Selebrita
Peringatan Keras Hotman Paris Lihat Kelakuan Orang Tajir Saat Makan, Singgung Rasa Manusiawi
Peringatan Keras Hotman Paris Lihat Kelakuan Orang Tajir Saat Makan, Singgung Rasa Manusiawi
Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Pengacara kondang Hotman Paris baru-baru ini menyampaikan peringatan keras yang ditujukan untuk orang-orang kaya di Indonesia yang mencuri perhatian.
Bukan tanpa alasan, Hotman Paris menyampaikan peringatan kerasnya itu setelah ia menyaksikan sendiri kelakukan orang tajir saat makan yang membuat dirinya geram.
Mendapat predikat sebagai pengacara tajir melintir membuat Hotman Paris geram saat melihat kelakuan orang kaya saat makan.

Kisah dan pengalaman pengacara Hotman Paris menyaksikan kelakuan orang tajir yang membuat dirinya geram itu terjadi ia sedang makan di sebuah restoran Jepang yang terletak di salah satu mal besar kawasan Jakarta Utara.
Kejadian tersebut dirasa Hotman Paris tak manusiawi sehingga ia memberi peringatan untuk seluruh orang kaya di Indonesia.
Melansir dari akun Instagram Hotman paris, @hotmanparisofficial, Selasa (23/7/2019), melalui video berdurasi kurang lebih satu menit, Hotman Paris membagikan peringatannya.
Video berawal dengan kesaksian Hotman Paris yang sedang berada disebuah restoran Jepang menyaksikan dua orang kaya sedang makan.
Bukan sekadar makan, namun Hotman Paris mendapati kedua orang tersebut makan dengan seorang suster.
Selama satu jam makan, Hotman paris memergoki jika kedua orang kaya tersebut tidak memberikan makanan pada sang suster.
"Ini peringatan kepada orang-orang kaya. Barusan saya makan di restoran Jepang, di MKG. Aku melihat dengan mata kepala sendiri ada dua orang kaya makan."
"Sudah hampir 1 jam mereka makan, ada suster di sampingnya dan mereka dengan lahapnya makan sementara susternya itu tidak dikasih makan," ungkap Hotman Paris.
Tak tinggal diam dengan perilaku dua orang kaya tersebut, suami dari Agustianne Marbun ini lantas mengambil tindakan dengan cara mengantarkan makanan kepada sang babysitter.
Hotman Paris mencoba memviralkan kejadian ini namun, dua orang kaya itu yang di antaranya wanita justru marah-marah kepada sang pengacara kondang.
Bagi Hotman Paris, kelakuan dua orang kaya yang sedang makan di restoran Jepang tersebut menurutnya sangat tidak manusiawi.
Menyaksikan sendiri kelakuan ornag kaya pada susternya di restoran tersebut membuat Hotman Paris melayangkan peringatan keras pada seluruh orang kaya di manapun itu.
"Saya coba antar makanan ke suster tersebut dan saya mau coba viralkan, majikannya marah-marah. Ya, karena wanita, ya saya mengalah tapi perbuatan itu jangan dilakukan lagi oleh orang kaya, sungguh tidak manusiwi, coba dengarkan itu ya," sambung Hotman Paris.
"Bila perbuatan yang sangat tidak manusiawi 1 jam susternya duduk sementara majikannya makan dengan lahap makanan Jepang, susternya tidak dikasih makan. Kepada orang kaya di seluruh Indonesia, jangan lakukan itu," pungkas Hotman Paris
Melihat postingan ini, netizen lantas ramai memberikan dukungan dan pujian melalui kolom komentar unggahan bapak 3 orang anak itu.
@nurlailamuntaha: Ya Allah emang abang nggak ada duanya, selalu baik & teramat baik. Berkah selalu buat abang ya.
@queenmdoa: Baik banget sih om.
@dickyywhy_u: Mantap bang.
@widnrahman: Mantapp gue demen nih yang kayak gini, sehat selalu Gus Hotman.
@abdul.wahid.507679: Setuju Bang ditegur lebih baik.
Orang Tajir Melintir Taiwan Tak Suka Pamer
CIna merupakan salah satu negara di dunia dengan pertumbuhan penduduk yang besar dan pesat.
Ternyata dengan jumlah penduduk yang besar membuat Cina merasa tak kesulitan dalam segi perekonomian negara.
Hal ini terbukti dengan adanya sejumlah perusahaan besar dan orang tajir asal negeri Cina yang memiliki kekayaan besar di dunia.
Namun, siapa sangka kalau negara tetangganya, Taiwan juga salah satu negara pencetak orang - orang tajir di dunia.
Dilansir dari Bloomberg Minggu (7/4/2019), Taiwan sudah mulai membangun kekayaan sejak era 1950 - an.
Kemudian, penciptaan kekayaan di negara berpopulasi 23,6 juta ini semakin berkembang pada era 1970-an.
Kala itu, bermunculan ratusan perusahaan manufaktur yang menciptakan barang apapun, akhirnya menggenjot ekspor Taiwan.
Pada tahun 1980-an, Taiwan masuk dalam rantai pasok ekonomi dunia sebagai produsen komponen elektronik yang dikomandani Acer Inc dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co.
Ketika China membuka diri untuk investasi asing, banyak perusahaan Taiwan yang menggeser produksinya ke Negeri Tirai Bambu dan turut mendorong perkembangan industri negara China.
Pada akhirnya uang - uang yang kembali ke Taiwan menciptakan simbol - simbol kekayaan di negara tersebut.
Sebagai contoh adalah dibukanya gedung pencakar langit Taipei 101 pada tahun 2004 yang kemudian menjadi gedung tertinggi di dunia kala itu.
Rumah mode Christian Dior pun membuka toko terbesar di dunia di Taipei.
Meski demikian, uang pengusaha Taiwan yang disimpan di luar negeri jumlahnya sangat besar.
Menurut laporan UBS Group AG, kekayaan warga Taiwan yang disimpan di luar negeri mencapai 500 miliar dollar AS atau sekira Rp 70.000 triliun.
Warga Taiwan pun menurut Knight Frank senang dengan real estate.
Dalam rilisannya Wealth Report pada tahun 2019, Knight Frank juga menuliskan Taipei menduduki peringkat delapan dari kota di dunia dengan jumlah orang superkaya.
Sebanyak 1.519 orang super tajir dunia diketahui saat ini tinggal di Taipei.
Kekayaan mereka mencapai 30 juta dollar AS atau setara sekira Rp 423,7 miliar.
Jumlah tersebut pun diprediksi Knight Frank akan bertambah menjadi 1.864 orang pada tahun 2023.
Meski demikian, orang - orang super tajir di Taiwan cenderung tak mau memamerkan kekayaan mereka.
Sebagian besar kekayaan mereka berasal dari perusahaan yang tidak dicatatkan sahamnya di bursa efek.
Perussahaan itu tetap berstatus sebagai perusahaan keluarga yang dikelola secara turun temurun.
Perilaku orang super tajir di taiwan enggan memamerkan kekayaannya, bahkan memilih menjauhkan diri dari perilaku pamer.
"Kami tidak senang pamer. Orang Taiwan belajar pentingnya kesederhanaan dari orang Jepang dan menjunjung tinggi nilai tradisional China terkait kerendahan hati," ujar Richard Tsai, pebisnis dan miliarder Taiwan.
Bahkan, banyak orang superkaya Taiwan yang tidak mau bepergian dengan pesawat kelas bisnis.