Persib Bandung
4 Fakta Seusai Persib Kalah dari Persela, Termasuk Gagal Salip Persebaya & Arema FC
Persib Bandung harus mengakui keunggulan Persela Lamongan di Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Selasa (3/12/2019)
SURYAMALANG.COM, SURABAYA – Persib Bandung harus mengakui keunggulan Persela Lamongan di Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Selasa (3/12/2019) malam.
Persib kalah dengan skor 0-2.
Dua gol kemenangan Laskar Joko Tingkir berkat sundulan Rafinha di menit 12, dan gol bunuh diri bek Persib, Achmad Jufriyanto di menit 56.
Dalam laga ini, Persela main dengan 10 pemain sejak menit 65.
Wasit mengganjar bek Persela, Arif Satria dengan kartu merah di menit 65 karena dianggap melakukan pelanggaran keras.
Berikut ini 4 fakta seusai laga Persib vs Persela kemarin.
1. Persib Gagal Salip Persebaya dan Arema FC
Sebelum pertandingan, Persib berada di posisi sembilan klasemen Liga 1 2019 dengan 41 poin.
Bila bisa mengalahkan Persela, Persib berpeluang masuk lima besar klasemen.
Tapi kekalahan ini membuat Persib harus gagal masuk lima besar, termasuk gagal menyalip Persebaya dan Arema FC.
Justru kekalahan ini membuat Persib turun satu peringkat ke posisi 10 dengan koleksi 41 poin.
“Sebenarnya kami bisa menembus peringkat empat bila menang. Tapi sekarang kami malah turun ke peringkat 10,” kata Robert Rene Albert, pelatih Persib Bandung kepada SURYAMALANG.COM seusai pertandingan.
2. Terjerumus ke Zona Degradasi Masih Bayangi Persela
Terjerumus ke zona degradasi masih membayangi Persela Lamongan seusai mengalahkan 2-0 Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat.
Saat ini Laskar Joko Tingkir masih berada di posisi 15 klasemen sementara Liga 1 2019.
Persela hanya satu setrip di atas zona degrdasi dengan raihan 34 poin.
Total poin Persela hanya selisih empat poin dengan dua tim di bawahnya, yaitu Perseru Badak Lampung FC dan Kalteng Putra.
3. Komentar pelatih Persib, Robert Rene Alberts
Kekalahan dari Persela cukup menyakitkan bagi Persib Bandung.
Selain kalah dengan skor 0-2, Persib kembali kalah karena sumbangan gol bunuh diri dari pemainnya sendiri.
Ini menjadi gol bunuh diri kedua dalam dua laga beruntun.
Pekan lalu, Supardi menjebol gawangnya saat melawan Bali United.
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts kebingungan untuk mencari solusi dari gol bunuh diri yang menyebabkan kehilangan poin penting.
“Memang tidak biasanya mencetak dua gol bunuh diri di dua laga beruntun.”
“Itu membuat kami kecewa, dan kami harus menemukan jawabannya,” kata Robert kepada SURYAMALANG.COM.
Mantan pelatih Arema dan PSM Makassar ini akan segera mencari solusi masalah tersebut sebelum tim melakoni laga tandang ke markas PSS Sleman dan Borneo FC.
“Kami akan memainkan dua laga tandang yang sangat berat.”
“Kami harus secepat mungkin menemukan jawabannya agar bisa kembali ke tren yang positif,” jelasnya.
4. Komentar pelatih Persela, Nil Maizar
Terjerumus ke zona degradasi masih membayangi Persela Lamongan seusai mengalahkan 2-0 Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Selasa (3/12/2019) malam.
Saat ini Laskar Joko Tingkir masih berada di posisi 15 klasemen sementara Liga 1 2019.
Persela hanya satu setrip di atas zona degrdasi dengan raihan 34 poin.
Total poin Persela hanya selisih empat poin dengan dua tim di bawahnya, yaitu Perseru Badak Lampung FC dan Kalteng Putra.
Pelatih Persela, Nil Maizar enggan komentari kepemimpinan wasit dalam laga kemarin.
Termasuk saat wasit memberi bek Persela, Arif Satria kartu merah di menit 65.
“Sepak bola itu harus sabar dalam bermain,” terang Nil Maizar.
“Kalau kami menjudge wasit, keputusannya ada yang betul dan enggak, tapi mungkin situasional.”
“Jadi saya tidak bisa komentar banyak soal wasit,” tambah pelatih asal Sumatera Barat tersebut.
Selain itu, orang yang paling dekat dengan insiden di dalam lapanngan adalah wasit.
Karena hanya bisa melihat dari pinggir lapangan, pelatih tidak bisa melihat jelas kejadian saperti apa.
“semoga semua keputusan wasit bisa diterima orang,” ucapnya.
“Kami jauh, dan dia dekat. Jadi saya tidak bisa menjudge terlalu dalam,” terangnya.(Khairul Amin dan Ndaru Wijayanto)