Malang Raya

Go-Jek Percaya, Kenaikan Tarif Sejahterakan Driver agar Dapat Lebih Baik Layani Pelanggan

Boy Arno Muhamad, Public Policy and Government Relation Go-Jek, mengatakan, kenaikan tarif ojol akan mensejahterakan para driver agar dapat memberikan

Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: yuli
edgar
Boy Arno Muhamad, Public Policy and Government Relation Go-Jek 

Boy Arno Muhamad, Public Policy and Government Relation Go-Jek, mengatakan, kenaikan tarif ojol akan mensejahterakan para driver agar dapat memberikan pelayanan lebih baik kepada costumer.

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Terkait dengan naiknya tarif ojek online yang dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan pada 9 Agustus lalu, disambut baik oleh Go-Jek sebagai penyedia jasa transportasi online.

Naiknya tarif tersebut berdasarkan Kemenhub No 348 tahun 2019 tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor untuk kepentingan masyarakat yang dilakukan dengan aplikasi.

Kenaikan tarif baru ojek online ini baru diberlakukan di 88 Kota/Kabupaten yang meliputi zonasi I,II dan III.

Untuk Malang Raya, masuk dalam zonasi I yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Bali

Zonasi II meliputi Jabodetabek dan Zonasi III Sulawesi, Maluku dan NTB.

Berkaitan dengan hal tersebut, Boy Arno Muhamad, Public Policy and Government Relation Go-Jek siap mendukung keputusan yang dilakukan oleh pemerintah mengenai kenaikan harga.

"Saya rasa kenaikan tarif dari pemerintah ujung-ujungnya baik bagi semua pihak. Termasuk mitra driver dan costumer," terangnya kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (13/8/2019).

Boy juga tidak memungkiri bahwa kenaikan tarif ojol akan memberi dampak terutama kepada para customer.

Ia juga mengatakan, sejauh ini belum ada penurunan jumlah penumpang secara signifikan.

Oleh karena itu, kenaikan tarif ojol ini ia anggap akan semakin mensejahterakan para driver agar dapat memberikan pelayanan lebih baik kepada costumer.

"Keluhan-keluhan di awal itu wajar. Tapi nanti costumer akan terbiasa akan hal ini," terangnya.

Boy menambahkan, jika Go-Jek bukanlah sebuah perusahaan transportasi, melainkan perusahaan aplikasi.

Untuk itu, pihaknya belum banyak mendapatkan pengaruh terkait dengan kenaikan tarif ojek online.

"Harus dipahami, layanan kami tidak hanya Go-Ride, tapi kami punya 22 layanan lain. Kami akan terus berupaya memastikan kenaikan tarif akan tetap memuaskan pengguna maupun mitra Go-Jek," tandasnya.

Anak-anak Sekolah di Malang Keluhkan Kenaikan Drastis Tarif Ojek Online Grab dan Go-Jek

https://facebook.com/suryamalang.tribun | SURYAMALANG.COM | IG: @suryamalangcom
https://facebook.com/suryamalang.tribun | SURYAMALANG.COM | IG: @suryamalangcom (.)

Seperti diberitakan, Kemenhub telah mengatur, tarif bawah per km Rp 1850 sampai Rp 2300 per km sebagai batas atas. Sedangkan untuk biaya minimal Rp 7000 sampai Rp 10.000.

Kenaikan tarif tersebut ternyata dirasakan oleh Khairani, siswa SMP yang setiap hari naik ojol dari rumah ke sekolah Rp 4000 dengan jarak kurang dari 2 km selama hampir dua tahun lebih. Tapi Jumat pagi, ia kaget karena dapat tarif Rp 9000.

Ia memakai diskon Go Ride Rp 4000 sehingga biayanya hanya Rp 5000 ke sekolah.

Biasanya, ia pulang pergi habis Rp 8000/hari.

Dari simulasi yang dilakukan Suryamalang.com, jika tarif memakai GoPay jarak dekat biasanya Rp 4000, maka sekarang Rp 9000. Misalkan dari Jl Semarang ke Jl Veteran.

Pengguna lain, Balqis, Isma dan Dinda, siswa SMKN 2 Kota Malang, juga merasa resah dengan kenaikan ojol kesayangan mereka, Grab.

"Naiknya drastis. Padahal selama ini sangat terbantukan oleh Grab karena tarifnya terjangkau. Rata-rata siswa memakai ojol karena tidak diantarkan oleh ortu ke sekolah," ujar siswa SMKN 2 ini.

Apalagi tugas kelas 12 perlu banyak biaya. "Biasanya saya dapat tarif promo ke sekolah. Hari ini dari Sawojajar ke sekolah dapat Rp 18.000," ujar Balqis.

Isma juga merasakan hal sama. "Tadi dari rumah saya di belakang stasiun Kota Baru ke sekolah kena Rp 16.000," jelas Isma.

Ia mendapat uang saku Rp 30.000 tapi sudah untuk makan, biaya kerja kelompok. "Biasanya dapat tarif promo," kata Isma.

Dinda berharap tarif ojol jangan dinaikkan drastis. Apalagi sebagian besar penggunanya pelajar yang belum berpenghasilan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved