Berita Malang

BERITA MALANG POPULER, Mahasiswa UM Asal Mojokerto Tewas di Kamar Kos & Portal Jembatan Roboh

BERITA MALANG POPULER, Mahasiswa UM Asal Mojokerto Tewas di Kamar Kos & Portal Jembatan Roboh

Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
KOLASE SURYAMALANG.COM
BERITA MALANG POPULER, Mahasiswa UM Asal Mojokerto Tewas di Kamar Kos & Portal Jembatan Roboh 

Sementara itu, Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Agoes Moelyadi mengatakan petugas telah mengamankan pengemudi mobil pikap tersebut, dan sudah dibawa ke Polsek Kedungkandang.

“Kami akan minta ganti rugi. Portal ini wewenang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR),” tandasnya.

Sebagai informasi, portal Jembatan Muharto dipasang pada Kamis (3/10/2019).

Portal tersebut dipasang agar kendaraan berat tidak melalui jembatan yang  membelah Sungai Brantas tersebut.

Portal yang dipasang sendiri memiliki ketinggian 2,5 meter.

Batasan ketinggian tersebut diterapkan, agar kendaraan besar yang memiliki berat 3 Ton, tidak melewati Jembatan Muharto.

Dikarenakan, jembatan sepanjang 40 meter tersebut kini kondisinya telah retak, dan ada penurunan konstruksi jembatan sedalam 10 sentimeter. (Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah)

3. Yuliati Ajari Korban KDRT Membatik

Penggagas Kelompok Perajin Batik Citra Gendis, Yuliati di Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Penggagas Kelompok Perajin Batik Citra Gendis, Yuliati di Gondanglegi, Kabupaten Malang. (SURYAMALANG.COM/Aminatus Sofya)

Yuliati memegang kain berwarna putih. Canting di tangan kanannya meliuk mengikuti pola yang digambar lebih dulu.

Di samping Yuliati, duduk pula perempuan lain. Mereka membatik bersama.

Yuliati adalah ibu rumah tangga asal Desa Putat Kidul, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Dia menggagas kelompok perajin batik yang diberi nama Citra Gendis pada tahun 2016. Kini, kelompok itu beranggotakan 45 orang.

Yuliati mengatakan 80 persen anggota Citra Gendis adalah korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Tidak ingin para korban KDRT ini terus menderita, ia akhirnya membekali para perempuan ini membatik. Berbekal pengalaman bisnis yang telah ditekuni sejak tahun 2014.

“Saya ajak membatik, berdaya. Tidak lagi tergantung kepada suami,” kata Yuliati kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (5/10/2019).

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved