Timnas Indonesia

Biodata Shin Tae-yong Pelatih Sepak Bola Asal Korea Selatan yang Digadang Jadi Pelatih Timnas

Berikut adalah biodata Shin Tae-yong, pelatih sepak bola asal Korea Selatan yang digadang-gadang menjadi calon pelatih Timnas Indonesia.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Tribunnews.com
Biodata Shin Tae-yong Pelatih Sepak Bola Asal Korea Selatan yang Digadang Jadi Pelatih Timnas 

SURYAMALANG.COM - Berikut adalah biodata Shin Tae-yong, pelatih sepak bola asal Korea Selatan yang digadang-gadang menjadi calon pelatih Timnas Indonesia

Shin tae-yong yang kini berusia 49 tahun itu merupakan mantan pemain sepak bola yang kini menjadi pelatih tim nasional Korea Selatan.

Shin Tae-yong lahir di Yeongdeok, Gyeongbuk, Korea Selatan pada 11 Oktober 19770.

Di masa mudanya, Shin Tae-yong bermain untuk tim nasional Korea Selatan yang menempati posisi gelandang serang. 

Biodata Shin Tae-yong Pelatih Sepak Bola Asal Korea Selatan yang Digadang Jadi Pelatih Timnas
Biodata Shin Tae-yong Pelatih Sepak Bola Asal Korea Selatan yang Digadang Jadi Pelatih Timnas (Tribunnews.com)

Bapak dua anak tersebut pensiun menjadi pemain sepak bola dikarenakan cidera pada pergelangan kaki yanng ia alami. 

Setelah itu Shin Tae-yong ditawari untuk membantu pelatih Miron Bleiberg.

Nama panggilannya adalah 'Asian Mourinho' menurut John Duerden.

Setelah lulus SMA, Shin Tae-yong mendaftar di Universitas Yeungnam.

Dan awalnya bergabung dengan tim sepak bola Universitas, pada usia sembilan belas tahun.

Sebelum Shin Tae-yong pindah ke Queensland Roar, dia adalah pemain satu klub dari klub K League Seongnam Ilhwa Chunma.

Dari 2008 hingga 2012, Dia adalah manajer Seongnam Ilhwa Chunma dan memenangkan Liga Champions AFC 2010 bersama tim.

Pada 10 Februari 2015, Shin diangkat menjadi pelatih kepala Korea Selatan U-23.

Karier Shin Tae-yong dalam Dunia Sepak Bola

Karier Klub

Seongnam FC
Pada tahun 1992, Shin Tae-yong pindah ke Seongnam FC.

Dia bermain 12 musim untuk klub, mengumpulkan 296 penampilan pertandingan dengan 76 gol.

Queensland Roar FC

Pada tahun 2005, Shin Tae-yong dirancang oleh Roar Queensland di kompetisi A-League Australia.

Pada usia tiga puluh enam, ia pensiun karena masalah pergelangan kaki.

Karir Internasional

Shin Tae-yong adalah bagian dari tim nasional Korea Selatan U-17, U-20, dan U-23.

Pada tahun 1992, Shin Tae-yong ia melakukan debut internasionalnya untuk pasukan senior Korea Selatan.

Gol internasional pertamanya untuk negaranya datang pada 30 April 1996, dalam kemenangan 5-4 melawan Israel.

Shin Tae-yong telah mewakili tim nasionalnya di Olimpiade Musim Panas 1992 dan Piala Asia AFC 1996.

Pada tahun 1997, Shin Tae-yong pensiun dari tim nasional Korea Selatan setelah memperoleh 23 caps dengan tiga gol internasional.

Karier Manajerial

Setelah pensiun sebagai pesepakbola, Shin Tae-yong menerima peran asisten pelatih di Queensland Roar FC.

Dia membantu Miron Bleiberg terutama dengan pelatihan keterampilan.

Pada 2008, Shin Tae-yong melanjutkan melayani di Seongnam Ilhwa Chunma, pertama sebagai juru kunci.

Kemudian, ia ditugaskan sebagai manajer Seongnam Ilhwa Chunma.

Di bawah panduannya, klub memenangkan Liga Champions AFC 2010.

Pada 10 Februari 2015, Shin Tae-yong diangkat sebagai pelatih kepala Korea Selatan U-23 tim nasional.

Pada Juni 2017, Shin Tae-yong menjadi pelatih kepala tim nasional senior Korea Selatan setelah mantan pelatih kepala Uli Stielike dipecat.

Meskipun dua kali imbang tanpa gol, tim Korea Selatan di bawah Shin memperoleh kualifikasi ke Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia.

Kemudian pada 2017, Shin Tae-yong juga berhasil mengantarkan Timnas Korea Selatan U-20 melaju sampai babak 16 besar Piala Dunia U-20 2017.

Berbekal pencapaian-pencapaian apik yang pernah dimiliki, Shin Tae-yong layak untuk dicoba sebagai pelatih Timnas Indonesia.

Jika dipilih, Shin Tae-yong akan menjadi pelatih asal Asia pertama yang menukangi Tim Merah-Putih.

Calon Pelatih Timnas Indonesia

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, mengisyaratkan bakal mendatangkan pelatih asing baru untuk timnas Indonesia.

Setelah Kongres PSSI yang memilih dirinya menjadi ketua umum, Iwan Bule menyebut ada dua kandidat pelatih yang saat ini ia pertimbangkan.

Dua kandidat itu, lanjut Iwan, salah satunya adalah Luis Milla yang pernah menangani timnas Indonesia pada 2017 hingga 2018.

Sedangkan nama kedua, adalah pelatih yang berasal dari Benua Asia.

"Publik juga menyampaikan untuk memanggil Luis Milla, itu akan kami dalami. Karena ada yang lain juga yang cukup bagus yakni mantan pelatih Korea Selatan," ujarnya menambahkan.

Dari ucapan Iwan tersebut, muncul spekulasi bahwa pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018, Shin Tae-yong, adalah yang dimaksud.

Sosok Shin kemudian disangkut-pautkan dengan kursi pelatih timnas Indonesia yang sedang banyak disorot.

Maklum, Simon McMenemy, pelatih timnas Indonesia saat ini, gagal membawa tim Garuda tampil apik di Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Timnas Indonesia menelan empat kekalahan beruntun dari empat laga yang telah dilakoni.

Posisi Simon pun terancam. Ia dituntut untuk mundur oleh suporter timnas Indonesia.

Namun, mengganti Simon dengan Shin Tae-yong agaknya menjadi perjudian juga.

Shin Tae-yong tak memiliki rekor mentereng bersama timnas senior Korea Selatan.

Dari 21 penampilan, Shin Tae-yong cuma bisa mencatatkan 7 kemenangan dan 6 hasil imbang.

Sedangkan 8 laga sisanya berakhir dengan kekalahan untuk Taeguk Warriors.

Jika dirata-rata, Shin Tae-yong cuma mengumpulkan 1,29 poin per pertandingan bersama timnas senior Korea Selatan.

Soal gol, Korsel arahan Shin Tae-yong juga tak bagus-bagus amat.

Dari 21 laga tersebut, gawang Korsel kebobolan 27 kali dan cuma mencetak 26 gol.

Di kelompok usia U-20, Shin Tae-yong pernah menangani timnas muda Korea Selatan meski tak lama.

Hanya tujuh bulan jadi pelatih di tim itu (Januari-Juli 2017), Shin Tae-yong menjalani empat pertandingan yang cuma sekali bisa dimenangkan.

Sisanya, satu laga berakhir draw dan dua pertandingan berujung kekalahan.

Sepanjang kariernya menjadi juru taktik, Shin baru sekali melatih tim luar negeri yakni di Australia bersama Brisbane Roar.

Namun, saat itu Shin hanya menjadi asisten manajer.

Besaran Gaji Shin Tae-yong

Di antara para arsitek negara kontestan Piala Dunia 2018 lalu, Shin Tae-yong ada di peringkat tujuh terbawah pelatih berpendapatan termurah.

Shin Tae-yong "hanya" dibayar 450 ribu euro per tahun atau kira-kira setara dengan 7 miliar rupiah.

Kalau dibagi satuannya, berarti Shin Tae-yong cuma mengantongi 583 juta rupiah per bulan.

Bahkan Shin Tae-yong dikabarkan bersedia menerima potongan lagi kalau membesut timnas Indonesia, yang levelnya jauh di bawah Korsel.

Peramu taktik berusia 49 tahun itu meninggalkan kendali kepelatihan di timnas Korsel sejak 2018.

Sebagai gambaran, berikut daftar perbandingan pendapatan Luis Milla dengan sejumlah pelatih timnas kontestan Piala Dunia 2018 :

Joachim Loew (Jerman): 3,85 juta euro per tahun
Tite (Brasil): 3,5 juta euro
Didier Deschamps (Prancis): 3,5 juta euro
Julen Lopetegui (Spanyol): 3 juta euro
Stanislav Cherchesov (Rusia): 2,6 juta euro
Fernando Santos (Portugal): 2,25 juta euro
Carlos Queiroz (Iran): 2 juta euro
.......
Luis Milla (Indonesia): 1,5 juta euro*
.......
Shin Tae-yong (Korsel): 0,45 juta euro
Hernan Gomez (Panama): 0,4 juta euro
Oscar Ramirez (Kosta Rika): 0,35 juta euro
Nabil Maaloul (Tunisia): 0,35 juta euro
Mladen Krstajic (Serbia): 0,3 juta euro
Adam Nawalka (Polandia): 0,27 juta euro
Aliou Cisse (Senegal): 0,2 juta euro

Data 7 pelatih bergaji termahal dan 7 termurah di Piala Dunia 2018. 

Ket.: * = menggunakan konversi gaji kasar Rp2 miliar per bulan x 12 = Rp24 miliar per tahun; 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved