Siswa SMK Tewas Telungkup dengan Leher Tergorok & Headset Masih Menempel, Ini Fakta-faktanya

Siswa SMK Tewas Misterius di Halaman Rumah, Headset Masih Menempel tapi Leher Tergorok

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang & Ilustrasi via Grid.ID
Siswa SMK Tewas Misterius di Halaman Rumah, Headset Masih Menempel tapi Leher Tergorok 

SURYAMALANG.COM - Seorang siswa SMK ditemukan meninggal secara misterius di depan rumahnya, Minggu (27/10/2019).

Orang yang menemukan jasad siswa SMK tersebut adalah ayahnya sendiri dalam kondisi telungkup menggunakan headset.

Tak hanya itu, kondisi siswa SMK yang tewas tersebut juga terbilang misterius dengan dimana terdapat luka syatan di lehernya.

Melansir Tribun Bali dalam artikel berjudul 'Siswa SMK di Karangasem Ditemukan Ayahnya Tertelungkup Gunakan Headset Tapi Leher Tergorok', berikut fakta-faktanya.

1. Ditemukan Pertama Kali oleh Ayahnya

Diketahui penemuan jasad siswa SMK tersebut terjadi di Karangasem, Bali pada Minggu (27/10/2019).

Identitas siswa SMK itu diketahui bernama I Nengah H, yang merupakan siswa kelas 1 SMK di Bali.

I Nengah H ditemukan ayahnya sendiri bersimbah darah di halaman rumahnya di Banjar Papun, Desa Bungaya, Bebandem, Karangasem, Bali.

Sementara itu, pihak kepolisian setempat sudah membenarkan adanya penemuan jasad siswa SMK di depan rumahnya.

Kapolsek Bebandem, AKP Wayan Sukarita saat dihubungi Tribun Bali  Selasa (29/10/2019) menuturkan jika ayah korban menemukannya pertama kali sekitar pukul 22.00 WITA.

"Benar. Itu kemarin ditemukan sendiri oleh bapaknya di depan rumah dalam kondisi sudah meninggal. Sekitar pukul 22.00 Wita," ucapnya.

2. Ditemukan Telungkap dengan Leher Tergorok dan Headset Masih Menempel

Saat ditemukan, korban dalam posisi telungkup dengan luka sayatan di lehernya.

Tak hanya itu, diketahui pula korban masih mengenakan headset di kepala saat ditemukan.

Terkait penyebab meninggalnya siswa kelas 1 SMK tersebut, pihak kepolsian masih melakukan pendalaman.

ILUSTRASI
ILUSTRASI (www.verywellmind.com)

3. Dibawa ke RSUP Sanglah untuk Autopsi

Kini korban sudah di bawa ke RSUP Sanglah untuk dilakukan tindakan autopsi.

"Terkait itu hari ini, Selasa (29/10/2019) masih dilakukan autopsi. Nanti hasilnya akan kami beritahu," tutupnya.

Hingga kini pihak kepolisian masih mengusut penemuan jenazah siswa SMK tersebut.

Sementara itu, penemuan jenazah misterius lainnya juga terjadi di Blitar, Jawa Timur.

Bagaimana tidak, mayat perempuan ditemukan tanpa identitas bersama dengan sejumlah uang kertas lusuh dan koin senilai Rp 13 juta.

4. Kasus Serupa, Wanita Ditemukan Tewas Misterius Bersama Uang Rp 13 Juta

Mayat wanita tanpa identitas ditemukan di Hutan Salam, Dusun Kalikuning, Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Hingga kini, identitas mayat perempuan itu dan penyebab kematiannya masih misterius.

Anehnya, ada uang puluhan juta yang ditemukan di sekitar mayat perempuan tersebut.

Mayat berjenis kelamin perempuan usia sekitar 40 tahun itu ditemukan warga pencari lebah di tengah hutan pada 25 Oktober 2019 dalam kondisi sudah membusuk.

Ilustrasi
Ilustrasi (SURYAMALANG.COM/Sugiyono)

Jenazahnya baru kemudian bisa dievakuasi petugas pada keesokan harinya karena curamnya medan.

Bersama mayat itu ditemukan uang sekitar Rp 13 juta dalam berbagai lembaran lusuh nominal kecil hingga uang koin.

Sayangnya, selain pakaian lusuh yang dikenakan dan kain buntal uang yang juga kumal, tidak ada identitas maupun keterangan lainnya yang bisa mengungkapkan jati diri perempuan itu.

Hal itu pula yang mendasari dugaan polisi bahwa jenazah tersebut merupakan seseorang yang mempunyai tempat tinggal tidak tetap alias tunawisma.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Blitar Kota Ajun Komisaris Heri Sugiono mengatakan, langkah autopsi kepada mayat tersebut telah dilakukan.

Itu menurutnya agar terang penyebab kematiannya.

"Hasilnya, tidak ada tanda-tanda penganiayaan," ujar Sugiono dikonfirmasi melalui aplikasi perpesanan, Selasa (29/10/2019).

Dari autopsi itu pula terungkap fakta yang cukup membuat miris.

Yakni lambungnya dalam keadaan kosong.

Itu mengindikasikan sebelum korban meninggal, tidak ada asupan makanan yang masuk ke tubuhnya.

Kosongnya lambung itu lalu memicu terjadinya kelaparan dan kondisi itulah yang diduga menjadi penyebab kematiannya.

"Diduga kelaparan karena lambung kosong," Sugiono menambahkan.

Meski demikian, kepolisian terus membuka kesempatan kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk datang dan memeriksa jenazah.

Sebab, jika nanti dalam kurun waktu tertentu identitasnya tetap tidak terungkap dan tidak ada keluarganya, maka terhadap jenazah yang masih tersimpan di kamar mayat RSUD Mardi Waluyo itu akan dikuburkan.

"Untuk waktu penguburannya kapan, biasanya tergantung rumah sakit," lanjut Sugiono.

Sedangkan uang dan barang-barang yang ditemukan bersama mayat, menurut Sugiono, akan tetap disimpan sebagai barang bukti di Mapolsek dan akan dikembalikan jika ada keluarganya.

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved