Kabar Indramayu

Fakta Penemuan Makam Muncul Sendiri di Indramayu, Yana Cerita Kondisi Tanah Sehari Sebelumnya

Fakta penemuan makam muncul sendiri di Indramayu, Yana cerita kondisi tanah sehari sebelumnya.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase TribunJabar
Fakta Penemuan Makam Muncul Sendiri di Indramayu, Yana Cerita Kondisi Tanah Sehari Sebelumnya 

SURYAMALANG.COM - Makam muncul sendiri di Indramayu mengegerkan warga desa Kiajaran Wetan Lohbene. 

Kemunculan makam yang secara tiba-tiba itu awalnya ditemukan oleh penjaga kebersihan bernama Yana. 

Yana sebagai saksi mata menceritakan kondisi tanah sehari sebelumnya, sebelum makam tersebut muncul ke permukaan.  

Diketahui makam tersebut merupakan makam kuno.

Makam itu ditemukan di sebuah kebun yang tak jauh dari kompleks pemakaman umum.

Naiknya permukaan makam secara tiba-tiba terjadi pada Minggu (17/11/2019).

Melansir dari Tribun Jabar (grup SURYAMALANG.COM), berikut ini rangkuman fakta-fakta di balik makam yang timbul atau meninggi dengan sendirinya:

1. Makam Baru Ditemukan

Makam muncul sendiri
Makam muncul sendiri (Tribun Jabar)

Awal kabar munculnya makam ini adalah berdasarkan penuturan penjaga kebersihan makam, Yana (59).

Yana awalnya tak mengetahui keberadaan makam tersebut.

"Saya juga awalnya tidak tahu di sini ada makam kuno, karena tadinya kebun, banyak ilalang, ada pohon juga, tidak ada tanda di lokasi ini dulunya makam," ucapnya.

Adapun Ustadz Taupik Tabroni lah yang menyebut makam itu merupakan makam kuno.

Ia mengaku mendapatkan petunjuk bahwa keberadan makam tersebut adalah makam seorang Wali Mastur.

Ustadz Taupik mendapatkan petunjuk tersebut dari seorang kiai pengasuh di Pondok Pesantren Buntet Cirebon KH. M. Abbas bin Fuad Hasyim MA.

2. Kemunculan Makam

Makam Muncul Sendiri
Makam Muncul Sendiri (Tribun Jabar)

Pada Sabtu malam sebelum makam itu muncul, Yana sempat membersihkan lokasi penemuan makam.

Saat itu Yana hanya mendapati tiga lapis tumpukan batu bata yang mengelilingi makam.

Namun, keesokan paginya Yana mendapati makam lebih naik atau timbul dari kemarin.

Batu yang tadinya menumpuk 3 lapis menjadi 7 lapis tumpukan batu bata.

Padahal, kata Yana, permukaan tanah di sekeliling makam tidak mengalami perubahan.

3. Ciri-ciri Makam

Makam muncul sendiri
Makam muncul sendiri (Tribun Jabar)

Tadinya lokasi makam kuno itu tertutup ilalang dan pohon.

Makam kuno ini memiliki panjang 3,4 meter, dan 1,7 meter.

4. Pasca Geger

Petugas kebersihan makam, Yana, mengatakan informasi mengenai makam itu pun menyebar langsung ke masyarakat.

Sejak penemuan makam itu pada hari Minggu, banyak masyarakat yang berdatangan untuk menyaksikan langsung.

Tak hanya itu, diungkapkan Yana bahkan dirinya mendadak membersihkan kebun sekitar untuk dijadikan lahan parkir.

Kini agar tak rusak, makam itu dipagari dengan bambu.

Di sekitar makam kuno itu pun dipasang tenda untuk para pengunjung.

5. Makam Tokoh Syekh Abdul Rahman

Disebut-sebut, makam itu adalah makam tokoh agama Islam bernama Syekh Abdul Rahman.

Syekh Abdul Rahman merupakan murid Sunan Gunung Jati, penyebar agama Islam.

Ustadz Taupik mengaku mengetahui hal itu dari petunjuk KH. M. Abbas bin Fuad Hasyim MA.

Dijelaskan oleh Ustadz Taupik bahwa Syekh Abdul Rahman adalah Wali Mastur dari Cirebon.

Syekh Abdul Rahman disebutkan memiliki usia lebih tua dari Desa Kiajaran Wetan Indramayu, tempat makam itu berada.

Sebelum Desa Kiajaran Wetan Indramayu terbentuk, Syekh Abdul Rahman sudah berada di sana untuk menyebarkan agama Islam.

"Bisa jadi waktu itu beliau termasuk murid yang membantu perjuangan Sunan Gunung Jati, beliau ditugaskan di sini, beliau juga wafat di sini."

"Saat beliau wafat di sini, anak-anak keturunannya tidak ada yang tahu mungkin, untuk siapa silsilahnya, dan sebagainya saya juga tidak tahu persis," ujarnya.

6. Empat Syarat Sebelum Ditemukan Makam

Keberadaan makam kuno itu sebelumnya sudah diketahui Ustadz Taupik sejak lima tahun lalu.

Ustadz Taupik baru mengetahui makam kuno tersebut adalah milik Syekh Abdul Rahman usai dirinya memenuhi beberapa syarat.

Syarat petunjuk itu diberikan dari seorang Kiai pengasuh di Pondok Pesantren Buntet Cirebon KH. M. Abbas bin Fuad Hasyim MA.

Pertama, Ia membuat mushola di kawasan tempat pemakaman umum di desa tersebut.

Kedua, Ia juga rutin mengkhatamkan Alquran minimal satu bulan sekali.

Ketiga, Ustaz Taupik juga harus memperbaiki akses jalan menuju lokasi pemakaman.

Kemudian keempat, Ustaz Taupik juga harus membuat pagar di sekeliling pemakaman tersebut.

Kasus Serupa: Misteri 25 Makan Digali 

Sebelumnya, kasus menyangkut makam juga viral di pemakaman umum di Tasikmalaya, Jawa Barat. 

Sebanyak 25 kuburan pemakaman itu ditemukan dalam keadaan terbongkar sejak Jumat (8/11/2019) pagi.

Kerusakan yg terjadi pada sejumlah makam ini pun cukup parah dan begitu aneh.

Pasalnya, ini sudah kali kedua terjadi pada sejumlah makam di pemakaman umum tersebut.

Semua makam yang dibongkar, rata-rata memiliki kerusakan pada bagian kepala, tepat di bawah nisan dengan kedalam galian bisa mencapai 50 sentimeter.

Pelaku pembongkaran 25 makam di Tasikmalaya akhirnya terungkap
Pelaku pembongkaran 25 makam di Tasikmalaya akhirnya terungkap (Tribun Jabar/Isep Heri)

Melansir Kompas.com, semua makam yang dibongkar hanya digali pada bagian bawah nisan.

Tidak ada satu makam pun yang kehilangan jenazah atau tengkorak.

Namun bekas tanah galian dibiarkan begitu saja di atas makam tanpa dirapikan kembali.

"Jenazah dan kerangkanya tidak ada yang hilang, hanya rusak bagian bawah nisan saja," ucap Anda Juanda seperti yang dikutip dari Kompas.com, Senin (11/11/2019).

Pihak kepolisian Polres Tasikmalaya bahkan sampai menerjunkan tim gabungan untuk menyelesaikan kasus ini.

Selain itu kepolisian dan warga juga sepakat untuk melakukan patroli di sekitar kuburan untuk menguak misteri pembongkaran ini.

Namun alangkah terkejutnya polisi dan warga saat berhasil menangkap basah pelaku pembongkaran makam.

Ya, dilansir  dari Tribunnews, usai berhari-hari patroli dan tak tidur, polisi dan warga mengira pelakunya manusia dan berkaitan dengan praktik perdukunan, nyatanya bukan. 

Sebab warga dan polisi menemukan dua ekor anjing sebagai pelaku pembongkaran.

"Tergalinya beberapa makam di Pakemitan, Kecamatan Cikatomas yang awalnya dicurigai dilakukan oleh seseorang, tapi berdasar penyelidikan kami di lapangan ternyata itu merupakan ulah hewan yakni anjing," kata Kapolres Tasikmalaya, AKBP Doni Eka Putra, saat menggelar konfrensi pers di Mapolres, Kamis (21/11/2019) siang.

Hal ini dibuktikan dari temuan warga dan polisi yang melihat dua ekor anjing tersebut berkeliaran di sekitar makam pada Senin (11/11/2019).

Tak hanya itu, selain menangkap basah dua ekor anjing tersebut tengah membongkar makam, polisi juga sempat menemukan jejak kaki hewan di lokasi.

"Didukung oleh anggota kami di lapangan yang menemukan jejak-jejak binatang yang diindikasikan anjing.

Ada dua ekor anjing yang terlihat pada 11 November, diduga kuat anjing itu sebagai pelaku pembongkaran makam," jelas AKBP Doni Eka Putra

Bukti cakaran kuku kedua anjing tersebut juga terlihat pada sejumlah batu bata merah yang insiatif dipasang warga di makam-makam yang terbongkar.

Batu bata penuh dengan jejak cakaran kedua hewan itu pun diperlihatkan polisi pada konferensi pers di Mapolres Tasikmalaya, Kamis (21/11/2019).

Polisi menunjukkan baang bukti kasus pembongkaran makam di Tasikmalaya.

"Penyelidikan di lapangan didukung inisiatif masyarakat pada saat makam yang digali sebelum dibereskan kembali dipasanglah batu bata di beberapa makam yang atasnya bolong.

Sehingga pada saat kejadian terakhir batu bata itu ada bekas cakaran-cakaran binatang," kata AKBP Doni Eka Putra.

Untuk meyakinkan temuan mereka, polisi pun sepakat dengan warga untuk memasang kamera CCTV di sekitar lokasi dan meminta warga yang memiliki anjing untuk merantai hewannya di rumah.

Dan benar saja, usai kedua anjing tersebut tertangkap basah, tak ada kuburan yang dibongkar lagi.

"Semenjak itu tidak ada lagi pembongkaran makam di Pakemitan, Cikatomas," tutup AKBP Doni Eka Putra.

Sumber: Suar.id
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved