Berita Malang
Berita Malang Hari Ini Populer, Dalang Pemasok Ayam Tiren Diciduk & Pembangunan Jembatan Muharto
Berita Malang hari ini populer, dalang pemasok ayam tiren diciduk polisi dan pembangunan Jembatan Muharto habiskan dana miliaran rupiah.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Berita Malang hari ini populer, dalang pemasok ayam tiren diciduk polisi di Mojokerto.
Selain itu berita Malang hari ini populer juga soal dana pembangunan jembatan Muharto yang habis miliaran rupiah.
Selengkapnya, langsung saja simak berita Malang hari ini populer Rabu, 13 November 2019.
1. Dalang Pemasok Ayam Tiren Diciduk

Satreskrim Polres Kabupaten Mojokerto menggerebek produsen daging ayam mati kemaren (tiren) di Desa Balongmojo, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Senin (11/11/2019).
Dalam kasus ini polisi menangkap Alex Suwardi (54).
Pria asal Desa Purworejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang ini ditangkap saat mengolah dan menyimpan bangkai ayam.
Dalam penggerebekan ini petugas menemukan banyak bangkai ayam, jeroan, daging ayam kemasan yang disimpan di lemari pendingin, dan peralatan jagal hewan.
Kapolres Mojokerto, AKBP Setyo Koes Heriyatno mengatakan daging ayam tiren yang sudah diolah itu akan dijual ke Malang.
Biasanya pembeli yang mengambil sendiri daging tak layak konsumsi tersebut.
“Tersangka mengaku belum pernah menjual daging ayam tiren di Mojokerto. Namun perlu diwaspadai,” ujar Setyo Koes kepada SURYAMALANG.COM.
Tersangka biasa menerima ayam yang sudah mati dari sejumlah peternak di Mojokerto.
“Ayam itu sudah lama mati, dan bukan ayam yang baru saja disembelih.”
“Kemudian tersangka mengolah, mengambil jeroannya, lalu dipotong bagian dada, paha, dan sebagainya.”
“Setelah dipotong, dipisah, lalu daging dikemas dalam kantong plastik dan dimasukkan ke lemari pendingin,” imbuhnya.
Setyo Koes mengatakan daging ayam tiren itu sudah diuji di Dokter Hewan dan Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM).
“Hasilnya, daging ayam tiren tidak layak dikonsumsi karena telah mengandung bakteri dan kuman yang berbahaya,” terangnya.
Sementara itu, Alex Suwardi mengaku bisa menjual daging ayam tiren sebanyak 2 kuintal per hari.
Daging ayam tersebut dijual dengan harga lebih murah dibandingkan harga di pasaran.
Selama ini Alex Suwardi belum pernah memakan daging ayam tiren.
“Saya tahu bahayanya seperti apa. Saya mohon maaf, pak,” ujar Alex.
“Saya jual Rp 15.000 per kilogram (Kg). Saya baru dua kali dapat daging ayam tiren di Mojokerto,” terangnya.
2. Pembangunan Jembatan Muharto

Pemerintah Kota Malang mengalokasikan dana senilai Rp 3 miliar untuk memasang penyangga di Jembatan Muharto Kota Malang.
Pemasangan penyangga tersebut dilakukan agar ada penguatan konstruksi bangunan jembatan Muharto yang kini konstruksinya hanya sekitar 40 persen.
Pembangunan Jembatan Muharto juga belum bisa dilakukan pada tahun ini.
Lantaran anggaran pembangunan jembatan Muharto tidak dimasukkan ke dalam APBD 2020.
Untuk itu, Pemkot Malang mengajukan permintaan bantuan ke Kementrian PUPR agar mendapatkan dana untuk pembangunan jembatan Muharto.
Namun, upaya tersebut ditolak oleh Kementerian PUPR dengan alasan anggaran sudah habis.
Hal tersebut dijelaskan oleh Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Fathol Arifin, usai dengar pendapat dengan Dinas PUPR Kota Malang pada Selasa (12/11).
"Ya itu, tidak ada bantuan dari pusat. Akhirnya Pemkot menggunakan dana insidentil senilai Rp 3 miliar,"
"Seharusnya, dana itu merupakan dana pemeliharaan jembatan seluruhnya di Kota Malang pada tahun 2020 ini," ucapnya.
Fathol menjabarkan, sebenarnya Pemkot Malang memiliki sejumlah opsi sebelum jembatan Muharto dibangun pada tahun 2021 nanti.
Selain memberi beton penyangga, Pemkot juga akan meminjam jembatan Bailey.
Namun sayangnya, peminjaman jembatan Bailey tersebut tidak jadi dilakukan karena harus mengorbankan satu rumah milik warga di sekitar jembatan Muharto.
Untuk itu, pemkot Malang mematangkan dengan akan memberikan beton penyangga untuk mempertahankan kontruksi jembatan Muharto hingga beberapa tahun ke depan.
"Pemasangan beton penyangga ini disegerakan. Paling lambat akan dilaksanakan pada awal Desember 2019," ujarnya politisi PKB ini.
Sebelum memasang beton penyangga tersebut, dewan terlebih dulu akan mendengarkan pemaparan Detail Engineering Design (DED) dari tim ahli Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Pemaparan tersebut akan dilakukan pada Rabu (13/11) yang akan bertempat di Universitas Brawijaya Malang.
"Kita lihat hasil pemaparan dulu seperti apa. Karena pembangunan jembatan ini baru bisa dianggarkan pada tahun 2021. Biayanya sekitar Rp 40-50 miliar. Dan itu berdasarkan perhitungan dari Dinas PUPR," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Malang, Hadi Santoso membenarkan, pihaknya akan memasang beton penyangga di Jembatan Muharto.
Pemasangan itu dilakukan untuk mengamankan jembatan Muharto yang kekuatannya kini tinggal 40 persen.
Sebelum melakukan pemasangan, pihaknya akan melakukan kajian lebih dulu dengan tim forensik dari UB Malang.
Kajian itu dilakukan guna menentukan desain beton yang akan dilakukan untuk penyangga jembatan.
"Untuk jumlahnya berapa kami masih belum tahu. Tapi yang paling penting setiap pilar di Jembatan Muharto harus diberi penyanggah," ucapnya.
Pria yang akrab disapa Sony itu menginginkan, sembilan gelagar di Jembatan Muharto nantinya juga diberi beton penyangga.
Terutama untuk lima gelagar yang kondisinya kini telah putus di Jembatan Muharto.
"Tiga di sisi timur, dua di sisi barat yang putus harus diberi penyangga, dan empat gelagar yang di tengah harus diberi juga," terangnya.
Meski demikian, beton penyangga yang nantinya dipasang tidak akan menambah kekuatan Jembatan Muharto.
Apabila kekuatan ditambah, kata Sony harus dilakukan pembuatan jembatan baru.
Dia pun juga tidak bisa memperkirakan kapan jembatan Muharto ini akan dibangun.
"Yang pasti desain kekuatan beton penyangga sampai lima tahun, kami harap di tahun 2021 nanti ada anggaran untuk membangun jembatan tersebut," tandasnya.
3. Kondisi Jembatan Balak Lowokdoro
Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Fathol Arifin, menyampaikan, pihaknya bersama Dinas PUPR pernah membahas kondisi Jembatan Balak Lowokdoro yang banyak dikeluhkan oleh warga.
Dari hasil dengar pendapat tersebut disimpulkan bahwa Pemkot Malang memang ada upaya untuk membangun total jembatan di wilayah Kelurahan Bumiayu Kecamatan Kedungkandang itu.
Namun, dalam pembangunan tersebut, Pemkot Malang akan membicarakannya terlebih dulu dengan Pabrik Gula Kebon Agung selaku pemilik aset jembatan.
"Jembatan itu kan milik PG Kebon Agung. Sebelum membangun, katanya mau ada pertemuan dulu untuk membahas jembatan tersebut," ujarnya saat ditemui SURYAMALANG.COM, Selasa (12/11/2019).
GOOGLE MAPS - Jembatan Balak Lowokdoro, Kelurahan Bumiayu Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang
Politisi PKB tersebut menambahkan, apabila jadi dibangun, pembangunan akan dimulai dengan plengsengan di sisi timur jembatan.
Setelah itu, pembangunan akan dilakukan secara bertahap hingga membongkar total Jembatan Balak Lowokdoro yang berada di atas Sungai Brantas itu.
"Kami terus mendorong Pemkot Malang untuk membangun jembatan tersebut. Kemarin malam, Senin (11/11) saya juga lewat sana. Maka dari itu waktu hearing beberapa hari yang lalu sempat saya singgung. Tapi katanya eksekutif mau ada pembicaraan dulu dengan PG Kebon Agung," sambungnya.

Sementara itu, ditemui di tempat terpisah, Kepala Dinas PUPR Kota Malang, Hadi Santoso menyampaikan, Jembatan Balak Lowokdoro memang direncanakan akan dibongkar total.
Bahkan, kata dia, perencanaan tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2015 lalu.
Namun, Dinas PUPR terkendala dengan anggaran untuk membangun jembatan tersebut.
Sehingga membuat pembangunan jembatan yang membelah sungai Brantas tersebut belum juga dilakukan.
"Detail Engineering Design (DED) sudah ada. Cuma kami belum ada anggarannya. Ya pingin kami secepatnya," ucapnya.
Rencananya, pihaknya akan menganggarkan pembangunan Jembatan Balak Lowokdoro pada tahun 2021 mendatang.
Dan proses pembangunannya akan mengganti total jembatan Balak Lowokdoro dengan desain yang lebih modern.
"Mudah-mudahan nanti anggarannya ada di tahun 2021. Doakan saja. Karena kami masih fokus dengan jembatan Kedungkandang dan jembatan Muharto," pungkasnya.
