Sejak Pemilu 2019, Dispendukcapil Kota Malang Kekurangan Pasokan Blanko E-KTP

SURYAMALANG.COM, KEDUNGKANDANG - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang hanya memberi surat keterangan (Suket) sementara kepada pemohon e-KTP.

Saat ini blanko e-KTP di Dispendukcapil dalam kondisi minim.

Kabid Informasi Dispendukcapil Kota Malang, Darmanto menyampaikan blanko e-KTP minim sejak Pemilu 2019.

Jumlah pasokan blanko e-KTP dari pemerintah ke Dispendukcapil hanya sedikit.

Padahal animo masyarakat Kota Malang yang mengurus e-KTP sangat tinggi.

“Kami hanya dijatah 500 blanko e-KTP per bulan. Bagi kami, jumlah itu kurang. Kami terpaksa harus memberi Suket,” ucap Darmanto kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (18/12/2019).

Dari catatan Dispendukcapil Kota Malang, saat ini sudah ada 30.000 orang yang masih menunggu blanko e-KTP.

Sementara setiap bulannya ada sekitar 2.500 warga yang perekaman e-KTP baru di Dispendukcapil Kota Malang.

Jumlah tersebut tidak termasuk e-KTP yang hilang, rusak, pindah rumah, ganti status, dan sebagainya.

“Sebenarnya kami sudah minta lebih, tetapi jatahnya memang 500 blanko E-KTP. Seluruh Indonesia juga begitu setiap bulan,” ucapnya.

Darmanto mengatakan langkanya blanko E-KTP ini merupakan fenomena yang selalu terjadi setiap tahun.

Dia menyampaikan kelangkaan ini bisa disebabkan anggaran dari pusat yang kurang.

Sehingga pengadaan blanko E-KTP ini belum mencukupi dari kebutuhan yang seharusnya.

“Kami menunggu dari pusat blanko E-KTP. Ya mungkin baru tahun depan bisa turun, kalau sudah ada pengadaan di pusat,” ucapnya.

Setelah blanko E-KTP turun, pihaknya kemudian akan membuat pengumuman ke RT/RW.

Agar nantinya masyarakat bisa mengambilnya sesuai dengan surat keterangan terbitan di setiap bulannya.

“Masyarakat yang mengurus E-KTP sehabis pemilu itu yang belum dapat blanko. Karena jatahnya yang memang tidak mencukupi,” tandasnya.