Malang Raya
Portal Jembatan Muharto Malang untuk Cegah Kendaraan Berat, Ada 14 Petugas Jaga Pagi sampai Sore
Agar masyarakat tidak melewati Jembatan Muharto, Dishub Kota Malang akan menyiagakan 14 petugas untuk menjaga mulai pagi hingga sore.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, KEDUNGKANDANG - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang mulai memasang portal di Jembatan Muharto, Kota Malang pada Kamis (3/10/2019).
Pemasangan portal tersebut berfungsi agar kendaraan berat tidak melalui jembatan yang membelah sungai Brantas tersebut.
Portal yang dipasang setinggi 2,5 meter.
Batasan ketinggian tersebut diterapkan agar kendaraan besar yang memiliki berat 3 Ton, tidak melewati jembatan Muharto.
"Portal itu dipasang sejak subuh tadi. Agar kendaraan besar tidak lewat sini lagi," ucap Handi Priyanto, Kepala Dishub Kota Malang.
Dia mengatakan, pemasangan portal berwarna kuning tersebut dilakukan karena selama ini masih banyak kendaraan berat yang nekat melewati Jembatan Muharto.
Padahal, rambu-rambu larangan untuk melewati jembatan sepanjang 40 meter tersebut sudah dipasang di Persimpangan Cukam dan Persimpangan Kedungkandang.
Bahkan, Dishub Kota Malang juga telah memasang barier jalan dengan mengatur rekayasa lalu lintas di atas jembatan.
"Kami lakukan itu, mengingat jembatan ini akan segera diperbaiki. Karena jembatan sudah agak goyang. Dan kami melakukan pencegahan agar kendaraan berat tidak lewat sini lagi," ujarnya.
Agar masyarakat tidak melewati Jembatan Muharto, Dishub Kota Malang akan menyiagakan 14 petugas untuk menjaga dari pagi hingga sore hari secara bergantian.
Selain itu, petugas juga akan ditempatkan di persimpangan Kedungkandang dan persimpangan Cukam agar kendaraan berat tidak melewati Jembatan Muharto lagi.
"Truk-truk besar yang bermuatan pasir, batu bata selalu lewat sini. Untuk itu akan kami cegah untuk sementara waktu. Selain untuk menjaga jembatan, petugas kami juga akan mengurai kemacetan yang ada di sana," tandasnya.
Sementara itu, Slamet Santosa, Kepala Seksi pengembangan jaringan jalan dan jembatan Dinas PUPR Kota Malang mengatakan, pemasangan ini dilakukan dalam rangkan pengamanan dan pembatasan beban jembatan.
Dia menguraikan, bahwa dari hasil uji lab forensik yang dilakukan oleh tim dari Universitas Brawijaya, mendapati bahwa kekuatan jembatan Muharto tinggal 40 persen.
Hal itu disebabkan oleh korosi di bagian gelagar yang menjadi rangka dari jembatan.
"Ini akan kami kaji dulu lagi dengan mengukur umur betonnya. Apakah ini nanti dibongkar total atau hanya lantainya saja," ucapnya.
Untuk itu, dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan diskusi lagi terkait pembangunan jembatan Muharto ini.
Diskusi tersebut membahas soal anggaran yang digunakan untuk membangun jembatan Muharto.
Apakah nanti menggunakan dana APBD, ataukah mendapatkan bantuan dari Kementerian PUPR.
Apabila nanti menggunakan dana APBD, kemungkinan pembangunan akan dilakukan pada tahun 2021.
Dikarenakan rancangan APBD di tahun 2020 sudah tutup dan sebentar lagi akan di dok oleh DPRD Kota Malang.
"Kami ini terkendala mekanisme aturan. Jika nanti menggunakan dana APBD ya diusulkan nanti di PAPBD 2020, pertengahan tahun. Dan pelaksanaanya baru di tahun 2021," tandasnya.