Nasional
Kondisi Kediri Usai Terjadi Bentrokan Antar Suporter Persik Kediri vs PSIM Yogya, Ini Fakta Lainnya
Seperti inilah kondisi Kediri usai bentrokan antar suporter Persik Kediri vs PSIM Yogyakarta.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Seperti inilah kondisi Kediri usai bentrokan antar suporter Persik Kediri vs PSIM Yogyakarta.
Sebelumnya diketahui telah terjadi bentrokan antar suporter Persik Kediri vs PSIM Yogyakarta [ada Senin 2 September 2019.
Bentrokan tersebut terjadi setelah pertandingan berakhir dengan skor 2-0 dengan kemenangan tuan rumah Persik Kediri.
Akibat bentrok ini, jatuh korban dari kedua belah pihak.
Sejumlah kendaraan milik suporter juga rusak berat dihancurkan massa suporter dari kedua kesebelasan.
Saat ini ratusan suporter PSIM masih tertahan di sejumlah tempat karena dikepung ribuan suporter Persikmania yang bergerombol di sepanjang Jl Ahmad Yani Kota Kediri.
Ratusan personel kepolisian dari Satuan Sabhara dan Brimob dikerahkan untuk melakukan penjagaan di sejumlah titik pengamanan suporter PSIM.
Berikut ini fakta-fakta bentrokan yang terjadi antar suporter Suporter Persik Kediri vs PSIM Yogya berdasarkan informasi yang dihimpun SURYAMALANG.
1. Kronologi

Kelompok suporter Persik Kediri, Persikmania, dan kelompok suporter PSIM Jogjakarta, Brajamusti, terlibat bentrok saat pertandingan Liga 2 antara Persik melawan PSIM, Senin (2/9/2019), di Stadion Brawijaya Kediri.
Bentrok terjadi saat jelang pertandingan berakhir.
Tidak jelas siapa yang mengawali, tetapi saling lempar terjadi antara Persikmania yang berada di tribune utara dengan Brajamusti yang berada di tribune barat.
Lemparan botol hingga batu terjadi antara kedua kelompok suporter.
Pemain Persik pun menenangkan Persikmania yang turun ke lapangan.
Alhasil, beberapa korban luka terjadi karena insiden tersebut.
Beberapa suporter terluka pada bagian kepala karena terkena lemparan batu, ada juga yang kaki terkilir hingga satu suporter wanita sesak napas.
Bayu, suporter PSIM Yogyakarta, mengaku tak paham siapa yang mengawali, tetapi saat berusaha lari, dia sudah terkena lemparan batu di bagian kepala belakang.
"Kena batu di bagian belakang kepala, tiba tiba saja terjadi. Saya kena lemparan saat berusaha lari. Saya duduk di antara Brajamusti dan Persikmania," ucapnya.
2. Dua Kubu Sempat Berkomunikasi Dengan Baik

Menurut versi panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persik Kediri, Widodo, ada komunikasi yang baik antarkedua suporter.
"Awalnya kami komunikasi baik dengan kedua kelompok suporter PSIM, Brajamusti dan Maident," kata Widodo.
"Brajamusti awalnya kami siapkan tiket 500, tetapi mereka minta 1.000. Kami akhirnya berikan 1.000 karena tidak enak juga, kami ada hubungan baik," kata Widodo.
Namun, Widodo menyebut bahwa jumlah Brajamusti yang datang ke Stadion Brawijaya lebih dari 1.000 orang, bahkan diperkirakan lebih dari 2.000 orang. Kondisi tersebut berada di luar perkiraan panpel.
"Bukan Persikmania (yang memulai), dari Yogya dulu setelah mereka kalah mulai membuat rusuh," kata Widodo.
Namun, berdasarkan laporan sementara, ada lebih dari 10 orang yang harus dilarikan ke rumah sakit di sekitar Stadion Brawijaya. "Kalau stadion tidak ada yang rusak karena kejadian kan setelah pertandingan," tuturnya.
3. Suasana Kota Kediri Setelah Kejadian

uasana Kota Kediri masih mencekam hingga Senin (2/9/2019) malam menyusul bentrok antara suporter Persik Kediri Vs PSIM Yogyakarta.
Pantauan SURYAMALANG.COM, terlihat belasan mobil dan puluhan motor rusak di sejumlah titik lokasi parkir.
Kerusakan paling parah menimpa 3 mobil Avanza dan Xenia milik suporter PSIM Jogja yang diparkir di halaman Yayasan Pagora. Satu mobil warna putih dan dua warna hitam dijungkirbalikkan massa suporter yang marah.
Kaca mobil juga dihancurkan dan serta kap mesin dirusak sampai penyok.
Sejumlah mobil lainnya yang diparkir di Taman Tirtoyoso juga banyak yang rusak bodi dan kacanya.
Sementara puluhan sepeda motor yang diparkir di areal tempat parkir taman Tirtoyoso juga banyak yang rusak.
Sepeda motor yang rata-rata dengan plat nomer AG itu digulingkan. Ada puluhan motor yang mengalami kerusakan parah.
Sejauh ini suporter pemilik motor masih belum diizinkan mengambil motornya karena menjadi barang bukti kerusuhan antarsuporter.
Gerbang masuk Taman Tirtoyoso juga masih ditutup, tidak boleh masuk karena dijaga aparat kepolisian.
Polisi masih bernegosiasi dengan perwakilan suporter untuk berdamai. Namun ribuan orang masih tetap bertahan di sepanjang Jl Ahmad Yani.
4. Korban Mencapai 100 Orang

Puluhan orang terluka akibat bentrok antara suporter Persik Kediri Vs PSIM Yogyakarta di sekitar Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Senin (2/9/2019).
Para korban yang mengalami luka parah dirujuk ke RS Bhayangkara dan RSUD Gambiran 2 Kota Kediri.
Sedangkan korban luka ringan diobati oleh sukarelawan PMI Kediri.
Rata-rata korban terluka di bagian kepala akibat terkena lemparan batu.
Luka yang dialami mulai tingkat ringan, sedang dan luka parah. Setidaknya ada 3 suporter PSIM yang terluka parah dan dirujuk ke RSUD Gambiran 2.
Nitrasari, Humas RSUD Gambiran 2, menjelaskan, 3 suporter itu terdiri dari dua pria dan satu perempuan yang terluka parah.
Korban masih dirawat di Ruang IGD RSUD Gambiran untuk dilakukan observasi.
"Korban terluka akibat terkena benda tumpul dan benda tajam, sekarang masih diobservasi," jelasnya.
Update terakhir ada sekitar 10 korban yang telah dirujuk ke RSUD Gambiran untuk mendapatkan perawatan medis.
Sementara relawan PMI Kediri telah mengobati puluhan korban suporter yang terluka ringan. Relawan memberi obat atiseptic pada luka serta memasang perban pembalut luka.
Dari hitungan relawan PMI, suporter yang menjadi korban diperkirakan mencapai 100 orang. Namun tidak ada korban yang meninggal dunia.