Festival Niki Songgoriti Tandai Kebangkitan Songgoriti Sebagai Tujuan Wisata

SURYAMALANG.COM, BATU – Arak-arakan hasil bumi menandai dimulainya Festival Niki Songgoriti, Selasa (7/1/2020).

Ada empat tumpeng ukuran besar dan delapan tumpeng berukuran kecil.

Arak-arakan itu dimulai dari Pasar Songgoriti, memutar ke arah jalan raya dan kembali lagi ke para.

Ratusan warga yang turut serta meramaikan arak-arakan.

Anak-anak kecil juga turut serta. Mereka ada yang berpakaian adat, juga ada yang menjadi satu tim drum band.

Sebelum diberangkatkan secara resmi, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko dan para sesepuh melakukan ritual di Mbah Pathok.

Setelah ritual selesai, Dewanti mengendarai mobil Willys mengikuti arak-arakan.

Warga di sekitar Lingkungan Songgoriti memadari pinggiran jalan. Mereka sangat antusias melihat jalannya arak-arakan budaya itu.

Rizal, seorang warga Kota Batu yang turut serta melihat acara tersebut mengaku penasaran karena sebelumnya ia tidak pernah melihat acara serupa di Songgoriti.

“Saya penasaran karena belum pernah lihat seperti ini di Songgoriti,” katanya.

Rizal datang bersama keluarganya dan teman-temannya. Menurutnya, arak-arakan yang dilakukan sangat menarik.

Rizal menaruh perhatian ke salah satu tumpeng besar karena berisikan buah-buahan seperti durian, apel, rambutan, nanas, buah naga. Tumpeng juga dihiasi sayuran seperti jagung, gubis, juga padi.

“Tapi saya tidak bisa ikut mengambil buah yang ada di tumpeng. Saya harus pergi dulu ke Pujon,” ujarnya.

Lurah Songgokerto Dian Saraswati menerangkan, festival tersebut bagian dari upaya warga untuk menegakkan kembali Songgoriti sebagai tujuan wisata.

Kata Dian, banyak potensi yang ada di Kelurahan Songgokerto untuk ditunjukkan kepada masyarakat luas.

“Sebenarnya banyak sekali potensi yang bisa kita angkat. Tumpeng merupakan bentuk syukur kepada Tuhan yang telah memberikan keberkahan. Ini wujud syukur masyarakat kami,” ujar Dian, Selasa (7/1/2020).

Dian mengaku senang karena perayaan ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Dian menjelaskan, setiap tahun lingkungan di kelurahan Songgokerto selalu menyelenggarakan selamatan desa. Namun kali ini dikemas dalam bentuk festival.

Dian menegaskan bahwa perayaan kali tidak sekadar perayaan. Melainkan ada semangat untuk menghidupkan kembali kejayaan Songgoriti sebagai tujuan wisata.

Festival Niki Songgoriti juga diharapkan bisa meningkatkan perekonomian warga.

Kegiatan itu dinilai dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kelurahan Songgokerto, khususnya Lingkungan Songgoriti. Di sisi lain juga dapat mengenalkan potensi kebudayaan lokal yang ada.

“Kami fokus untuk mengembangkan potensi wisata budaya terlebih dahulu. Ke depannya kita akan secara bertahap mengembangkan beberapa potensi lainnya dengan harapan supaya kembali meraih kejayaannya sebagai salah satu destinasi yang terkenal di Kota Batu,”  harapnya.

Dewanti Rumpoko mengakui kalau Songgoriti adalah kawasan wisata yang legendaris.

Namun saat ini kondisinya kalah pamor dengan sejumlah tempat wisata baru yang ada di Kota Batu.

Maka dengan festival, diharapkan Songgoriti kembali berbenah sehingga menjadi tujuan wisata favorit.

“Songgoriti adalah tempat wisata yang legendaris selain Selecta. Pemerintah Kota Batu berkeinginan membuat Songgoriti menjadi tujuan utama. Kondisi saat ini banyak tempat wisata baru, sehingga Songgoriti agak kurang diminati. Inilah momen awal untuk berbenah,” katanya.

Dewanti ingin Songgoriti menajadi pusat wisata budaya dan kuliner. Di Songgoriti terdapat candi yang bisa menjadi tujuan wisata budaya. Selain itu, Songgoriti juga diharapkan bisa menjadi pusat hiburan yang positif untuk kelaurga.

“Kami butuh dukungan untuk semua ini,” harapnya.