Wali Kota Malang, Sutiaji Salahkan Sekolah Atas Kasus Siswa MS
Untuk mendapatkan informasi mengenai kasus bully yang menimpa siswa sebuah SMP di Kota Malang, Walikota Malang mengunjungi sekolah itu
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, BLIMBING - Untuk mendapatkan informasi mengenai kasus bully yang menimpa siswa sebuah SMP di Kota Malang, Walikota Malang mengunjungi sekolah itu, Senin (3/2/2020).
Dalam rombongannya juga ada perwakilan dari Komisi D DPRD Kota Malang.
“Saya tadi mengumpulkan kepala sekolah, wakasek, wali kelas, guru BK dan guru agama,” jelas Sutiaji, Walikota Malang pada wartawan usai pertemuan di sebuah ruangan di sekolah itu.
Ia meminta keterangan guru agama karena kejadian di sekolah berlangsung di masjid.
Maka ia perlu info secara rinci. Karena kejadian itu di sekolah, maka ia tetap menyalahkan sekolah apapun alasannya.
“Sekolah yang salah karena kejadian itu di sekolah,” kata Sutiaji.
Meski informasi yang diperolehnya hanya guyonan, tapi apapun alasannya sekolah tetap salah.
Karena itu ia usai mengunjungi sekolah itu langsung ke RS Lavallete tempat MS,13, dirawat agar tahu bagaimana kondisi persisnya.
Dari keterangan Sutiaji setelah pertemuan di sekolah, MS ternyata juga jadi starter-starteran sehingga kena benturan.
Beberapa kejadian dalam proses panjang terjadi kelebaman di tubuh MS.
Dugaan pelaku kasus ini ada tujuh siswa. Namun Sutiaji juga meminta agar korban dan pelaku juga diberi pendampingan psikologi dan hukum karena semua masih anak-anak.
Ia juga menginstruksikan pada kasek agar mengumpulkan walimurid atas kejadian ini.
Ia menilai guyonan mereka kebablasan sehingga ada kejadian ini.
Sedang informasi mengenai siswa MS juga bukan siswa biasa. Namun cukup aktif di kegiatan sekolah dan menjadi ketua kelas.
Wanedi, Ketua Komisi D DPRD Kota Malang berharap kejadian seperti ini tak terjadi di lingkungan pendidikan Kota Malang.
“Karena sudah jadi konsumsi publik pada kasus ini, saya harap, kasus ini tidak ditutupi oleh sekolah dan RS.”
“Harus diungkap sebenarnya. Tinggal tunggu hasil visum lengkap seperti apa. Sehingga jelas bagaimana. Dan kami percaya atas langkah aparat penegak hukum,” kata Wanedi.