Media Sosial
Cuek Makan di Warkop Padahal di Belakang Ada Badai Angin & Gubuk Roboh, Video Pria Ini Bikin Heran
Cuek makan di warkop padahal persis di belakangnya ada badai angin dan gubuk roboh, video pria ini sukses bikin heran netizen.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Seorang pria asik makan padahal di belakangnya datang badai angin sukses membuat heran.
Keheranan itu muncul dari netizen yang menyaksikan video pria tersebut sehingga wajahnya banyak dibuat meme.
Selain badai angin, insiden gubuk dan pohon roboh juga terjadi di belakang pria tersebut, namun ia tetap cuek.
Bahkan aksi pria Indonesia itu menjadi perhatian internasional.
Melansir dari World of Buzz (5/12/2019), pengguna Twitter bernama Syahmi (@muhamadsyahmiz), mengunggah video temannya yang sedang makan dengan tenang di tengah badai.

Dia bahkan tidak menoleh ketika pohon besar jatuh dan menghancurkan gubuk di belakangnya.
Orang-orang berteriak-teriak di sekitar mereka, tetapi dia tidak peduli dan terus makan.

Syahmi mengatakan bahwa ada lebih banyak pohon tumbang di sekitar mereka pada waktu itu, tetapi temannya tidak bergerak dan tetap santuy (santai, tidak panik).
'Sebenarnya, di sisi kanan baru saja ada 3-4 pohon sudah tumbang, bersamaan dengan yang ada di video, kami tidak terkejut lagi... Hahahahaha, teman saya hanya sangat lapar,' tulisnya.
Berikut cuplikan video-nya:
Dia memiliki ketenangan seorang pemalas, sehingga bahkan orang-orang dari negara lain pun me-retweet postingan Syahmi.
Orang-orang bahkan ada yang mengubahnya menjadi meme seperti ini:
Meme itu menggambarkan teman Syahmi asyik makan saat keadaan sekitar kebakaran, kocak!
Wah bagaimana pun kejadian itu tetap berbahaya ya, sebaiknya bila terjadi badai, segeralah mencari tempat perlindungan yang aman.
Insiden Serupa: Pria Melawan Tornado
Sebelumnya insiden serupa juga terjadi di Kanada dan kali ini lebih parah.
Bagaimana tidak. seorang pria bersikeras untuk memotong rumput halaman padahal di belakang rumahnya ada tornado yang sangat besar.
Melansir dari Theguardian.com (5/6/2017) pada hari Jumat malam, saat awan gelap mulai berkumpul di dekat Three Hills, Alberta, pria bernama Theunis Wessels sedikit banyak mengetahuinya.
Tapi sebaliknya, pikirannya terfokus pada akhir pekan sibuk untuk mengurus rumah.
Theunis sudah punya daftar tugas rumah yang akan dia dilakukan termasuk memotong rumput halaman.
"Saya harus memotongnya," katanya kepada CTV News.
"Banyak hal terjadi akhir pekan ini. Anak-anak menghadiri pertemuan renang dan beberapa acara olahraga lainnya akhir pekan lalu, jadi saya harus memastikan bahwa saya menyelesaikannya. "
Theunis mulai memotong rumput saat istrinya tidur siang.

Anak perempuannya yang berusia sembilan tahun, histeris karena tornado mulai berputar-putar di belakangnya.
Dia mendesak ayahnya untuk segera masuk ke dalam rumah.
Istrinya, Cecilia Wessels, keluar tak lama kemudian dan mengambil beberapa gambar, termasuk foto suaminya yang dengan santai memotong rumput.
Dengan latar belakang tornado yang dramatis Theunis tetap santai memotong rumput halamannya.
Ini adalah pertama kalinya keluarga yang berasal dari Afrika Selatan itu melihat tornado.
"Saya memang meminta kepadanya apakah dia akan masuk karena benda itu di awan, tapi saat saya berbalik masuk dia malah dengan tenang mengatakan tidak," kata Cecilia kepada Associated Press.
Suaminya bersikeras bahwa dia telah memantau dengan seksama gerakan tornado tersebut.
"Itu hanya membentuk dan semakin besar," kata Theunis.
"Saya melihatnya akan datang. Aku selalu menontonnya. Saya mengamatinya," tambahnya.
Tornado jauh lebih jauh daripada yang terlihat di foto itu, katanya, dan dengan cepat bergerak ke timur, menjauh dari rumah mereka.

Tidak ada korban luka yang dilaporkan setelah tornado melewati daerah tersebut, meskipun sudah menjatuhkan pohon dan merobek atap dari sebuah gudang.
Istrinya kemudian memposting foto suaminya di media sosial, di mana ia mengumpulkan ribuan share dan komentar.
"Tidak ada yang menghentikan orang di Kanada memotong rumputnya," candanya di Twitter.
Berbicara kepada CTV, Wessels berkata dengan sedikit kesombongan bahwa meskipun demikian, dia berhasil merapikan halaman rumahnya sebagai daftar tugas akhir pekan.
"Saya sudah menyelesaikan halaman itu dan itu terlihat bagus," kata Theunis Wessels dengan bangganya.