Kabar Jember
Tercatat 32 Kebakaran di Jember Selama 8 Bulan, 3 Bulan Terakhir Terus Meningkat
#JEMBER - September ini, kebakaran hutan sudah tiga kali di Kecamatan Silo dan Gumukmas, salah satunya di hutan pinus kawasan Gunung Gumitir.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: yuli
#JEMBER - September ini, kebakaran hutan sudah tiga kali di Kecamatan Silo dan Gumukmas, salah satunya di hutan pinus kawasan Gunung Gumitir.
SURYAMALANG.COM, JEMBER - Peristiwa kebakaran di Kabupaten Jember meningkat selama tiga bulan terakhir.
Dari data yang dihimpun SuryaMalang.com, selama tiga bulan terakhir ada peningkatan kasus kebakaran.
Mengacu data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, pada bulan Juli terjadi tujuh peristiwa kebakaran, kemudian naik sembilan kejadian di bulan Agustus.
Pada bulan September ini, SuryaMalang.com mencatat mulai 6 - 11 September telah terjadi delapan kali kasus kebakaran. Sedangkan sejak Januari hingga 31 Agustus 2019 terjadi 32 kebakaran di Kabupaten Jember.
Kebakaran masih didominasi kebakaran bangunan, seperti rumah dan gudang. Namun sejak bulan Agustus lalu, juga ditemukan kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran hutan antara lain terjadi di hutan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) di Kecamatan Tempurejo pada 29 dan 31 Agustus 2019.

Sementara di bulan September ini, kebakaran hutan sudah tiga kali terjadi yakni di Kecamatan Silo dan Gumukmas. Kebakaran hutan di Kecamatan Silo terjadi di hutan pinus kawasan Gunung Gumitir Desa Sidomulyo.
Kebakaran itu ulah orang gila yang membakar semar di bawah pohon pinus. Kebakaran hutan yang terjadi pada Senin (9/9/2019) itu bisa dipadamkan gabungan warga, petugas Perhutani, dan pemadam kebakaran.
Kebakaran lahan di tempat lain terjadi di sebuah gumuk yang disebut Gunung Tembok di Desa Tembokrejo Kecamatan Gumukmas. Kebakaran lahan gumuk yang ditumbuhi pepohonan ini terjadi dua kali yakni Jumat (6/9/2019), dan Rabu (11/9/2019).
Pada Rabu (11/9/2019) kebakaran terjadi di dua titik seluas sekitar dua hektare, dan hanya berjarak sekitar 50 meter dari permukiman warga.
Intensitas kebakaran bangunan di bulan September juga naik. Bahkan jarak antar kejadian berdekatan. Pada Senin (8/9/2019), sebuah rumah terbakar di Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu, kemudian pada Selasa (10/9/2019), tiga rumah ludes terbakar dalam satu waktu kejadian kebakaran di Desa Sidomukti Kecamatan Mayang.
Terakhir pada Rabu (12/9/2019) malam, dua rumah ludes terbakar di Desa Karangharjo Kecamatan Silo dalam satu peristiwa bersamaan. Selain dua rumah itu, sebuah pom bensin mini, satu unit sepeda motor, dan 25 unit sepeda onthel ikut terbakar. Kebakaran itu melanda rumah Sugiman (57), dan Citra (25). Dua orang ini merupakan bapak, dan anak.
Sugiman memiliki usaha penjualan bensin melalui sebuah pom bensin mini. Selain itu, dia juga memiliki usaha penjualan sepeda onthel. Kebakaran diduga akibat konsleting listrik. Ketika itu, Citra, anak Sugiman, sedang mengisi bensin dari jiriken ke pom bensin mini. Api menyambar bensin, merambat ke pom bensin, dan ke rumah Sugiman dan Citra yang berdampingan.
Kapolsek Sempolan Kecamatan Silo, AKP Heri Wahyono menyebut dugaan kerugian akibat kebakaran itu mencapai Rp 100 juta. "Pak Sugiman juga mengalami luka bakar di tangan, dan dirawat di Puskesmas Silo II," ujar Heri.
Dua kebakaran yang terjadi pada Rabu (12/9/2019), membuat petugas pemadam kebakaran dan Tim Reaksi Cepat BPBD Jember harus ekstra kerja keras.
Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widadgo meminta masyarakat mewaspadai bencana kebakaran di musim kemarau ini. "Hati-hati dan waspada, jangan membuang puntung sembarangan. Serta passtikan mematikan alat listrik yang tidak dipergunakan, juga tetap menghemat air," tegas Heru.