Wanita Lulusan S2 Rela Nikah dengan Supir Truk, Alasannya Bungkam Cibiran Saudara dan Tetangga

Wanita Lulusan S2 Rela Nikah dengan Supir Truk, Alasannya Bungkam Cibiran Saudara dan Tetangga

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
Twitter @azuraorkid
Wanita Lulusan S2 Rela Nikah dengan Supir Truk, Alasannya Bungkam Cibiran Saudara dan Tetangga 

SURYAMALANG.COM - Seorang wanita bernama Zuraiha Zaini (27) merasa bahagia sekaligus resah di hari pernikahannya bersama Mohd Hafis Hozali (27).

Meski sudah direstui oleh ibu dan ayahnya, rupanya pernikahan Zuraiha Zaini dan Hafis menuai komentar negatif dari saudara dan tetangganya.

Cibiran tersebut dikarenakan Zuraiha Zaini menikahi lelaki yang berprofesi sebagai supri truk, sementara ia adalah seorang guru lulusan master atau S2.

Keputusan Zuraiha ini lantas disayangkan oleh para tetangganya.

Namun, ia tak tinggal diam dan menanggapi cibiran tetangganya tersebut dengan kata-kata menohok.

Prosesi nikah Zuraiha Zaini dan Mohd Hafis Hozahli
Prosesi nikah Zuraiha Zaini dan Mohd Hafis Hozali (Tangkap layar MStar via Grid.ID)

Kejadian tersebut diketahui melalui sebuah unggahan di akun Twitter Zuraiha @azuraorkid pada Jumat (11/10/2019).

Wanita asal Negeri Jiran ini mengungkapkan jika pernikahannya dengan sang suami banyak dicibir tetangga dan bahkan sudaranya sendiri.

Bahkan tetangga Zuraiha menyebut orang tua sang mempelai wanita menerima banyak uang sebagai mas kawin dari mempelai pria.

Anggapan tetangganya tersebut segera ia bantah melalaui sebuah unggahan di akun Twitternya.

Zuraiha mengungkapkan bahwa hantaran untuk pernikahannya bahkan tak sampai 10.000 ringgit atau Rp 30 juta.

Zuraiha juga mengatakan jika sesunggahanya semua manusia sama di mata Tuhan.

"Warga desa mencibir ayah dan ibu saya 'anak pintar, menikahi seorang sopir truk',"

"Ibu-ibu... menikah dengan sopir truk tidaklah hina,"

"Dan kita ini hamba yang belum tentu mulia di sisi Tuhan," cuit Zuriha.

Unggahan Zuraiha ini menjadi viral di Twitter, hingga telah disukai lebih dari 20 ribu kali. 

Berikut postingannya di Twitter:

Alasan Zuraiha ini bahkan membuat beberapa orang terharu dan salut dengan pandangan Zuraiha. 

Zuraiha juga merasa sangat bangga bisa menikah dengan kekasih hatinya pada 17 Agustus 2019 lalu.

Pasalnya, Zuraiha telah saling mengenal dengan suaminya sejak masih duduk di sekolah menengah, tepatnya 10 tahun lalu.

Melansir laman MStar, Selasa (15/10/2019) Zuraiha mendapatkan kesempatan bersekolah hingga S2 di Universitas Sultan Idris (UPSI) di Tanjung Malam, Perak.

Berbeda dengan statusnya yang mendapat gelar S2, suaminya hanya lulusan SMA saja.

"Saya meneruskan ke perkuliahan, sementara dia tidak bernasib baik,"

"Lulus SMA, dia bekerja serabutan di kampung, dia kemudian menjadi sopir truk, dari awalnya mengantar barang di kawasan setempat,"

"Kemudian keluar dari kampung, saat kami tunangan Januari lalu," ungkap Zuraiha dilansir dari laman MStar.

Cibiran perihal hubungannya dengan sang suami sudah mulai dilontarkan sejak ia masih berpacaran.

Bahkan 24 jam sebelum menikah pun, saudaranya masih saja mencibir hubungannya.

"Beberapa sepupu bertanya mengapa saya tidak menikah dengan seorang guru atau teman kampus saya," ungkap Zuraiha, seraya menirukan cibiran saudaranya.

Perempuan yang kini menjadi seorang guru ini sangat bangga dengan profesi suaminya.

"Bila ada yang bertanya soal suami aya, saya akan bangga bilang kalau suami saya sopir truk. Jodoh adalah ketentuan Tuhan," ungkap Zuraiha.

Sebelum dipinang oleh sang suami, Zuraiha dan keluarganya tidak pernah menuntuk uang hantaran yang banyak.

z
Prosesi nikah Zuraiha Zaini dan Mohd Hafis Hozali (Tangkap layar MStar via Grid.ID)

"Saya bersyukur dan terharu, karena keluarga saya meminta uang hantaran sesuai kemampuan keluarga laki-laki,"

"Keluarga suami saya kemudian memberikan kami Rp 27 juta, nilai yang melebihi ekspektasi saya," ungkap Zuraiha.

Zuraiha juga mengakui bahwa gaji sang suami lebih besar dibanding dengan gajinya yang hanya seorang guru.

Keduanya pun menggelar acara pernikahan secara sederhana.

"Jangan pandang rendah pekerjaan sopir truk, kami sekeluarga menerima dia seadanya, karena sikapnya yang bertanggung jawab, dan penyabar,"

"Bagi saya menikah itu tak perlu melihat pendidikan seseorang, yang wajib dalam pernikahan hanyalah mas kawin," ungkapnya.

"Kami pun hanya menikah secara sederhana, yang penting adalah calon suami kita bisa jadi kepala keluarga yang bertanggung jawab," imbuh Zuraiha.

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved