Sosok Kakek Arkana Bukan Orang Biasa, Mantan Mertua Nikita Mirzani Dulu Jabat Jadi Menteri Soeharto

Sosok Kakek Arkana Bukan Orang Biasa, Mantan Mertua Nikita Mirzani Dulu Jabat Jadi Menteri Soeharto

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Kolase SURYAMALANG.COM/Instagram
Sosok Kakek Arkana Bukan Orang Biasa, Mantan Mertua Nikita Mirzani Dulu Jabat Jadi Menteri Soeharto 

SURYAMALANG.COM - Sosok kakek Arkana Mawardi, putra bungsu Nikita Mirzani yang jarang diketahui ternyata bukan orang biasa.

Mantan mertua Nikita Mirzani ini ternyata dulu sempat menjabat sebagai salah seorang menteri di Indonesia. 

Sosok kakek Arkana Mawardi ini dulu menjabat sebagai menteri pada saat pemerintahan Presiden Soeharto. 

Sosok Kakek Arkana Bukan Orang Biasa, Mantan Mertua Nikita Mirzani Dulu Jabat Jadi Menteri Soeharto
Sosok Kakek Arkana Bukan Orang Biasa, Mantan Mertua Nikita Mirzani Dulu Jabat Jadi Menteri Soeharto (Kolase SURYAMALANG.COM/Instagram)

Beberapa hari ini, nama Nikita Mirzani menjadi topik perbincangan hangat warganet di media sosial. 

Hal ini dikarenakan penjemputan Nikita Mirzani yang dilakukan oleh pihak kepolisian. 

Penjemputan yang dilakukan kepolisian ini menyangkut tentang penetapan tersangka Nikita Mirzani terhadap dugaan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) kepada sang mantan suami, Dipo Latief

Saat Nikita Mirzani berada di balik jeruji besi, banyak dukungan yang mengalir untuk sahabat Billy Syahputra tersebut. 

Terlebih lagi kepada anak kecilnya baby Arkana.

Nikita Mirzani sampai membawa serta baby nya buah cintanya dengan pengusaha kaya raya Dipo Latief di penjara.

Bahkan pengacara kondang Hotman Paris ingin memediasi keduanya.

Bahkan Hotman meminta kakek Arkana ikut mendamaikan.

Lalu siapa kakek Baby Arkana?

Ternyata kakek Arkana Mawardi bukan orang sembarangan. 

Sosok kakek Arkana Mawardi adalah Abdul Latief.

Dikutip dari Wikipedia, Abdul Latief lahir di Banda Aceh, Aceh, 27 April 1940.

Salah satu pengusaha Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai menteri pada era pemerintahan Presiden Soeharto.

Abdul Latief kakek Baby Arkana anak Nikita Mirzani dan Dipo Latief
Abdul Latief kakek Baby Arkana anak Nikita Mirzani dan Dipo Latief (Tribunnews)

Abdul Latief merupakan putra dari pasangan perantau Minang Mohammad Latief dan Sitti Rahmah yang berasal dari Pasa Gadang, Padang, Sumatra Barat.

Pada tahun 1920, ayahnya pergi merantau ke Banda Aceh, dan kemudian ia lahir disana.

Disamping berdagang, ayahnya juga aktif dalam organisasi keagamaan Muhammadiyah.

Pada saat berusia empat tahun, ayahnya meninggal dunia, dan kemudian ia diasuh oleh ibunya.

1. Bisnis

Latief merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana, Jakarta.

Semasa kuliah ia telah bekerja di Toserba Sarinah. Disini ia dipercaya untuk mempelajari manajemen toko serba ada Seibu, Jepang.

Sepulangnya dari Tokyo ia hendak mengembangkan konsep pemasaran yang dipelajarinya ke dalam konsep pemasaran "Sarinah".

Namun atasannya tidak berkenan dengan konsep yang ia tawarkan itu.

Keluar dari Toserba Sarinah, Latief memberanikan diri untuk menjadi pengusaha dengan mengembangkan toserbanya sendiri.

Untuk itu, langkah pertama yang ia lakukan adalah membeli sebuah toko kecil di Grogol, Jakarta.

Pada tahun 1974, Latief mendirikan PT Indonesia Product Centre Sarinah Jaya.

Perusahaan ini mengelola swalayan yang memasarkan produk-produk industri kecil.

Setahun kemudian, ia membuka cabang di Singapura. Pada tahun 1981, Latief memodernisasi swalayannya dengan membangun Pasaraya departement store. Pada tahun 2001 ia merambah bisnis media dengan mendirikan jaringan televisi Lativi.

Kini Abdul Latief masuk ke dalam jajaran konglomerat Indonesia yang cukup sukses.

Di bawah bendera ALatief Corporation, ia mengelola bisnis periklanan, agrobisnis, hotel, asuransi, properti, konstruksi, eceran, dan media massa.

Kini kegiatan bisnisnya banyak ditangani oleh putra-putrinya, Medina Latief Harjani dan Ahmad Dipo Ditiro.

2. Organisasi dan politik

Abdul Latief merupakan salah seorang pendiri HIPMI dan merupakan ketua umum pertama dari organisasi pengusaha muda tersebut.

Prestasinya dalam bidang perdagangan, menyebabkan ia ditarik ke dalam kabinet pemerintahan Soeharto.

Dia pernah menduduki posisi Menteri Tenaga Kerja (1993 - 1998) dan Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya (1998).

Pada awal tahun 1998, Latief mengundurkan diri dari Kabinet Pembangunan VII yang diikuti oleh belasan menteri lainnya. Kemunduran Latief merupakan awal kejatuhan pemerintahan Soeharto

3. Jabatan Menteri

Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya Republik Indonesia

Masa jabatan: 16 Maret 1998 – 21 Mei 1998

Presiden: Soeharto

Pendahulu: Joop Ave

Pengganti: Marzuki Usman

Menteri Tenaga Kerja Indonesia

Masa jabatan: 17 Maret 1993 – 14 Maret 1998

Presiden: Soeharto

Pendahulu: Cosmas Batubara

Pengganti: Theo L. Sambuaga

Informasi pribadi

Lahir 27 April 1940 (umur 79)

Bendera Indonesia Banda Aceh, Republik Indonesia

Kebangsaan: Indonesia

Pasangan: Nursyamsiah

Anak: Dipo Latief

Pekerjaan: Pengusaha

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved