Malang Raya

8 Fakta Istri Teroris yang Dipenjara di Malang, Tinggal di Gunung dan Hamil Besar Saat Penangkapan

8 fakta istri Teroris yang dipenjara di Malang, tinggal di gunung dan hamil besar saat penangkapan.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: eko darmoko
Suryamalang.com/kolase
8 Fakta Istri Teroris yang Dipenjara di Malang, Tinggal di Gunung dan Hamil Besar Saat Penangkapan 

Sumarno berceloteh terkait perasaannya ketika menjadi petugas upacara.

Sumarno kemudian berpesan dan memantapkan kepada teman-temannya untuk ittiba' kembali pada NKRI.

NKRI harus menjadi rumah bagi para mantan Napiter dan kombatan sebagai bagian dari masyarakat Indonesia. "Kita ini sudah NKRI, kok," kata Sumarno.

Sejumlah mantan narapidana teroris (Napiter) dan mantan kombatan mengikuti upacara peringatan HUT ke-74 RI di Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (17/8/2019).
Sejumlah mantan narapidana teroris (Napiter) dan mantan kombatan mengikuti upacara peringatan HUT ke-74 RI di Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (17/8/2019). (Hanif Manshuri)

Sementara itu, Hamim Tohari, mantan napoter bom Bali 1, yang memimpin pembacaan ikrar kesetiaan kepada NKRI dalam upacara HUT RI ke-74 mengajak untuk menciptakan suasana yang kondusif di negeri sendiri.

"Negara kita ini tanggungjawab kita untuk menjaganya," tandasnya.

Ia meminta kepada semua ikhwah yang pernah 'seperjuangan' untuk bersatu menciptakan suasana sehat, menjaga persatuan menuju Indonesia lebih bagus, lebih kondusif dan aman.

Hamim berulangkali berharap semua mantan Napiter dan kombatan yang sudah bergabung dalam Yayasan Lingkar Perdamaian untuk selalu mengedepankan hidup rukun, damai dan mempertebal persatuan dan kesatuan.

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved