Berita Malang

Berita Malang Hari Ini Populer, Strategi Reseller Perhiasan Anting Via Instagram & Pelantikan Wabup

Berita Malang hari ini populer, strategi reseller perhiasan anting via instagram dan pelantikan Wabup.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase
Berita Malang Hari Ini Populer, Strategi Reseller Perhiasan Anting Via Instagram & Pelantikan Wabup 

SURYAMALANG.COM - Berita Malang hari ini populer salah satunya strategi reseller perhiasan anting via instagram. 

Selain itu berita Malang hari ini populer juga datang dari pelantikan Wabup (Wakil Bupati Malang) yang masih terkendala. 

Selengkapnya, langsung simak berita Malang hari ini populer, Senin 9 Desember 2019 yang telah terangkum. 

1. Strategi Reseller Perhiasan Anting Via Instagram

Syafiga Milla (27) memilih resign dari bank nasional, dan memutuskan merintis bisnis perhiasan anting lewat akun Instagram @littlethingshewearmalang.

“Saya sebagai reseller resmi dari Littlethingshewear, dan tempat produksinya ada di Bandung,” ujar Syafiga Milla kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (8/12/2019).

Awalnya wanita yang akrab disapa Figa ini merintis bisnis reseller anting tersebut berawal dari ketidaksengajaan.

Kala itu, anak perempuannya yang masih balita tiba-tiba kehilangan anting.

Akhirnya dia berjodoh dengan merk littlethingshewear.

“Teman saya yang memiliki anak perempuan juga mengalami masalah yang sama, yakni sering kehilangan anting.”

“Lalu banyak yang tertarik dan tanya anting yang sama seperti anak saya.”

“Dari situ saya berpikir apakah sebaiknya sata menjadi reseller saja untuk mengisi waktu sambil mengurus anak,” ujar wanita yang merupakan lulusan Administrasi Publik, Universitas Brawijaya (UB).

Syafiga Milla menunjukkan perhiasan anting yang dijual via Instagram @littlethingshewearmalang
Syafiga Milla menunjukkan perhiasan anting yang dijual via Instagram @littlethingshewearmalang (SURYAMALANG.COM/M Erwin)

Setelah memutuskan menjadi reseller, Figa dihadapkan dengan pemenuhan modal.

Wanita yang mengidolakan sosok Sandra Dewi itu rela merogoh kocek belasan juta rupiah hasil penghasilan yang ia tabung sebagai pegawai bank.

Figa memulai bisnis reseller sejak April 2019.

“Modal awal berasal dari tabungan selama jadi pegawai sekitar Rp 10 juta,” ungkap wanita yang memiliki dua saudara perempuan itu.

Figa menjual berbagai jenis perhiasan anting. Lalu dia memasarkan satu per satu perhiasan anting.

Ada anting emas kuning hingga emas putih 17 karat yang harganya mulai dari Rp 520.000.

Figa menyebut harga berbeda tergantung variasinya.

“Anting yang saya jual ada anti alerginya sehingga kulit yang sensitif terhadap logam mulia juga bisa pakai anting ini.”

“Modelnya pun beragam, bisa digunakan untuk newborn sampai usia dewasa,” jelas wanita asli Malang itu. 

Selama menjalankan bisnis, Figa memilih tidak memperkerjakan karyawan.

Semua alur distribusi dari pelayanan customer, hingga marketing ia kelola sendiri.

Hal tersebut dirasa nyaman sembari melakukan aktifitas mengurus anak di rumah.

Menurutnya, keluarga tetap prioritas dan sebisa mungkin mengatur waktu agar keduanya tetap mendapat perhatian yang sama.

“Saya melakukan sambil mengurus anak dan di rumah juga tidak ada pembantu rumah tangga.”

“Harus benar-benar multitasking dan mengelola waktu dengan baik agar semua berjalan lancar,” beber Figa.

Agar pemasaran produknya semakin luas, Figa memanfaatkan vendor e-commerce.

Dia memilih dua marketplace terkemuka. Sering memberi promo menjadi alasan Figa tak ragu pasarkan produknya di marketplace online itu.

Agar tetap eksis, Figa melakukan berbagai cara inovatif.

Figa tidak ingin kegagalannya dulu sempat bangkrut membuka toko terulang kembali.

“Berusaha memberikan yang terbaik untuk customer, dengan menjawab setiap detail pertanyaan dari customer soal produk.”

“Sharing testimoni produk, mengikuti trend market dan endorse influencer,” ujar wanita yang memiliki motto hidup If you can dream it, you can do it.

Alur distribusi barang jualannya ia terapkan dengan pengirimian ekspedisi, kurir hingga cash on delivery.

“Omzet saya per bulan lebih dari UMR Malang. Laba bersihnya sekitar Rp 3 juta,” tutur penyuka musik pop ini.

Setelah ada bisnis anting, Figa menjadi lebih produktif di rumah. 

“Saya merasa lebih bermanfaat karena bisa meringankan beban suami,” ungkap Figa.

Sebagai seorang milenial, Figa punya tips kepada kaula muda yang ingin memulai usaha.

Figa menilai, hal yang wajib dilakukan bagi calon pebisnis adalah, yang penting mulai. 

“Jika ingin mencoba suatu usaha, jangan ragu untuk mencoba terlebih dahulu.”

“Karena, kita tidak akan tahu hasil nya jika tidak berani memulai,” ucapnya.

2. Pelantikan Wabup

Pelantikan Mohamad Sudarman sebagai wakil bupati Malang masih menunggu keputusan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

“Kami berharap segera pelantikan saja. Tapi kami tidak bisa apa-apa karena itu kewenangan Mendagri.”

“Setelah SK dari Kemendagri turun, ya langsung dilantik,” beber Sanusi, Bupati Malang kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (8/12/2019).

Bupati Malang, Muhammad Sanusi dan Wakil Bupati Malang, Mohamad Sudarman, mengunjungi Candi Kidal di Desa Rejokidal Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Kamis (10/10/2019)
Bupati Malang, Muhammad Sanusi dan Wakil Bupati Malang, Mohamad Sudarman, mengunjungi Candi Kidal di Desa Rejokidal Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Kamis (10/10/2019) (erwin)

Sanusi menyebutkan kini pihaknya tinggal menunggu keputusan dari Kemendagri.

“Kalau tidak ada SK, pelantikan itu tidak ada dasar. Sekarang tinggal dari Kemendagri, kapan SK itu turun.”

“Terakhir, Ibu Gubernur sudah mengajukan ke Kemendagri,” beber pengusaha tebu itu.

Sanusi menduga kemungkinan molornya keluarnya SK itu karena adanya pergantian kepemimpinan di Kemendagri dari Tjahjo Kumolo ke Tito Karnavian.

“Kebetulan bersamaan pergantian Mendagri, ya jadi proses lagi,” kata Sanusi.

Sebelumnya, Gubernur Jatim,​ Khofifah Indar Parawansa belum menerima surat keputusan (SK) dari Kemendagri soal pelantikan Sudarman sebagai wakil bupati Malang.

Sebagai informasi, Mohamad Sudarman terpilih sebagai wabup Malang dalam pemilihan di DPRD Kabupaten Malang beberapa waktu lalu.

Kursi wabup Malang kosong setelah Sanusi dilantik menjadi bupati Malang pada 17 September 2019.

3. Penelitian Bunga Telang dan Ciplukan

Dr Budi Waluyo SP MP, dosen di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang fokus di penelitian bunga telang dan ciplukan.

Ia aktif sebagai konservasi sumber genetik tumbuhan dan tanaman lokal.

“Dari hasil riset, maka inovasinya saya tawarkan ke para mahasiswa. Hasilnya berupa produk,” jelas Budi Waluyo kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (7/12/2019).

Beberapa produknya seperti makanan dan minuman. Seperti cokelat yang dipadukan dengan ciplukan.

Bunga telang juga bisa jadi teh atau pewarna alami dipadukan dengan nasi. Sehingga nasinya bisa berwarna biru. Atau ciplukan jadi chipbar.

Dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Dr Budi Waluyo SP MP dengan inovasi produk ciplukan bisa jadi campuran cokelat.
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Dr Budi Waluyo SP MP dengan inovasi produk ciplukan bisa jadi campuran cokelat. (SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati)

Menurut dia, bunga telang yang asli Indonesia dan ciplukan sudah dikenali masyarakat.

Dulu kalau ada yang sakit mata, bunganya direndam jadi biru dan diteteskan ke mata yang sakit.

Sedang powder bunga telang sangat terkenal sebagai pewarna alami di Thailand, Vietnam dan Malaysia sebagai paduan nasi.

Warna birunya adalah anti oksidan. Sedang ciplukan ada enam spesies dan masing-masing memiliki kekhasan.

Ada yang tumbuh di sawah-sawah, ada yang di dataran tinggi. Di Jatim ada di Gunung Semeru dan Gunung Buthak.

“Yang di dataran tinggi itu, harga ciplukannya mahal,” paparnya.

Ukuran ciplukan beragam. Yang agak besar seperti tomat biasanya buat salad. Sebutan ciplukan, lanjutnya, juga tidak ada Bahasa Indonesianya.

“Kalau ciplukan Bahasa Jawa. Kalau di Bawean sebutannya kaciputan,” kata doktor alumni Universitas Padjajaran Bandung ini.

Dari penelitian, ciplukan memiliki khasiat anti kanker dan aman dikonsumsi untuk penderita diabetes. Ciplukan juga berpotensi untuk kismis.

“Saya fokus meneliti ciplukan sejak 2009. Sedang bunga telang sejak empat tahun terakhir,” paparnya.

Ada rasa senang bisa fokus pada tanaman itu. Apalagi jika kemudian bisa dikembangkan menjadi produk.

Namun juga ada kesulitannya. Terutama dari bahan penelitian.

“Harusnya penelitian kam tertutup sebagaimana di perusahaan. Tapi karena lokasi penelitian dengan masyarakat, maka kadang ada buah yang kita teliti hilang,” jawabnya.

Sedang tantangan lainnya adalah soal DNA tanaman ciplukan. Yang ternyata satu sama lainnya berbeda.

Ciplukan Sumatera beda dengan di Jawa atau di Papua. Di Jawa pun berbeda-beda.

“Sebagai peneliti, saya harus tahu dan ini sebagai tantangan. Atau ini memang sudah diciptakan Tuhan berbeda-beda,” paparnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved