Nasional
Fakta-fakta Ospek Mahasiswa Universitas Khairun Ternate Disuruh Minum Air Ludah, Senior Kena Sanksi
Fakta-fakta Ospek Mahasiswa Universitas Khairun Ternate Disuruh Minum Air Ludah, Senior Kena Sanksi
SURYAMALANG.COM - Viral di media sosial, khususnya Facebook, tentang video kegiatan informasi dan orientasi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Khairun Ternate (Unkhair) Ternate, Maluku Utara.
Dalam video itu, tampak calon mahasiswa baru satu per satu meminum air yang sudah disediakan panitia orientasi di dalam gelas air mineral, setelah itu meludahkannya kembali ke dalam gelas tersebut.
Hal itu dilakukan peserta Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus atau Ospek secara bergiliran di dalam sebuah ruangan.
Dari video yang diunggah pemilik akun Facebook atas nama Fachri Magfirah itu terlihat hampir sebagian besar mahasiswi ragu-ragu untuk meminumnya, namun tetap saja mereka lakukan.
Dalam video lainnya juga yang diunggah, para mahasiswa menaiki beberapa anak tangga, sementara panitia menghitungnya, agar para calon mahasiswa lebih cepat sampai di atas.
Selain itu, para mahasiswa harus berjalan jongkok melewati di bawah kedua kaki seniornya untuk sampai menuju atas tangga.
Aksi yang dilakukan para senior itu mendapat kecaman dari para netizen.
Salah satunya dari pemilik akun atas nama Supriadi Tsaqib.
“Ospek mahasiswa apa pendidikan militer sih….?? Kok pri kemanusiaan nya nggk ad sama sekali…..Trus kalo ospek ny begini hasil nya ap coba???," tulis Supriadi dalam komentarnya.
Komentar lainnya datang dari pemilik akun atas nama Hadijah.
"Itu namax motivasi yang tidak sehat, apalagi dalam segi kesehatan, ini karena ulah sifat balas dendam antara senior dan junior, kira me model bagitu so tr berlaku padahal masih ada eee, stop sda yang model bagitu tu eee". tulis Hadijah dalam komentarnya.
Menanggapi itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Khairun Ternate melalui instragram dengan nama akun @mahasiswaunkhair memohon maaf atas kejadian tersebut.
Berikut isi permohonan maafnya:
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Khairun Ternate melayangkan permohonan maaf atas kejadian kekerasan oknum senior terhadap junior dalam kegiatan Informasi dan Orientasi Mahasiswa Baru pada Kamis 29 Agustus 2019.
Kejadian kekerasan yang tidak seharusnya itu, terjadi secara spontan oleh beberapa oknum senior di sela sela pergantian agenda kegiatan.
Pimpinan universitas secara kelembagaan telah menjaring pelaku-pelaku tindakan perpeloncoan itu, pelaku kekerasan tersebut dan telah diberi sanksi tegas dari kampus. Untuk itu kami memohon maaf kepada semua pihak yang dirugikan.
Ttd Presiden Mahasiswa Universitas Khairun.
Sementara itu, Rektor Universitas Khairun Ternate, Husen Alting saat dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan, pihaknya akan memberikan jawaban melalui rilis.
“Rilisnya sementara disiapkan, nanti kami kirimkan,” katanya kepada Kompas.com.
Respon Universitas Khairun
Pihak Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, menjatuhkan sanksi kepada keempat mahasiswa yang dianggap terlibat secara langsung dalam video viral kegiatan orientasi mahasiswa baru di universitas tersebut.
Orientasi mahasiswa baru di Universitas Khairun menjadi perhatian setelah videonya beredar dan viral di media sosial.
Tindakan yang dilakukan senior kepada adik tingkatnya dinilai tidak pantas.
Wakil Rektor Kemahasiswaan Universitas Khairun Syawal Abdul mengatakan, keempat mahasiswa yang mendapatkan sanksi berinisial AE, FSMA, LM, dan NSF.
Sanksi yang diberikan berupa skorsing perkuliahan dalam jangka waktu satu hingga dua semester.
“Keseluruhan (empat mahasiswa) berada pada program studi Manajemen Sumberdaya Perairan,” kata Syawal saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/8/2019) siang.
Syawal menjelaskan, pelaku telah meminta maaf dan mengaku menyesal atas perbuatannya.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan juga ditemukan fakta terjadinya pelanggaran terhadap peraturan akademik dan kode etik mahasiswa yang berlaku di Universitas Khairun,” ujar dia.
Sanksi berupa skorsing perkuliahan selama dua semester diberikan kepada mahasiswa berinisial AE.
Sementara, tiga mahasiswa lainnya mendapatkan skorsing selama satu semester.
Pihak kampus menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak dan berharap kejadian seperti ini tak terulang lagi.
Pada video viral yang beredar, terlihat beberapa mahasiswa baru mengenakan jas almamater berwarna kuning menaiki anak tangga dengan cara jalan jongkok dan membawakan tas para seniornya.
Senior yang mayoritas mengenakan kaus warna biru gelap itu mengelilingi mahasiswa baru tersebut sambil tertawa.
Terlihat pula salah satu laki-laki mengenakan baju kotak-kotak coklat berniat membantu membawakan tas yang dibawa mahasiswa baru.
Namun, dicegah oleh seorang mahasiswi berbaju biru gelap dengan cara menendang.
Tak hanya satu video. Video lainnya memperlihatkan para mahasiswa duduk di sebuah ruangan dan diminta bergantian meminum air putih pada wadah kemasan gelas.
Selanjutnya, air yang diminum dikeluarkan kembali ke dalam gelas, dan diberikan kepada mahasiswa yang ada di sebelahnya.
Beredarnya video ini juga ditindaklanjuti oleh Kementerian Ristek Dikti.
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Ismunandar mengatakan, Kemenristek Dikti sebenarnya telah memberikan panduan terkait Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
"Demikian juga perguruan tinggi tidak diperbolehkan mengembangkan model pengenalan kampus sesuai dengan interpretasi masing-masing sehingga terjadi penyimpangan antara lain aktivitas perpeloncoan oleh senior, kekerasan fisik, dan atau psikis yang dapat berakhir dengan adanya korban jiwa. Tentu saja dapat menimbulkan kecemasan, kekhawatiran, dan ketakutan bagi mahasiswa baru, orangtua dan masyarakat pada umumnya," papar Ismunandar.