wanandri Lakukan Pencarian Lanjutan Sendiri

Eko adalah orang pertama yang menemukan Thoriq dalam keadaan tak bernyawa tersangkut pada sebuah pohon.

Eko mengungkapkan bahwa timnya pertama kali bergabung dengan SAR pada hari ketiga pencarian resmi.

"Awal mula proses pencarian Thoriq itu kita baru bergabung dalam operasi SAR itu hari ketiga. Kita baru datang ke Bondowoso itu hari kedua itu pencarian yang dikoordinatori oleh Basarnas," jelas Eko.

"Nah di hari ketiga itu saya sendiri selaku ketua itu langsung menganalisa data untuk mencari titik-titik yang kemungkinan itu Thoriq terjatuh," ungkapnya.

2. Melakukan Pencarian di daerah 'Search Area'

Setelah mengantongi izin untuk turun melakukan pencarian, ia bersama dengan tim kemudian menuju lokasi 'search area' yang merupakan titik analisis dugaan korban terjatuh.

"Dari analisis tersebut kamu kerucutkan menjadi wilayah search area."

"Search area itu berdasarkan keterangan saksi dan bukti-bukti lapangan yang telah dikembangkan oleh basarnas begitu," ungkap Eko.