Tekno

Keuntungan Jadi Driver Moojol, Saingan Baru Go-Jek dan Grab, Beri Bonus Motor, Begini Cara Daftarnya

Keuntungan jadi driver Moojol, saingan baru Go-Jek dan Grab, berani beri bonus motor, begini cara daftarnya.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM/kolase Kompas.com/instagram @moojol.id
Keuntungan Jadi Driver Moojol, Saingan Baru Go-Jek dan Grab, Beri Bonus Motor, Begini Cara Daftarnya 

SURYAMALANG.COM - Keuntungan jadi driver aplikasi transportasi online Moojol, saingan baru Go-Jek dan Grab rupanya cukup menggiurkan. 

Sebab, Moojol yang baru saja resmi diluncurkan itu berani memberi bonus untuk para driver salah satunya sepeda motor. 

Tidak hanya sepeda motor, sederet hadiah lainnya juga dijanjikan Moojol bagi siapapun calon driver yang mau daftar. 

Salah satu driver MOOJOL menaiki sepeda motornya di Jakarta, Minggu (2/2/2020).
Salah satu driver MOOJOL menaiki sepeda motornya di Jakarta, Minggu (2/2/2020). (KOMPAS.com/ELSA CATRIANA)

Moojol merupakan aplikasi transportasi online terbaru milik PT. Moojol Patriot Indonesia. 

Manager Marketing dan Media MOOJOL Novivi Aprianti mengatakan aplikasi ini hadir untuk memberikan pilihan baru kepada masyarakat dengan angkutan transportasi yang lengkap yang hadir dalam satu aplikasi.

"Di aplikasi kita ada beberapa fitur seperti Moojol untuk layanan jasa antar penumpang, MooFood untuk pemesanan makanan, terus ada fitur pengantaran grosir dan pembelian tiket pesawat" ujarnya di Jakarta, Minggu (2/1/2020).

Novivi juga mengatakan untuk aplikasi Moojol saat ini baru bisa digunakan hanya di wilayah Jabodetabek.

Para customer sudah dapat menggunakannya dengan mendownload aplikasi tersebut di AppStore atau PlayStore.

"Memang saat ini kita baru di Jabodetabek saja tapi ke depan rencananya MOOJOL akan hadir di Kota besar di Indonesia seperti Semarang, Bali, Medan dan banyak lainnya biar kita bisa menjangkau lebih banyak tempat lagi," jelasnya.

Aplikasi Moojol
Aplikasi Moojol (way)

Untuk tarif biaya atau tarif, Moojol mengikuti peraturan pemerintah yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) Nomor 348 Tahun 2019 tentang Pedoman perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda motor 4 kilometer sebesar Rp 10.000.

Sementara untuk mitra yang bergabung dengan MOOJOL resmi sejauh ini tercatat ada 200 mitra dan jumlah driver yang terdaftar saat ini sebanyak 3.790 total driver.

Berbeda dengan ojol lainnya, para driver Moojol diberikan fasilitas seperti bonus setiap tripnya dan poin.

Ilustrasi order melalui ojek online
Ilustrasi order melalui ojek online (Tribun Lampung)

Poin yang dikumpulkan dapat ditukar dengan beberapa hadiah seperti Voucher Belanja, HP, Laptop, TV LCD hingga sepeda motor.

Selain itu para driver juga mendapatkan fasilitas lengkap MOOJOL seperti helm, jaket dan sarung tangan secara gratis.

Bagi para driver yang ingin bergabung dengan MOOJOL dapat langsung mendaftar diri ke kantor pusat MOOJOL di Lippo st. Moritz office tower F1 lantai 9 unit 901,

Bisa juga melalui online dengan mendownload aplikasinya sendiri tanpa dikenakan biaya admin sama sekali.

Hanya saja para driver harus memiliki buku tabungan Bank BCA untuk proses pencairan bonus.

Apliakasi Nujek

Selain, Moojol, Go-jek dan Grab, pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga mengembangkan aplikasi digital untuk memenuhi kebutuhan transaksi warga Nahdliyyin dan umat Islam secara umum bernama Nujek. 

Ada 3 aplikasi online yang dirilis ormas dengan anggota puluhan juta itu di antaranya ialah Nujek, Nucash, dan Kesan.

Nujek atau Nusantara Ojek menawarkan beberapa kelebihan dibanding aplikasi ojek online (ojol) lain.

Aplikasi Nujek di Google Play
Aplikasi Nujek di Google Play (way )

Pertama, pengguna yang merasa cocok dengan pelayanan pengemudi dapat menerapkan berlangganan pada si pengemudi.

Kedua, dapat memilih pengemudi langsung, berdasarkan jarak, jenis kendaraan, rating pengemudi.

Ketiga, khusus pelanggan wanita, bisa memilih pengemudi wanita.

Keempat, pengguna dapat melakukan stop & go hanya dengan scan QR Code.

Nujek menargetkan 1 juta pengguna aktif hingga akhir 2020.

Total pengguna Nujek saat ini sudah ada diangka 100.000 dengan jumlah mitra 20.000 pengemudi.

"Target mitra driver sampai dengan 100.000 tahun ini. Kami memang menyasar kota kecil seperti Gorontalo yang paling besar penggunanya. Kami baru 15 kota tapi sudah ada pengajuan di 60 kota," kata Moch Ghozali, Chief Executive Officer (CEO) Nujek, Rabu (29/1).

Selain peningkatan di pengguna, Moch Ghozali juga menyebut Nujek sudah mendapatkan pendanaan awal dari perusahaan asal Korea Selatan.

Untuk tahap awal ada atau fund rise US$ 400.000 sudah masuk.

Nantinya dana hasil pendanaan tersebut akan digunakan untuk pengembangan layanan operasional Nujek di 15 kota.

Untuk Jakarta sendiri baru Nujek baru akan aktif mulai April 2020 mendatang.

Sedangkan integrasi dengan aplikasi bagi nahdiyin lainnya adalah Kesan.

Di aplikasi Kesan terdapat fitur berupa marketplace halal yang mengutamakan produk dari para santri.

"Kesan nanti kami kerjasama pengiriman produknya, tapi belum jalan. Kami akan launching dengan Nucash dan KESAN kemungkinan April," tutur Ghozali.

Nucash sendiri yang akan resmi digunakan sebagai pembayaran utama di Nujek.

Wakil Sekjen PBNU yang juga Pelaksana Nucash Muhammad Said Aqil menyebut aplikasi ini solusi transaksi digital bagi warga NU dan warga muslim umum.

Melalui Nucash pengguna dapat melakukan transaksi mulai dari zakat, infak, sedekah, wakaf, dan lainnya.

Nucash juga sudah terjamin keamanannya lantaran sudah mendapatkan lisensi dan diawasi langsung oleh Bank Indonesia (BI).

"Kami selain pembayaran elektronik, juga bisa transfer dana sesama pemilik Nucash."

"Fiturnya semua program NU menjembatani warga NU dengan program NU," jelas Muhammad.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirodj bilang, digitalisasi adalah sebuah hal yang tak bisa dihindari.

Dia berharap warga NU mampu menguasai teknologi ini.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved