Media Sosial
Bisa Nikah Gak Bisa Bayar Utang, Pengantin Dapat Amplop Kosong Bertulis Total Utang, Pengganti Buwuh
Bisa nikah gak bisa bayar utang, pengantin dapat amplop kosong tertulis jumlah utang, kesal 2 tahun tak dibayar, klaim sebagai pengganti buwuh.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Bisa menikah tapi tak mampu membayar hutang, seorang pengantin dapat kado 'spesial' dari penagihnya.
Penagih utang yang tidak lain teman dari salah satu mempelai itu mengirim amplop kosong berisi tulisan jumlah hutang dan menyebutnya sebagai pengganti kado atau buwuh.
Penagih utang pun memotret aksinya tersebut dan mengunggahnya di twitter hingga akhirnya viral dan menuai banyak komentar netizen.
Melansir dari akun twitter @RudiTobinq Sabtu (25/1/2020), ia mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan amplop sumbangan kosong bertuliskan merelakan hutang senilai Rp 460 ribu.

Selain itu Rudi Tobing juga memberikan ucapan selamat menempuh hidup baru.
Bahkan ia juga menuliskan kekesalannya terhadap orang yang utang kepadanya ini.
'Selamat menempuh hidup baru, Maaf kami tidak bisa kasih kado,
BIARLAH HUTANGMU LUNAS, DARIPADA AKU CAPEK NAGIH TERUS,' tulis Rudi Tobing pada amplop kosong tersebut.
Postingannya ini pun menui berbagai komentar dari netizen justru banyak dari mereka yang pernah mengalami hal serupa mengenai utang-piutang dengan temannya.
'Teman saya juga ada yg ngutang dari tahun 2015 sampe sekarang belum dibayar. Sampe tahun lalu dia nikah, gak ngasih undangan,' komen akun @hamka_sutra.
'Hahahaha Sakit perutku baca bang,' tulis akun @CintaDamai8585.
'Beberapa kali pengen nulis kek gini di undangan, tapi takut dosa,' kata akun @anto_djaf66.
Pengakuan Pemilik Akun
Dilansir Tribunnews.com, Rudi Tobing berasal dari Tikala, Manado, Sulawesi Utara.
Rudi Tobing mengatakan kalau temannya ini sudah ngutang sejak 2 tahun yang lalu.
“Yang ngutang teman, udah dua tahun yang lalu,” ungkap Rudi Tobing pada (29/1).
Rudi mengaku kalau selama 2 tahun ia selalu menagih utang tersebut.
“Kita nagih-nagih udah sampai berulang tahun kan utangnya,” ujarnya.
Sayangnya karena tak segera dibayar, ia pun menjadi kesal.
Akhirnya pada pernikahan temannya yang berlangsung Sabtu (25/1) lalu, Rudi pun memberikan amplop tulisannya tersebut.
“Karena sudah kesal nagih-nagih utang terus, buatlah meme begitu,” ujarnya.
Rudi bahkan mengungkapkan kalau amplop tersebut dimasukkan ke dalam kotak sumbangan.
“Iya. Dimasukin beneran,” ujarnya.
Tapi bukan amplop yang ditulisnya tadi yang dimasukkan.
“Amplop yang sudah ditulisi, saya masukkan lagi ke amplop, jadi amplop di dalam amplop,” ungkapnya.
Rudi mengungkapkan kalau hal tersebut dilakuakan agar sang mempelai tak begitu malu.
“Biar begini, biar dia juga tak terlalu malu to,” ungkapnya.
Awal Mula Utang Piutan Terjadi
Rudi juga menceritakan bagaimana awal mula utang-piutang tersebut.
Menurut Rudi, temannya itu pertama kali berutang pada tahun 2018.
“Pertama kali minjem ya cuma buat keperluan pribadi, seratus, seratus, gitu, sama pulsa,” ungkapnya.
Rudi yang memiliki bisnis counter pulsa pun memberikan sejumlah uang.
Selain uang, Rudi juga memberikan pulsa yang kemudian tercatat sebagai utang.
“Sebesar Rp 460 ribu, ada utang counter ada utang pribadi,” ujarnya.
Rudi juga mengatakan kalau jumlah tersebut sudah mendapat potongan darinya.
“Sebenerya Rp 462.500 tapi gak ditulis yang dua ribu lima ratus,” ungkapnya sambil tertawa.
Tak cuma itu, amplop yang diberikannya ini juga dibubuhi stempel usaha counter miliknya.
“Kita kasih nama terang, sama stampel,” ungkapnya.
Rudi pun mengungkapkan apa yang dilakukan ini wujud dari kekesalannya selama ini.
“Udah kesel, udah dua tahun, kalau kita minta Senin bilang oke, Selasa jawabannya begitu, Rabu Kamis Jumat, Sabtu bilang bank-nya tutup lah,” ungkapnya.
Kini setelah postingannya ini viral, Rudi mengaku kalau temannya belum juga menghubunginya.
“Sampai sekarang belum ngubungin saya,” pungkasnya.
Kasus yang Sama
Kasus yang sama juga pernah terjadi saat seorang pria bernama Ronald Sinaga menagih hutang lewat karangan bunga saat pernikahan rekannya berlangsung.
Kisah ini juga viral di media sosial instagram dan mendapatkan likes lebih dari 10.000 dan ratusan komentar.
Terlihat Ronald Sinaga melalui akunnya, @brorondm mengirim karangan bunga dengan tulisan menagih hutang.
'Nagih #hutang yang berlarut larut tanpa jalan keluar. Kirim ke kondangan saja. Tetap gak mampan? Gue kirim terus ke rumahnya mulai minggu depan. Rumah gak mampan? Berikutnya ke kantor bapaknya!! Dari pada berantem, bisa masuk penjara jadinya. Kalau punya bukti, ngapain takut nagih,' demikian tulis Ronald di keteranga caption.
Kemudian karanga bunga yang dikirim Ronald itu berisi kalimat menohok soal tagihan hutang.
'Bos Bayar Hutang Seharusnya Sebelum Pesta, DARI BRO RON' begitu isi tulisan karangan bunga yang terparkir di depan gedung.
Saat dihubungi Kompas.com Ronald mengatakan foto yang viral itu memang benar.
Ronald mengaku, pada Minggu (25/8/2019), ia mengirimkan karangan bunga untuk menagih utang kepada seseorang yang tengah menyelenggarakan pesta pernikahan di sebuah gedung di Jakarta.
Tak tanggung-tanggung, Ronald ternyata mengirimkan 6 karangan bunga sekaligus.
Mengapa ia melakukan hal tersebut?
Ronald menyebutkan, hal itu dilakukannya karena sangat kesal terhadap orang yang tengah menyelenggarakan pesta dan masih memiliki utang kepadanya.
Orang tersebut, kata dia, memiliki utang yang cukup besar yaitu sekitar Rp 300 juta.
Selama setahun ini, Ronald menagih agar orang itu melunasi utangnya. Akan tetapi, tidak membuahkan hasil.
"Karena sudah hampir satu tahun menagih-nagih tidak ada hasil, dan kebetulan saya mengetahui tiga bulan sebelumnya dia mau nikah gitu kan. Wah hebat bisa nikah bisa pesta tapi utangnya masih gantung nih," kata Ronald kepada Kompas.com, Selasa (27/8/2019) siang.
Menurut Ronald, pengutang itu dikenalnya dari salah satu klub motor gede (moge).
"Karena memang rencananya saya mau datangin juga kondangannya sama istri kan. Tapi dalam perjalanan, kami memutuskan enggak jadi datang karena takutnya saya emosi, dia emosi, keluarganya emosi, baku hantam bisa ada yang masuk penjara. Jadi kita batalkan," ujar dia.
Pria yang menjalankan bisnis distribusi moge ini mengisahkan, enam karangan bunga itu dipesannya dari beberapa vendor berbeda.
"Saya pesan tiga waktu akad (nikah), tiga waktu siang (resepsi). Jadi tempatnya ngacak. Datangnya enggak bersamaan," kata Ronald.
"Saya mantau ke staf saya yang urusin bunga, mana fotonya benaran enggak bunga terkirim," lanjut dia.
Ronald menyebutkan, beberapa vendor sempat menolak saat dirinya memesan karangan bunga dengan tagihan utang ini.
Untuk 6 karangan bunga ini, Ronald harus merogoh kocek hingga lebih dari Rp 3 juta, dengan harga karangan bunga per buah Rp 600.000.
Menurut dia, karangan bunga itu berada di sekitar lokasi gedung pernikahan hingga acara selesai.
Namun, hingga hari ini utang tersebut belum dibayarkan kepada Ronald.
Saat ditanya upaya lanjutan apa yang akan dilakukan jika utang tersebut tak kunjung dibayar, Ronald menjawab singkat, "Akan saya kirim terus (karangan bunga) ke rumah dan kantornya," kata dia.