Berita Malang

Berita Malang Hari Ini Populer, Operasi Mobil Berhenti di Jembatan & Misi Sanusi Jelang HUT ke-1259

Berita Malang hari ini populer, operasi mobil berhenti di jembatan dan misi Sanusi jelang HUT ke-1259 Kabupaten Malang.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase
Berita Malang Hari Ini Populer, Operasi Mobil Berhenti di Jembatan & Misi Sanusi Jelang HUT ke-1259 

SURYAMALANG.COM - Berita Malang hari ini populer salah satunya soal operasi mobil yang berhenti di jembatan.

Selain itu berita Malang hari ini juga datang dari misi Bupati Sanusi jelang hari ulang tahun ke-1259 Kabupaten Malang

Selengkapnya langsung saja simak berita Malang hari ini populer Kamis, 28 November 2019. 

1. Operasi Mobil Berhenti di Jembatan

Pembenahan Jembatan Muharto, Kota Malang.
Pembenahan Jembatan Muharto, Kota Malang. (SURYAMALANG.COM/M Rifky Edgar)

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang mulai melakukan operasi penertiban mobil-mobil yang berhenti di atas jembatan di Kota Malang.

Target utama yang menjadi sasaran Dishub adalah kendaraan roda empat yang sedang parkir di atas jembatan.

Kepala Dishub Kota Malang, Handi Priyanto minta warga lebih bijak dalam menggunakan insfratruktur.

Dia tidak ingin ada kasus di Jembatan Muharto terulang.

“Fungsi jembatan adalah sebagai sarana penghubung dan tidak untuk tempat pemberhentian kendaraan.”

“Jadi pasti berdampak kalau fungsi dimaksud diabaikan,” ucap Handi kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (26/11/2019).

Sebelumnya, Dishub Kota Malang telah menggelar operasi penertiban kendaraan dengan sasaran kawasan jembatan pasar induk Gadang.

Dishub menertibkan sejumlah kendaraan yang biasanya parkir di atas Jembatan Gadang.

Agar kejadian itu tidak terulang, Dishub akan menempatkan sejumlah personelnya di beberapa titik lokasi.

Handi mengimbau warga bijak dan tertib berlalu lintas serta memanfaatkan sarana dan prasarana kota.

“Kami cermati, banyak kendaraan yang diparkirkan dan diinapkan di tepi tepi jembatan.  Itu yang akan kami tertibkan,” ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji mengapresiasi langkah langkah Dishub.

Menurutnya, dengan tindakan antisipasi dari Dishub Kota Malang akan dapat meminimalisir terjadinya kemacetan di Kota Malang.

“Kemacetan, keruwetan parkir, dan ketidaktertiban pengguna jalan menjadi PR Kota Malang.”

“Ini adalah langkah tegas saya titipkan kepada jajaran Dishub.”

“Saya harap sarana pendukung operasional Dishub dapat dikuatkan pada 2020, seperti kendaraan derek dan lainnya,” tandas Sutiaji.

2. Misi Sanusi Jelang HUT ke-1259 

Bupati Malang, M Sanusi, saat peresmian Jalan Usaha Tani dan Rice Milling Unit (RMU) di Desa Banjararum Kecamatan Singosari, Kamis (21/11/2019).
Bupati Malang, M Sanusi, saat peresmian Jalan Usaha Tani dan Rice Milling Unit (RMU) di Desa Banjararum Kecamatan Singosari, Kamis (21/11/2019). (Humas Pemkab Malang)

Kabupaten Malang akan bertambah usia. Wilayah yang dipimpin oleh Bupati Malang Muhammad Sanusi itu genap berusia 1259 tahun pada Kamis (28/11/2019).

Di usia yang sudah lebih dari 10 abad ini, Sanusi menyerukan jajaran Pemerintah Kabupaten Malang agar memiliki semangat baru untuk bekerja bersama dalam membangun daerah.

Pada tahun 2020 nanti, Pemkab Malang menurut Sanusi sudah mempunyai arah pembangunan yang jelas. Ada tiga bidang yang akan menjadi fokus pemerintahan era Sanusi.

"Pembangunan 2020. Arah pembangunan sudah jelas. Pembangunan SDM unggul lewat pendidikan jadi fokus kami. Kedua, sektor kesehatan kedepan masyarakat kabupaten malang harus mendapat pelayanan kesehatan yang terjangkau. Ketiga, pembangunan infrastruktur harus ada pemerataan. Masing-masing desa, kami beri Rp 1,5 miliar," jelas Sanusi ketika dikonfirmasi.

Sanusi mengupayakan penanganan stunting menjadi salah satu fokus Pemerintah Kabupaten Malang di tahun 2020.

Upayanya berbentuk satgas khusus penanganan stunting. Skemannya, setiap satu OPD (organisasi perangkat daerah) menangani satu kecamatan.

"Penanganan stunting menjadi fokus kami. Berikan pertolongan terbaik kepada ibu bersalin. Sehingga angka kematian bayi bisa ditekan sekecil mungkin," ungkap Sanusi

Di bidang pertanian, varietas padi jenis Brang Biji sedang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang.

Sanusi menyebut uji coba penanaman varietas Brang Biji cocok diterapkan di wilayah pertanian Kabupaten Malang.

Contohnya, saat Panen Raya Padi Hibrida Varietas Brang Biji, Peresmian Jalan Usaha Tani, dan Rice Milling Unit (RMU) di Desa Banjararum Kecamatan Singosari.

"Waktu panen awal produksinya mencapai 9 ton dari rata-rata padi biasa 7 sampai 8 ton untuk satu hektare sawah. Diperiode kedua hasil panennya sudah mencapai 13,4 ton dan yang terbaru sekarang mencapai 14,4 ton per hektare," beber Sanusi yang juga pengusaha tebu itu.

Sanusi mengajak kepada seluruh warga Kabupaten Malang untuk semangat berkontribusi memajukan wilayahnya. Sinergi tersebut penting agar komunikasi antara masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Malang dapat terjalin baik.

"Kami berharap semua warga kabupaten malang mau bersinergi untuk memajukan kabupaten malang dan memberikan semangat baru," pesan Sanusi.

Begitu juga di tataran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkab Malang. Sebagai bentuk pelayanan prima kepada masyarakat, Sanusi ingin seluruh jajaran OPD memberikan keramahan ketika melayani warga Kabupaten Malang.

"Semangat baru di jajaran OPD, saya serukan  untuk memberi pelayanan yang ramah cepat dan prima. Disertai program 3S Senyum, salam dan sapa ketika memberi pelayanan kepada masyarakat," tutur pria yang pernah menjadi guru bahasa inggris itu.

Politisi PKB menegaskan, Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkab Malang juga harus merubah paradigma kerja yang kuno. Menjadi lebih kompetitif.

Pria yang pernah menjadi dosen itu mengaku lebih menyukai ASN yang mengedepankan kinerja ketimbang ASN yang hanya mengutamakan penampilan.

"Kerjakan tugas lebih baiki melebihi dari yang ditentukan. Semoga dengan adanya kegiatan seperti ini dapat memotivasi kerja, disiplin pegawai, dan mengembangkan sikap keteladanan ASN, serta mendorong semangat untuk melahirkan karya terbaik bagi bangsa dan negara," ungkap pria asal Gondanglegi.

3. Simulasi Bencana oleh BPBD

Simulasi bencana di depan Balai Kota Malang, Rabu (27/11/2019).
Simulasi bencana di depan Balai Kota Malang, Rabu (27/11/2019). (SURYAMALANG.COM/M Rifky Edgar)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang menggelar simulasi bencana menjelang memasuki musim hujan dan perubahan iklim, Rabu (27/11/2019).

Simulasi di depan Balai Kota Malang tersebut diikuti sejumlah relawan dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Malang.

Sejumlah masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut beradegan bak seorang warga yang sedang terkena bencana banjir dan gempa bumi.

Mereka teriak minta tolong ditengah bingar-bingar suara sirine dari mobil ambulans.

Sejumlah warga harus menjadi korban karena tergeletak tak berdaya di pinggir jalan.

Para petugas dan relawan langsung menggotong korban satu per satu menggunakan tandu ke dalam mobil ambulans.

Sementara korban luka yang lain diamankan ke tenda yang telah disiapkan oleh petugas.

Seperti itulah gambaran yang ada di dalam simulasi bencana menjelang memasuki musim hujan di Kota Malang.

“Simulasi ini penting. Ketika terjadi bencana, relawan dan masayarakat harus siap dan tepat dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya,” ucap Wasto, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang kepada SURYAMALANG.COM.

Wasto menyampaikan simulasi dilakukan karena bencana bisa datang kapan saja.

Untuk itu, para petugas dan masyarakat yang tergabung di dalam kelurahan tangguh dituntut harus siap.

Menurutnya, Indonesia masuk dalam kawasan negara rawan bencana.

“Bencana tidak harus dimusyawarahkan dulu. Jadi harus dimulai dengan spontanitas. Harus ada edukasi pelatihan dan simulasi mana kala terjadi bencana,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Ali Mulyanto menyampaikan Kota Malang memiliki tiga permasalahan bencana pada musim hujan, yaitu banjir, tanah longsor, dan puting beliung.

Untuk itu, melalui apel siaga bencana dan simulasi ini diharapkan agar masyarakat dan petugas harus mengetahui mitigasi bencana.

“Kalau tahu potensi dan risiko bencana, kita akan tahu strategi saat bencana. Kegiatan ini juga untuk melihat kesiapan dari para petugas dan relawan,” kata Ali.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved