Selebrita
Segini Jumlah Uang Pensiun Fahri Hamzah Setelah Tak Menjabat di DPR, Tak Seperti Dugaan Orang
Jumlah uang pensiun Fahri Hamzah setelah tak menjabat di DPRterukap berkat keterangan Direktur Taspen.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM - Jumlah uang pensiun Fahri Hamzah setelah tak menjabat di DPR membuat orang bertanya-tanya.
Seperti yang diketahui, Fahri Hamzah akan segera mengakhiri masa jabatannya sebagai wakil ketua DPR RI pada 30 Oktober 2019.
Setelah tak menjabat di DPR, Fahri Hamzah akan menerima uang pensiun setiap bulannya.
Selain itu, Fahri Hamzah juga berhak untuk mendapatkan tabungan hari tua atau THT.
Belum lama ini, Direktur PT Taspen (Persero) mengungkapkan jumlah uang yang akan didapatkan anggota DPR.
Menurutnya jumlah itu berbeda-beda tergantung lama waktu menjabat.
"Kalau dia dua periode jadinya Rp 3,8 juta. Kalau yang satu periode Rp 3,2 juta," ujar Iqbal di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/9/2019).
Fahri sendiri diketahui telah menjabat sebagai anggota DPR selama 15 tahun atau tiga periode.

Menurut Iqbal, uang pensiun yang didapatkan Fahri sama dengan anggota DPR yang menjabat selama dua periode.
"(Kalau lebih dua periode) tetap Rp 3,8 juta," kata Iqbal.
Iqbal menuturkan, uang pensiun tersebut akan dinikmati anggota DPR hingga tutup usia.
"Per bulan sampai beliau tidak ada, meninggal. Kalau ada istri, dilanjutkan ke istri," ucap dia.
Sebelumnya, PT Taspen (Persero) memberikan uang pensiun dan tabungan hari tua (THT) kepada anggota DPR dan DPD yang tak lagi menjabat di periode 2019-2024.
Adapun nominal THT yang diberikan kepada 556 anggota DPR sebanyak Rp 6.218.539.600.
Sedangkan untuk anggota DPD yang berjumlah 116 orang sebanyak Rp 1.360.705.200.
Ditektur Utama PT Taspen Iqbal Latanro mengatakan, dana THT diberikan hanya sekali untuk tiap anggota DPR dan DPD.
Sementara uang pensiun akan diberikan dalam setiap bulan.
Besaran uang pensiun tergantung lama masa jabatan.
"Untuk anggota DPR satu periode uang pensiunnya Rp 3,2 juta. Uang THT-nya sekitar Rp 15 juta," ujar Iqbal di Gedung DPR, Jakarta, Senin.
Pernah Ditawari Jadi Dubes
Fahri Hamzah dikenal sebagai sosok yang kerap melontarkan kritik tajam kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dibalik itu semua Fahri Hamzah justru memiliki kedekatan tersendiri dengan Jokowi tatkala keduanya berkesempatan bertemu di Istana.
Dalam wawancara khusus dengan Tribunnews.com di ruangannya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2019) Fahri Hamzah sempat mengungkap kenangannya saat Jokowi 'menggodanya'.
“Saya lagi di Istana Negara menghadiri pelantikan duta besar RI untuk Italia. Setelah selesai saya ngobrol dengan Pak Surya Paloh (Ketum Nasdem), saya tanya dubes Italia sama dengan Vatikan atau tidak, beliau bilang beda,” kata Fahri mengawali penjelasannya.
Tak lama kemudian, dirinya duduk dan berbincang bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Jaksa Agung HM Prasetyo.
“Tiba-tiba ajudan Pak Jokowi mendatangi saya, saya katanya dipanggil Pak Presiden. Saya tanya untuk apa, tapi ajudan bilang datang saja ke ruangan Bapak,” imbuh Fahri.
Fahri mengiyakan permintaan yang disampaikan ajudan Jokowi tersebut.

Fahri bergegas menemui Jokowi yang saat itu tengah bersama jajaran tokoh lainnya.
Antara lain, Menko Polhukam Wiranto, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Wapres Jusuf Kalla beserta istri, dan Iriana Jokowi.
“Lalu saya merapat, kemudian Pak Jokowi bilang, sudah ada kesepakatan untuk mengatasi situasi dan dialog antarumat beragama untuk minta Mas Fahri menjadi dubes RI untuk Vatikan. Tertawa semua di ruangan itu,” kata Fahri menirukan ucapan Jokowi.
Fahri kemudian memastikan apa yang dikatakan Jokowi kepada dirinya saat itu hanya candaan saja.
Ia menjelaskan, pertemuan antartokoh politik juga sarat dengan perbincangan yang hangat dan penuh canda serta tidak selalu membicarakan hal-hal penting.
“Saya bilang bahwa saya lebih cocok jadi dubes di Arab Saudi. Dan waktu itu saya juga usul kalau dubes RI untuk Vatikan dan Arab Saudi digabung saja, jadi ketika Pak Jusuf Kalla mau haji saya sambut, kalau Pak Luhut mau ke Vatikan juga saya sambut," kata Fahri
"Bukan serius tapi, bercanda itu, meledak ketawa semua waktu itu,” cerita Fahri lagi sambil tertawa lepas mengingat momen tersebut.
“Kalau pimpinan negara dan lembaga ketemu itu banyak bercanda, banyak melucu, jadi jangan dianggap jika tokoh-tokoh ketemu itu serius-serius saja,” kata Fahri semringah.