Kabar Ponorogo

Misteri Hilangnya Uang Puluhan Juta di Rekening Pejabat Ponorogo, Ada Modus Telepon dari Pusat

Misteri Hilangnya Uang Puluhan Juta di Rekening Pejabat Ponorogo, Ada Modus Telepon dari Pusat

Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
Kompas.com/Karnia Septia
Misteri Hilangnya Uang Puluhan Juta di Rekening Pejabat Ponorogo, Ada Modus Telepon dari Pusat 

SURYAMALANG.COM - Puluhan juta uang di rekening bank pejabat di Ponorogo hilang secara misterius. 

Sebelum uang pejabat Ponorogo ini hilang secara misterius, ada modus telfon yang mengaku sebagai perwakilan dari bank pusat. 

Tak memiliki firasat buruk tentang telfon tersebut, pejabat di Ponorogo itu pun kaget saat dirinya mengecek rekenignya, uang puluhan juta yang ada di rekening bank miliknya telah hilang. 

Uang milik Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo Setyo Budiono senilai Rp 21,5 juta tiba-tiba hilang dari rekening BRI miliknya.

Hal itu terjadi setelah dia mendapat telepon dari seorang lelaki yang mengaku pegawai BRI pada Selasa (13/8/2019).

Budi kemudian melaporkan kejadian itu ke BRI Cabang Ponorogo dan Polres Ponorogo.

"Kejadian terjadi saat saya sementara mengikuti kegiatan kurban di kampung.

Saat itu ada yang menelepon mengaku pegawai dari BRI pusat," kata Budi, Jumat ( 16/8/2019) melansir dari Kompas.com dalam berita berjudul Uang di Rekening Bank Milik Pejabat Ponorogo Tiba-tiba Raib, Ini Kronologinya.

Melalui telepon, suara pria yang mengaku pegawai BRI pusat itu meminta agar menukarkan poin M Token.

Selanjutnya pria itu meminta Budi mengecek lima nomor M Token yang sudah dikirim via SMS ke nomor ponselnya.

Pria itu lalu meminta Budi mengecek kebenaran angka-angka yang sudah terkirim.

Budi lalu menyebut beberapa angka yang dia terima.

"Dia mengirimi lima nomor m token, satu nomor berisi enam angka.

Dia sudah ngecek benar tidak angka pada nomor lima dan tiga.

Dia minta sebutkan lalu nomor lainnya saya sebutkan tidak sesuai di SMS karena sibuk acara saat itu," ujar Budi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo, Setyo Budiono diperiksa polisi setelah membuat laporan raibnya uang senilai Rp 21,5 juta di rekening BRInya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo, Setyo Budiono diperiksa polisi setelah membuat laporan raibnya uang senilai Rp 21,5 juta di rekening BRInya. (KOMPAS.COM/Dokumentasi Setyo Budiono)

Anehnya, kata Budi, di SMS itu tertulis ID BRI tapi tidak ada nomornya sehingga ia meyakini pengirimnya benar-benar dari BRI, bukan dari perorangan.

Setelah menerima telepon itu, Budi lalu menyimpan ponselnya.

Sesampainya di kantor sekitar pukul 13.00, tiba-tiba mendapatkan notifikasi transaksi dari mobile banking.

Ada empat kali transaksi, pertama terkirim untuk atas nama Gusti, kedua transaksi senilai Rp 1 juta atas nama Nur, dan ketiga senilai Rp 10 juta pulsa token, lalu Rp 10 juta untuk top up OVO.

Total uang yang hilang dari rekening bank milik Setyo Budiono adalah Rp 21,5 juta.

Menurut Budi, uang itu sejatinya akan digunakan untuk biaya kuliah dua anaknya di Bandung dan Solo.

Malam hari sebelum kejadian menimpanya, Budi sudah mencoba mengirimkan uang itu kepada anaknya melalui e-banking, tetapi pengiriman selalu gagal.

"Karena gagal kirim rencananya besok saya mau kirim langsung via ATM, tapi uangnya malah tiba-tiba hilang.

Padahal uang itu tabungan yang saya kumpulkan dari gaji saya selama tiga tahun terakhir," ujar Budi.

Kecewa dengan BRI

Setelah melaporkan kejadian itu ke Polres Ponorogo, pagi harinya ia dimintai keterangan.

Sementara di BRI Cabang Ponorogo, laporan yang disampaikan akan diteruskan ke BRI pusat.

Petugas BRI itu juga memintanya untuk menindaklanjuti di call centre BRI Pusat.

Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi apa pun dari BRI terkait hilangnya uang dari rekeningnya.

Ia pun merasa kecewa lantaran tidak ada keterangan apa pun dari pihak BRI terkait uangnya yang hilang.

"Saya sangat kecewa sekali. Semestinya BRI bertindak apa dan menanyakan ke pusat.

Justru saya malah disuruh menghubungi call centre pusat," ujar Budi.

Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Maryoko yang dikonfirmasi terpisah mengatakan, timnya sementara menyelidiki laporan yang disampaikan korban.

Maryoko mengatakan, kejadian seperti itu bisa terindikasi terkait persoalan keamanan di BRI atau keteledoran nasabah.

"Kami masih pelajari laporan yang disampaikan korban," kata Maryoko. 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved