Jendela Dunia
Menengok Wuhan yang Mendadak Jadi Kota Mati Akibat Virus Corona, Simak Pengakuan Mahasiswa Indonesia
Menengok Wuhan yang Mendadak Jadi Kota Mati Akibat Virus Corona, Simak Pengakuan Mahasiswa Indonesia
SURYAMALANG.COM - Serangan virus corona membuat penampilan Wuhan, China, seperti kota mati. Aktivitas lalu lintas pun dikabarkan lumpuh.
Rio Alfi, mahasiswa asal Indonesia yang berada di Wuhan, China, menceritakan tentang kota mati Wuhan yang diserang virus corona.
Menurut Rio Alfi, kereta listrik di Wuhan mulai Senin (27/1/2020) hari ini sudah tak beroperasi.
Sementara itu, bus kota juga sudah tidak beroperasi sejak beberapa hari lalu.
Selain itu, kini stok pangan di Wuhan mulai menipis.
Akibatnya, sejumlah harga bahan pangan melonjak.
Rio mengatakan, melonjaknya harga bahan pangan mengakibatkan mahasiswa Indonesia yang mengandalkan beasiswa kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Saat ini harga sembako di Wuhan sudah mulai naik, dan itu pun stoknya mulai terbatas. Jadi bagi kami mahasiswa yang mengandalkan beasiswa jadi kemungkinan tidak mencukupi ya," ujar Rio dalam video yang ia kirimkan kepada Kompas TV, Minggu (26/1/2020).
Rio mengatakan, saat ini terdapat 93 mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di Wuhan.
Mereka berharap pemerintah melalui KBRI Beijing bisa mengevakuasi para mahasiswa ke kota yang lebih aman.
Hingga kini, mereka masih menunggu kabar dari KBRI Beijing terkait kemungkinan adanya evakuasi ke kota yang lebih aman.
"Informasi yang saya terima dari pengurus PPI Wuhan, itu sudah koordinasi dari KBRI. Tapi, sejauh ini belum ada informasi apakah kami bisa dievakuasi atau bagaimana, itu belum bisa diputuskan," ujar Rio.
"Kami semua berharap dapat solusi terbaiklah. Bagaimana kami di sini bisa dievakuasi ke kota yang lebih aman lagi," lanjut dia.
Virus corona Wuhan atau corona virus baru n-CoV 2019 meluas dengan begitu cepat.
Tak lama setelah kasus tersebut terkonfirmasi ditemukan di Wuhan, China, beberapa negara lain melaporkan kejadian serupa.
Virus yang masih satu keluarga dengan virus penyebab flu hingga MERS dan SARS ini bisa menyebabkan kematian.
Melalui unggahan @safetravel.kemlu, salah satu akun resmi milik Kementerian Luar Negeri RI, tanggal 25 Januari 2020, imbauan disampaikan untuk meningkatkan kewaspadaan bagi WNI yang berada atau berencana mengunjungi Hong Kong dan negara-negara yang telah terdampak.
Selain itu, diimbau juga untuk mengikuti perkembangan virus ini, menghindari tempat dan kota asal virus, tidak melakukan kontak fisik dengan orang yang sedang dalam kondisi batuk, demam, atau sesak napas.
Hingga Senin pagi, Pemerintah China menyatakan, korban meninggal akibat wabah virus corona mencapai 80 orang dengan lebih dari 2.300 orang terinfeksi.

Ada Warga China Dirawat di Surabaya, Bukan Karena Virus Corona
Dirut RSUD Dr Soetomo Surabaya Joni Wahyuadi memastikan sampai saat ini RSUD Dr Soetomo tidak ada merawat pasien yang terinfeksi virus corona.
Pernyataan ini dilontarkan Joni Wahyuadi untuk membantah adanya kabar di media sosial bahwa ada pasien WNA China yang terinfeksi virus corona yang sedang dirawat di RSUD Dr Soetomo.
"Tidak, kalau infeksi saluran napas ada, tapi bukan corona," ucap Joni, Minggu (26/1/2020)
Sementara itu, Humas Dr Soetomo Pesta Parulian mengatakan memang ada warga China yang dirawat di RSUD Dr Soetomo sejak tanggal 5 Januari 2020.
"Dia pengajar bahasa di surabaya. Menderita batuk-batuk, pilek biasa, bronkitis, seminggu terakhir. Sempat dirawat di RIK (Ruang Isolasi Khusus)," ucap Pesta.
Sampai saat ini, pasien tersebut masih terus dalam pengawasan tim dari RSUD Dr Soetomo walaupun dari beberapa tes yang dilakukan belum ditemukan gejala terinfeksi virus corona.
"Sebagai RS rujukan kita tetap mengantisipasi dengan memberikan terapi yang baik untuk dia. Tapi apakah dia akan dirawat diruang terisolasi atau low care biasa atau high care itu nanti tim yang akan menentukan.
"Saya sampai sekarang belum dapat beritanya. Karena kebetulan orang ini tinggal sendirian di Surabaya. Jadi kita sedang menghubungi Konjen China," ucapnya. (Sofyan Arif Candra Sakti)

Hotman Paris Soroti Bahaya Virus Corona & Minta Jokowi Tolak WNA China
Merebaknya virus corona di dunia membuat Hotman Paris turut ikut bicara.
Sang pengacara kondang menyoroti akan bahaya menularnya virus corona yang sampai saat ini masih belum ada obatnya tersebut.
Bahkan Hotman Paris sampai meminta Presiden Jokowi untuk menolak seluruh Warga Negara Asing (WNA) asal China masuk ke Indonesia.
Saat ini, wabah virus corona tengah menggemparkan seluruh dunia dan menjadi sorotan.
Tak hanya mematikan, virus corona diketahui dapat menyebar dengan cepat yang dapat ditularkan antar manusia.
Berbahayanya virus corona yang hingga Minggu (26/1/2020) belum ada obatnya itu memancing perhatian Hotman Paris Hutapea.
Melansir dari tayangan video yang dibagikan di Instagram miliknya, Hotman Paris mengungkapkan kekhawatranya perihal wabah virus corona tersebut.
Video yang dibagikan Hotman Paris di Instagram itu memperlihatkan seramnya virus corona, mulai dari pengidap virus corona yang jatuh bergelimpangan hingga lumpuhnya perekonomian di Wuhan, China.
Terkait hal tersebut, Hotman Paris meminta kepada Pemerintah Republik Indonesia mengambil sikap.
Satu di antaranya membatalkan seluruh perjalanan dari China menuju Indonesia ataupun sebaliknya.
Permintaannya sangat beralasan, sebab pemicu penyebaran masif virus corona pada sejumlah negara berasal dari turis yang berasal dari China.
"Pemerintah Ri harus segera stop masuk turis dari negri cina ke Indonesia terutama Bali," tulis Hotman Paris.
Tidak hanya itu, Hotman Paris meminta kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk menolak seluruh warga China yang hendak menuju Indonesia.
"Agar Jokowi perintahkan semua pesawat dari cina dan penumpang terbang dari cina ke Indonesia agar di stop sementara masuk Indonesia," tambahnya.