Selebrita
Beda Nama Panggilan Ahok Saat Sama Veronica Dulu dan Puput Kini, Megawati Sampai Salah Sebut
Beda Nama Panggilan Ahok Saat Sama Veronica Dulu dan Puput Kini, Megawati Sampai Salah Sebut
Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memiliki nama panggilan berbeda saat dirinya masih bersama mantan istri dulu hingga sudah menikah lagi.
Nama lain dari Basuki Tjahaja Purnama dikenal sebagai AHok saat masih menjadi suami dari Veronica Tan dulu.
Sekarang, setelah keluar dari penjara dna resmi menikahi Puput Nastiti Devi, BasukiTjahaja Purnama resmi mengubah nama panggilannya menjadi BTP.
Perubahan nama Basuki Tjahaja Purnama dari Ahok menjadi BTP itu pun sampai membuat Prediden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarno Putri sampai salah sebut.

Walau mengklaim sudah berubah nama menjadi BTP sejak bersama Puput Nastiti Devi, namun khalayak masih familiar dengan sebutan kala masih menjadi suami Veronica Tan, yakni Ahok.
Rupanya sebutan panggilan antara Ahok saat bersama Veronica Tan maupun BTP Pasca nikahi Puput Nastiti Devi dibahas dalam Kongres PDIP Perjuangan.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tengah menyelenggarakan Kongres V di Bali pada Kamis (8/8/2019) hingga Minggu (11/8/2019) yang juga dihadiri mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.
Nama Ahok juga sempat disinggung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang saat itu memberikan pidato di panggung Kongres V PDIP.
Sebelumnya, Megawati memanggil nama Ahok.
"Di sini juga ada, ya karena sudah jadi kader PDI Perjuangan namanya BCP, BCP, Basuki Tjahaja Purnama," seru Megawati saat berpidato dikutip TribunWow.com dari channel Youtube Kompas TV, pada Kamis (8/8/2019).

Mendengar hal itu, Ahok yang juga memakai baju merah langsung berdiri.
Seruan Megawati itu juga disambut riuh tepuk tangan hadirin.
Sambil berceloteh, Megawati menegaskan nama Basuki Tjahaja Purnama biasa dipanggil dengan Ahok.
Presiden Republik Indonesia ke-5 itu, merasa heran mengapa orang Indonesia sering mempermasalahkan nama seseorang.
Menurutnya, sebagai negara yang menjunjung tinggi persatuan, seharusnya menghargai nama yang dimiliki seseorang.
"Terkenal namanya Ahok. Saya suka heran ya, kita ini bicara soal Pancasila, gotong royong, katanya itulah yang namanya dasar falsafah negara kita," tegasnya.
Sehingga, setiap warga Negara Indonesia tidak boleh saling mendeskriminasi.
"Masak kita enggak boleh namanya mau Aseng, mau Ahok, mau Badu mau apa, kalau dia warga Negara Indonesia, ya sudahlah," kata Megawati disambut tepuk tangan.
"Ada yang bilang jangan dong Bu Mega Pak Ahok lagi Pak Ahok lagi Pak Ahok lagi, loh saya bilang namanya memang begitu," lanjutnya.
Megawati tak segan mengatakan bahwa dirinya lebih mudah menyebut nama Ahok ketimbang Basuki Tjahaja Purnama.
"Masak terus kita enggak boleh manggil, terus musti saya menghafalkan Basuki Tjahaja Purnama, Pak Purnama apa kabar."
"Ya kan senang kalau tertawa," imbuh dia.
Respons Ahok BTP
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (8/8/2019), Ahok yang ditemui media setelah acara pembukaan kongres PDIP mengungkapkan kesannya terhadap partai berlogo banteng tersebut.
"Perasaannya kita ada patriotisme ya, dengan melihat pidato beliau, diputarnya (film) Bung Karno dan segala macam, partai ini sangat ideologis dan jelas nasionalis," kata Ahok Kamis (8/8/2019).
Ahok lalu menuturkan bahwa PDIP bukan partai yang tawar menawar.

Ia juga kembali memuji pidato Megawati yang menurutnya membangkitkan semangat kader.
"Saya memilih partai yang kita tidak mau tawar menawar. Jadi Republik ini nasionalis. Saya kira rasa itu seperti itu. Pidato Ibu luar biasa, membangkitkan semangat kita," ujar dia.
Sempat disinggung namanya dalam Kongres, Ahok merasa bersyukur.
Namun saat ditanya apakah berpeluang masuk bursa menteri Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi), Ahok tak mau berspekulasi.
"Saya enggak tahu. Itu hak prerogatif presiden. Saya enggak tahu. Itu urusan Presiden," kata Ahok lagi.