Persebaya Surabaya
Persebaya Tampil Tidak Konsisten Lima Laga Terakhir, Djanur Sebut Pengaruh Padatnya Jadwal
Persebaya Surabaya harus takluk 2-1 dari PSS Sleman, laga pekan kedelapan, Liga 1 2019 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (13/7/2019) malam.
Penulis: Khairul Amin | Editor: yuli
“Sebagai manusia, wajarlah kalau mereka merasa kelelahan karena jadwalnya cukup padat,” pungkas Djanur.
SURYAMALANG.COM, SLEMAN – Persebaya Surabaya harus takluk 2-1 dari PSS Sleman, laga pekan kedelapan, Liga 1 2019 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (13/7/2019) malam.
Kakalahan ini menjadi yang pertama di lima laga terakhir tim berjuluk Bajul Ijo tersebut di Liga 1 2019. Empat laga sebelumnya, Persebaya raih tiga kemenangan, satu laga lain berakhir imbang.
Kalahkan Berneo FC 1-2 (23/6/2019), ungguli Persela Lamongan 3-2 (1/7/2019), juga tundukkan Persib Bandung 4-0 (5/7/2019). Terakhir ditahan imbang 2-2 Berito Putera (9/7/2019).
Tampil kurang konsisten, dikatakan Djanur, selain tidak bisa bermainnya Amido Balde, striker andalannya di dua laga terakhir karena sakit.
Faktor lain disebut pelatih asal Jawa Barat tersebut adalah padatnya jadwal yang harus dilakoni terutama empat laga terakhir.
Dimana hanya dalam 13 hari, Persebaya harus lakoni empat laga, tiga laga kandang, satu laga tandang.
Itu belum termasuk laga pekan selanjutnya saat kunjungi markas PSM Makassar, Rabu (17/7/2019).
Jika dijumlah, Persebaya akan jalani lima laga dalam rentan 17 hari, dengan rata-rata setiap tiga hari sekali harus lakoni laga.
“Penampilan tidak konsisten, barangkali ada juga pengaruh dari jadwal padat, harus diakui itu, karena kami setiap 3 hari sekali harus bertanding,” terang Djanur usai laga hadapi PSS Sleman.
Dengan rentan waktu yang cukup Padat, Djanur nilai, ada kelelahan dari pemain dalam setiap laga sehingga tampil kurang maksimal.
“Sebagai manusia, wajarlah kalau mereka merasa kelelahan karena jadwalnya cukup padat,” pungkas Djanur.