Kabar Mojokerto
FAKTA BARU Siswi SMAN 1 Mojosari Mabuk Sambil Joget Seksi, Ada Puluhan Pelajar Pesta Miras di Cafe
FAKTA BARU Siswi SMAN 1 Mojosari Mabuk Sambil Joget Seksi, Ada Puluhan Pelajar Pesta Miras di Cafe
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO - Polsek Mojosari menindaklanjuti kasus siswi SMAN 1 Mojosari, Mojokerto, yang mabuk sambil berjoget di tempat umum dan videonya viral di media sosial Facebook.
Kapolsek Mojosari, Kompol Anwar Sudjito mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan dari pemilik cafe yang tempatnya dijadikan ajang pesta minuman keras (miras) oleh para pelajar tersebut.
Pihaknya juga mengkonfirmasi siswi SF (18) kelas XII IPS SMAN 1 Mojosari bersama siswa lain perihal kejadian itu.
"Kami sudah memanggil pemilik warung tapi baru sebatas Pulbaket, Senin pekan depan akan dipanggil," ujarnya kepada wartawan, Jumat (6/12/2019).
Anwar menjelaskan dari keterangan saksi, ada sekitar 20 siswa saat pesta miras di tempat itu.
Mereka adalah pelajar dari empat sekolah SMA di Sooko, Pungging, Mojosari dan Ngoro.
Dari 20 siswa itu,12 di antaranya merupakan pelajar SMAN 1 Mojosari.
"Mereka minum 16 botol bir dioplos dengan 6 botol anggur merah," ungkapnya.
Dikatakannya, mereka membeli minuman itu secara patungan di wilayah Kecamatan Pungging lalu di bawa ke cafe tersebut.
Dari pengakuannya siswi SF minum paling banyak sehingga mabuk berat dan berjoget seperti itu.
Saat itu, siswi ini dia bersama pacarnya yang dari SMAN 1 Sooko.
"Pengakuannya dia minum sampai 3 ronde," bebernya.
Masih kata Anwar, pihaknya sudah memeriksa lokasi yang bersangkutan tidak menyediakan miras.
Mengenai sanksi pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Camat Mojosari.
Pihaknya mendorong Camat supaya menutup cafe yang dijadikan tempat mabuk para pelajar.
"Kami juga akan pantau terus untuk mengawasi anak-anak masih senang pesta miras di situ apa tidak," tegasnya.
Ditambahkannya, pihaknya menanggapi mengenai rencana dari pihak sekolah yang akan melaporkan penyebaran video siswi mabuk berjoget di muka umum.
Pasalnya, rekaman video viral itu memuat tentang etika siswi berjoget sambil mabuk di tempat umum, sehingga diduga tidak ada unsur pidana di dalam penyebaran video tersebut.
"Tapi kalau video yang diunggah mengandung unsur pornografi, penyebarnya bisa kami tindak dengan UU ITE. Itu nanti menjadi ranahnya Sat Reskrim Polres Mojokerto karena kami tidak mempunyai perangkat untuk menindak pelanggaran ITE," pungkasnya.

Pihak SMAN 1 Mojosari, Mojokerto, akan memanggil wali murid dari tujuh peserta didiknya kelas XII yang ikut pesta minuman keras (miras) di Cafe Paijo, Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Kepala SMAN 1 Mojosari, Ibnu Mudzakir mengatakan, pemanggilan wali murid ini berkaitan dengan turut sertanya tujuh pelajar bersama siswi SF (18) yang mabuk minuman keras hingga berjoget di muka umum.
Dari tujuh pelajar terdiri dari enam siswi dan satu siswa ada yang ikut mengkonsumsi minuman keras.
"Di sana ada yang minum ada yang tidak, jadi tidak semuanya ikut minum (miras) besok kita panggil orang tuanya," ujarnya, Kamis (5/12/2019).
Sebagai kepala sekolah, lanjut Ibnu, pihaknya bertanggungjawab terhadap perilaku siswa yang melanggar norma masyarakat.
Nantinya akan ada penanganan khusus mengenai kejadian ini.
"Dari pelajar sekolah lain juga banyak kan itu gabungan mereka tapi saya mengakui itu tujuh anak kita," jelasnya.
Dikatakannya, pihak sekolah akan mempertimbangkan apakah yang bersangkutan diberi sanksi tegas atau tidak.
"Kalau terkait sanksi tidak sampai mengeluarkan siswi ini karena itu tanggungjawab saya sebagai Kepala Sekolah juga mendidik mengarahkan dan mendampingi anak itu sampai tuntas sekolah," ungkapnya.
Ditambahkannya, penanganan siswi SF pihaknya berharap jangan sampai perbuatan siswi ini yang viral di media sosial Facebook bisa menghambat masa depannya.
"Kami berupaya mendampingi untuk mengetahui alasan siswi ini mengapa melakukan hal itu," tutupnya.
Siswi SMAN 1 Mojosari, Mojokerto, yang terekam kamera saat mabuk sambil joget-joget di cafe akhirnya membuat pengakuan melalui orang tuanya.
Video aksi siswi SMA tersebut sempat viral di media sosial, Facebook, dan jejaring chat WhatsApp (WA).
Siswi kelas XII SMAN 1 Mojosari itu mengaku menyesal telah mengonsumsi minuman keras alias miras oplosan hingga membuatnya mabuk dan berjoget di muka umum.
Apalagi setelah video mabuk sempoyongan berjoget di muka umum yang masih mengenakan atribut sekolah itu viral di media sosial Facebook.
Siswi berinisial SF (18) hanya bisa menangis menutupi wajahnya dengan kedua tangannya saat dilakukan pendampingan bersama guru Bimbingan Konseling (BK) di ruangan Kepala SMAN 1 Mojosari.
Pihak sekolah juga menghadirkan wali murid yaitu ibunya dan ayah tirinya warga Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto untuk ikut mendampingi penanganan supaya yang bersangkutan berperilaku lebih baik.
Kepala SMAN 1 Mojosari, Ibnu Mudzakir mengatakan pihaknya berkomunikasi bersama orang tua yang bersangkutan untuk mengetahui latar belakang alasan siswi SF mengkonsumsi minuman keras.
"Kita ajak ngobrol orang tua siswi ternyata ibunya juga sudah tahu video terkait perilaku anaknya. Anaknya juga dihadirkan ia menyesal minum (Miras Oplosan)," ujarnya saat ditemui di SMAN 1 Mojosari, Kamis (5/12/2019).
Dikatakannya, dari informasi wali murid saat dilakukan pendampingan siswi SF adalah satu-satunya harapan keluarganya sehingga membutuhkan pembinaan dari lingkungan maupun sekolahnya.
Meski perbuatannya telah mencoreng nama baik sekolah pihaknya akan tetap membina siswi ini supaya terhindar dari kenakalan remaja.
"Ini adalah kenakalan anak kita akan tetap mendidik lebih baik lagi maka yang harus kami selamatkan adalah masa depannya jangan sampai terjerumus lagi," ungkap Ibnu
Masih kata Ibnu, pengakuan siswi SF salah pergaulan sehingga membuatnya mengenal minuman keras.
Ia sudah beberapa kali mengkonsumsi minum keras setelah itu biasanya tidak sampai mabuk.
"Kalau ini minum tidak tahu kebanyakan atau tidak, sampai mabuk sehingga terbawa euforia dan dorongan teman-temannya secara spontan berjoget di muka umum," pungkasnya.
Seperti yang diberitakan, seorang siswi dalam kondisi mabuk berjoget di sebuah Cafe di Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Aksi joget siswi SMA itu viral dari tayangan video dishare warganet di media sosial Facebook.
Dalam tayangan video berdurasi 29 detik itu siswi berparas cantik ini masih mengenakan seragam sekolah berwarna baju biru tosca.
Ia terlihat sempoyongan saat berjoget.
Saking asyiknya ia berjoget sembari menutup mata, rambut pirangnya terurai.
Kedua tangannya kompak berdendang mengikuti irama musik remix.
Ia seakan tidak memperdulikan meski banyak pengunjung cafe yang meneriakinya.
Ia berjoget dalam kondisi pengaruh minuman beralkohol sehingga spontan berjoget di tempat umum.
Ibnu Mudzakir mengklarifikasi bahwa remaja berseragam sekolah yang terekam didalam video itu adalah siswinya.
"Iya benar itu siswi kami (SMAN 1 Mojosari) kami sudah memanggil yang bersangkutan," ujarnya.
Ibnu mengatakan pihak sekolah sudah memanggil wali murid yang bersangkutan untuk penanganan lebih lanjut.
"Kami panggil orang tuanya nanti siswi akan dilakukan pembinaan," ungkapnya.
Ibnu Mudzakir mengatakan pihaknya telah meminta keterangan dari siswi yang bersangkutan.
Siswi SF mengaku mengkonsumsi minuman beralkohol bersama teman-temannya.
"Iya siswi kami yang bersangkutan dalam kondisi pengaruh minuman beralkohol tanpa sadar melakukan hal itu," ungkapnya saat ditemui di SMAN 1 Mojosari, Kamis (5/12/2019).
Ibnu menjelaskan pihak sekolah mengetahui kejadian ini dari tayangan video Facebook via WhatsApp, Rabu sore (4/12/2019).
Video tersebut mempertontonkan siswinya mabuk berjoget mengenakan atribut sekolah SMAN 1 Mojosari.
"Masih pakai seragam sekolah sehingga ketahuan identitasnya," ujarnya.
Dikatakannya, pihak sekolah berkoordinasi dengan kesiswaan dan guru Bimbingan Konseling (BK) berupaya menghubungi siswa yang mengetahui kejadian itu.
Setelah ditelisik ternyata benar pelajar di dalam video tersebut adalah siswi SF.
"Ada alumnus yang mengirimkan video siswi ini ke WhatsApp, kami mencari informasi tenyata benar itu anak didik kami," jelasnya.
Menurut Ibnu, siswi SF saat itu usai mengikuti ujian akhir semester ganjil.
Ia bersama teman-temannya yaitu pelajar dari sekolah lain berkumpul di Cafe Paijo pukul 10.00 WIB.
Setelah berada di lokasi sudah ada minuman keras yang dicampur berwarna merah.
Mereka berpesta minuman keras di dalam Cafe tersebut.
Dari pengakuan siswi SF ini minum tiga kali dampaknya membuatnya tidak sadar sehingga bersikap seperti itu.
"Kami akan melakukan pembinaan terhadap siswi ini karena boleh dibilang anak inklusif yang memang perlu perhatian khusus untuk memperbaiki akhlak dan budi pekertinya," pungkasnya.
Orang tua menangis
Orang tua siswi SF kelas XII IPS SMAN 1 Mojosari menangis saat mengetahui anaknya mabuk berjoget di muka umum yang videonya viral di media sosial.
Ia bersama suaminya memenuhi panggilan pihak sekolah SMAN 1 Mojosari terkait permasalahan yang menyangkut anak gadisnya itu, Kamis (5/12/2019).
Wajah ibu berhijab itu terlihat sembab seusai mendampingi anaknya. Kedua matanya tampak berkaca-kaca ketika keluar dari ruangan kepala sekolah SMAN 1 Mojosari.
Ia bersama suaminya berambut panjang bergegas keluar menuju ke mobil yang di parkir di depan halaman sekolah.
Ibu dari siswi SF ini mengatakan pihak sekolah akan memberikan pembinaan terhadap putrinya.
"Saya sudah tahu anak saya seperti itu saat berada di dalam (Ruangan Kepsek) saya hanya bisa menangis," ujar ibu SF yang menolak menyebutkan namanya itu.
Dikatakannya, tidak menyangka anaknya tersangkut permasalahan minuman keras hingga viral di media sosial Facebook.
Selama ini siswi SF jarang bercerita tentang masalahnya. Ia berharap semoga pihak sekolah bisa mengubah perilaku anaknya menjadi pribadi yang lebih baik.
"Anak saya tidak bercerita apa-apa semoga bisa berubah," ungkapnya.
Kepala SMAN 1 Mojosari, Ibnu Mudzakir menambahkan perlu melibatkan wali murid saat pendampingan untuk penanganan peserta didik yang bermasalah.
"Orang tuanya menangis tahu anaknya seperti itu mungkin saking banyaknya beban yang harus disampaikan," jelasnya.
Ibnu menegaskan pihak sekolah akan bertanggungjawab mengenai pembinaan terhadap peserta didiknya. Pendampingan intensif akan dilakukan ibu guru Bimbingan Konseling (BK).
"Kami harus mendalami permasalahan apa yang sedang dihadapi siswi ini sehingga bisa memberikan terapi yang tepat untuk menyelamatkan masa depannya, utamanya siswi tetap sekolah hingga lulus," pungkasnya.