Selebrita
Jalan Terjal Menteri Susi jadi Salah Satu Konglomerat Indonesia, Jualan Ikan & Lulus SMA di Usia 53
Jalan Terjal Menteri Susi jadi Salah Satu Konglomerat Indonesia, Jualan Ikan & Lulus SMA di Usia 53
Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Jalan terjal yang harus lalui Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk menjadi salah satu konglomerat kaya Indonesia tidak main-main.
Sosok Menteri Susi yang telah berusia 54 tahun itu harus melalui jalan terjal harus jualan ikan ketika ia masih kecil.
Tak hanya itu, perempuan yang dikenal dengan jargonnya "Tenggelamkan!" itu pun diketahui baru menyelesaikan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di usia 53 tahun.

Nama Susi Pudjiastuti kini sudah tak asing lagi terdengar di telinga masyarakat Indonesia.
Perempuan yang kini menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Kerja Jokowi-JK periode 2014-2019 tersebut dikenal akan sikapnya yang tegas saat bertugas.
Terlebih lagi sikap tegas Menteri Susi kepada para pencuri ikan yang mencuri di wilayah peraian Indonesia.
Sebelum menjabat sebagai seorang menteri, Susi Pudjiastuti mengawali kariernya sebagai pengusaha.
Namun, sedikit berbeda dari kebanyakan menteri lainnya yang memiliki gelar pendidikan tinggil, Susi diketahui cuma lulusan SMP.
Selain itu, kisah perjuangan hidupnya juga menginspirasi banyak orang.
Kini semua tahu kalau jika sosok Susi Pudjiastuti menjadi salah satu menteri terkaya di Indonesia.
Ia merupakan pemilik sekaligus Presiden Direktur dari PT ASI Pudjiastuti Marine Product, eksportir hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation atau penerbangan Susi Air dari Jawa Barat.
Hingga awal tahun 2012, Susi Air telah mempekerjakan sekitar 185 pilot yang 175 diantaranya adalah pilot asing.
Padahal, pada masa kecilnya, Ia diketahui hidup mandiri dengan berjualan ikan, lo.
“Bu Susi itu pintar bahasa Inggris dan Jerman sejak dulu masih SMP. Kami dulu selalu lihat Susi kecil masih SMP sudah sering ngobrol dengan para bule,” tutur Suharto (60), warga yang tinggal di dekat sekolah Susi di Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (28/10/2014) melansir dari Sajianseda.Grid.ID (Grup SURYAMALANG.COM)

Menurut Suharto, Susi kecil tak beda dengan anak-anak perempuan kampung di Pangandaran.
Namun, kata dia, Susi sudah terlihat mandiri sejak kecil sekalipun keluarganya termasuk kalangan berada.
"Bu Susi itu sejak dulu berjualan ikan keliling bukan sebagai orang yang tak mampu. Dia itu anak orang kaya raya, tapi hidupnya tak mau menunjukkan kalau dia hidup berlebih, dari dulu orangnya itu terlihat mandiri dan tak gengsian,” kata Suharto, yang mengaku mengenal Susi sejak kecil.
Setelah lulus SMP, lanjut Suharto, Susi pun melanjutkan sekolah ke SMS di Yogyakarta.
Dia mengaku tak tahu persis ada persoalan apa, tetapi dia melihat sendiri Susi tak menyelesaikan sekolahnya itu sampai lulus.
Sepulang kembali ke Pangandaran, kenang Suharto, Susi langsung menikah dengan Yoyo, warga asli Pangandaran. Yoyo adalah suami pertama Susi.
Sebagai orang yang melihat langsung tumbuh kembang dan perjalanan hidup Susi, Suharto tak menampik ada rasa bangga yang turut dia rasakan saat perempuan itu dilantik menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.
“Saya sangat bangga dengan Bu Susi yang berhasil menjadi menteri seperti sekarang. Tentu saya sangat bangga,” ungkap Suharto dengan mata berbinar.
Sebelumnya, Susi Pudjiastuti hanya seorang lulusan SMP.
Bahkan pada pendidikannya di tingkat SMA, Susi berhenti di kelas 2 karena dikeluarkan dari sekolah.
Ia baru saja mendapatkan Ijazah Paket C nya pada Jumat (13/7/2018) kemarin setelah mengikuti ujian pada 13 Mei 2018 lalu.
Hal ini disampaikan oleh Fika Fawzia, asisten pribadi Susi melalui postingan di akun Instagramnya @ffawzia07 pada Sabtu (14/7/2018).

Tak tanggung-tanggung, bahkan wanita berusia 53 tahun ini menjadi lulusan terbaik dari 569 peserta ujian se-Ciamis.
Ya, menteri yang dikenal dengan gayanya yang nyentrik ini baru mendapatkan Ijazah Paket C nya di usia 53 tahun.
Pencapaiannya yang membanggakan ini tentu membuat masyarakat semakin kagum pada sosok Susi Pudjiastuti.
Alih-alih putus asa, pasca dikeluarkan dari sekolah, Susi justru menjual semua perhiasan yang ia miliki.
Hasil dari penjualan itu ia gunakan sebagai modal untuk pengepul ikan di Pangandaran pada tahun 1983.
Bisnisnya ini berkembang cukup baik.
Pada tahun 1996 Susi mendirikan sebuah pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product.
Produk unggulan dari perusahaannya ini adalah lobster yang disebut dengan 'Susi Brand'.
Dengan perjuangan dan kerja kerasnya, bisnis pengolahan ikan inipun meluas hingga ke pasar Asia dan Amerika.
Karena pasarannya yang semakin meluas, Susi pun mulai memerlukan sarana transportasi udara yang dapat mengangkut hasil lautnya dalam keadaan segar dengan cepat.
Susi memutuskan untuk membeli sebuah Cessna Caravan pada tahun 2004 dan mulai mendirikan PT ASI Pudjiastuti Aviation.
Dengan menggunakan satu-satunya pesawat yang ia miliki, Susi mengangkut hasil laut tangkapan para nelayan dari berbagai pantai di Indonesia untuk didistribusikan ke Pasar Jakarta dan Jepang.

Pasca ditunjuknya Susi Pudjiastuti sebagai menteri oleh Presiden Joko Widodo, ia memutuskan untuk meninggalkan beberapa posisi lamanya.
Termasuk jabatannya sebagai Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti dan PT ASI Pudjiastuti Aviation.
Hal ini ia lakukan semata-mata untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan antara dirinya sebagai menteri dan pengusaha.
Penunjukkan Susi sebagai menteri ini memang sempat menuai banyak kontroversi masyarakat.
Namun, tak jarang juga masyarakat yang memuji kegigihan Susi.
Pencapaian yang diraih oleh Menteri Perikanan dan Kelautan ini seolah membuktikan bahwa pendidikan tinggi tidak melulu menjadi jaminan untuk menjadi orang yang sukses.
Dari kisah perjalanan Menteri Susi ini, kita bisa melihat bahwa sukses adalah milik mereka yang mau berusaha dan bekerja keras.