Berita Malang

BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Kebakaran di Lereng Semeru & Prosesi Pemakaman Ibunda Rio Febrian

BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Kebakaran di Lereng Semeru & Prosesi Pemakaman Ibunda Rio Febrian

Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
KOLASE SURYAMALANG.COM
BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Kebakaran di Lereng Semeru & Prosesi Pemakaman Ibunda Rio Febrian 

SURYAMALANG.COM - Berita Malang populer hari ini, Jumat 20 September 2019 salah satunya adalah kebakaran yang terjadi di lereng Gunung Semeru hanguskan 6 hektar lahan. 

Selanjutnya, adalah upaya anggota pemadam memadamkan kebakaran di lereng Gunung Semeru.

Dan yang terakhir adalah, prosesi pemakaman ibunda penyanyi Rio Febrian.

Berikut selengkapnya berita Malang populer hari ini yang berhasil SURYAMALANG.COM rangkum dari liputan langsung wartawan di lapangan.

1. 6 Hektar Lahan Terbakar di Lereng Gunung Semeru

Kebakaran di lereng Gunung Semeru, Jawa Timur menghanguskan enam hektare lahan yang didominasi pohon Cemara Gunung dan juga ilalang.
Kebakaran di lereng Gunung Semeru, Jawa Timur menghanguskan enam hektare lahan yang didominasi pohon Cemara Gunung dan juga ilalang. (ist)

Kebakaran di lereng Gunung Semeru, Jawa Timur menghanguskan enam hektare lahan yang didominasi pohon Cemara Gunung dan juga ilalang.

Kebakaran tersebut terjadi Blok Sumber Mani, Arcopodo, dan Kelik di jalur pendakian Gunung Semeru.

Para pendaki diimbau untuk tidak melakukan pendakian hingga Kalimati maupun Puncak Mahameru.

Saat dikonfirmasi, Ahmad Arifin, Pelaksana Tugas Humas TNBTS mengatakan, bahwa deteksi awal titik api terjadi pada 16 September lalu.

Saat itu api melalap Cemara Gunung yang lokasinya berada di tebing terjal.

Sehingga menyulitkan petugas yang akan bergerak untuk memadamkan api.

"Perkiraan awal kami lahan yang terbakar seluas 6 hektare. Saat ini kita masih hitung ulang dan menyelidiki penyebab kebakaran," ucapnya kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (19/9/2019).

Dari informasi yang didapatkan di lapangan, Ahmad Arifin menyebut, sampai kemarin (18/9) malam api sudah mulai dipadamkan.

Pemadaman dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari petugas BBTNBTS, Porter, anggota PKL, Tim Evakuasi Masyarakat Peduli Api (API) Ranu Pani, serta para guide lokal dan relawan yang berada di lokasi kebakaran.

Pemadaman itu dilakukan dengan cara manual dengan memukul kobaran api sampai pada padam.

Petugas sempat kesulitan dalam memadamkan kobaran api tersebut lantaran kondisi medan yang cukup sulit di tengah perbukitan terjal.

Hal itu membuat petugas tetap mengutamakan keselamatan dalam memadamkan api di gunung setinggi 3676 Mdpl tersebut.

"Sementara ini sisa-sisa bara api masih ada, apalagi cuaca panas dan angin juga bisa membuat semakin meluas. Tapi petugas kami akan tetap siaga," tandasnya. (Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah)

2. Upaya Pemadaman Kebakaran di Lereng Gunung Semeru

Galuh Cahya Rabani pendaki yang terjatuh saat mendaki Gunung Semeru dievakuasi oleh regu penyelamat.
Galuh Cahya Rabani pendaki yang terjatuh saat mendaki Gunung Semeru dievakuasi oleh regu penyelamat. (Ist)

ajang. Berdasarkan surat yang dikeluarkan Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), kebakaran hutan terjadi di lokasi Sumber Mani - Arcopodo - Kelik. Lokasi ini berada di atas Ranu Kumbolo, dan sebelum Puncak Mahameru (3.676 Mdpl).

Kepala Bidang Kesiapsiagaan, Kedaruratan, dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Wawan Hadi menuturkan, kebakaran terjadi pada Selasa (17/9/2019) lalu. "Kemudian bisa dipadamkan pada Rabu (18/9/2019), dan tanggal 19 hari ini, muncul titik api lagi," ujar Wawan kepada SuryaMalang.com, Kamis (19/9/2019).

Tim dari BPBD Lumajang, lanjut Wawan, membantu petugas TNBTS memadamkan api, bersama juga relawan, porter, dan guide. Pemadaman dilakukan secara manual.

"Ya digepyoki begitu, pemadaman secara manual karena kan lokasinya di atas," imbuh Wawan.

Selain memadamkan api, petugas, relawan, dan porter juga menggiring pendaki untuk turun. Saat kebakaran pertama terjadi Selasa (17/9/2019), diketahui banyak pendaki dari rute Ranu Kumbolo hingga Puncak Mahameru. Karenanya sejak Rabu (18/9/2019), pendaki dari atas digiring turun, dan dari bawah dilarang untuk naik sampai ke puncak.

Bahkan pada Kamis (19/9/2019), pihak BB TNBTS mengeluarkan pengumuman resmi, yakni rekomendasi kepada pendaki untuk tidak mendaki sampai ke Kalimati dan Punca Mahameru. Surat yang ditandatangani oleh Kepala BB TNBTS John Kenedie itu menyebutkan dua hal, yakni meminta siapapun tidak mendaki hingga Kalimati dan Puncak Mahameru, serta batas aman pendakian dibatasi hingga Ranu Kumbolo.

Dalam pengumuman ter tanggal 19 September itu juga disebutkan, pengumuman dari Kepala BB TNBTS ter tanggal 9 Mei 2019 tentang pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru dinyatakan tidak berlaku.

"Ya, hari ini kami menerima pengumuman resmi dari TNBTS yang menyebutkan pelarangan pendakian sampai ke puncak. Pendakian hanya bisa dilakukan hingga Ranu Kumbolo," pungkas Wawan. (Sri Wahyunik)

3. Prosesi Pemakaman Ibunda Rio Febrian

Penyanyi Rio Febrian saat pemakaman sang mama, Nancy Kosakoy di TPU Sukun, Kota Malang, Kamis (19/9/2019).
Penyanyi Rio Febrian saat pemakaman sang mama, Nancy Kosakoy di TPU Sukun, Kota Malang, Kamis (19/9/2019). (SURYAMALANG.COM/Aminatus Sofya)

Isak tangis mewarnai prosesi pemakaman ibunda Rio Febrian, Nancy Kosakoy di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sukun, Kota Malang, Kamis (19/9/2019).

Jenazah Nancy dibawa dari rumah duka Yayasan Gotong Royong menggunakan ambulans.

Tiba di kompleks TPU Nasrani Sukun, Rio didampingi istri dan keluarga berdiri di samping peti jenazah sembari mendengarkan ceramah yang disampaikan pendeta.

Rio tidak kuasa menahan tangis ketika pendeta Harley menceritakan kisah hidup sang mama.

Sesekali dia mengusap air matanya sambil dipeluk oleh istrinya, Sabria Kono.

Rio mengenang ibunya sebagai pribadi yang ramah dan peduli terhadap sesama tanpa memandang status sosial bahkan agama.

“Mama itu ramah banget. Kalau ke rumah saya di Yogyakarta, maka sudah kenal tetangga saya di belakang rumah.”

“Mama memang ramah banget,” kata Rio kepada SURYAMALANG.COM.

Pelantun lagu Jenuh itu juga mengingat mamanya sebagai sosok yang sederhana.

Prinsip kesederhanaan itulah yang kini dianut oleh Rio.

“Mama itu orangnya tidak banyak mintanya. Dia menjalani hidup sangat sederhana.”

“Karena dibesarkan dengan cara hidup mama yang seperti itu, jadinya saya juga menjalani hidup apa adanya,” katanya.

Nancy meninggal dunia di Rumah Sakit Panti Waluya, Kota Malang pada Senin (16/9).

Kemudian jenazah Nancy disemayamkan di rumah duka Yayasan Gotong Royong.

Sebelum peti jenazah dikubur, putra pertama Rio, Jamaica Fosteriano Febrian terlihat menangis sampai sesengukan.

Sedangkan sang istri, Sabria Kono tampak memeluk ayah mertuanya. (Aminatus Sofya)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved