Bayi Dibuang ke Gorong-gorong Selamat, Keajaiban Terjadi saat Wanita Menolongnya di Waktu yang Tepat
Bayi dibuang ke gorong-gorong selamat, keajaiban terjadi saat wanita menolongnya di waktu yang tepat.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Bayi dibuang ke gorong-gorong selamat meskipun mengalami beberapa masalah kesehatan.
Hal ini tidak lepas dari keajaiban yang terjadi saat seorang wanita yang tidak sengaja lewat menolong bayi malang itu.
Kini bayi tersebut masih bisa hidup dan harus mendapatkan perawatan intensif dari pihak rumah sakit.
Insiden memilukan ini terjadi di Port Elizabeth, Afrika Selatan.
Saat itu wanita bernama Charmaine Keevy berusia 63 tahun sedang keluar untuk berjalan-jalan pagi dengan anjing peliharaannya bernama Georgie di jalanan sekitar Port Elizabeth.

Saat sedang asik berjalan, tiba-tiba anjing Charmaine mulai menggonggong dengan keras saat melewati saluran pembuangan air di selokan.
Melihat sikap anjingnya kemudian memeriksa saluran air tersebut.
Awalnya Charmaine mengira itu adalah kucing yang mengeong, tetapi ketika berlutut, dia bisa mendengar tangisan bayi dari dalam saluran.
Mengetahui hal itu, Charmaine pun mulai panik dan melambai-lambaikan tangannya untuk menghentikan mobil yang melintas guna mencari bantuan.
Beruntung ada seorang pengendara bernama Cornie Viljoen berusia 60 tahun mau menepi.
Kemudian Charmaine dan Cornie sepakat bila suara di dalam gorong-gorong tersebut adalah bayi yang menangis.
Tidak menunggu waktu lama, Cornie mengambil sebatang baja dari bagasi mobilnya.
Kemudian dengan bantuan Charmaine, mereka berdua berhasil menyingkirkan lempengan beton berat yang menutupi saluran air sehingga mereka bisa melihat ke dalam.
Tidak semudah yang di bayangkan, Cornie harus turun hingga 1,8 meter dalam saluran pembuangan air dan kakinya mulai terasa sakit secara tiba-tiba.

Cornie menyadari banyak semut merah menggigiti kakinya saat dia mencoba menyelamatkan bayi itu.
Dia mengatakan kemarin, "Ketika saya masuk ke lubang, (tempat) itu sangat sempit sehingga saya harus berlutut dan saya tidak bisa membungkuk."
"Semut merah menyengat kakiku, tapi kemudian saya melihat bayi itu, menyadari ini adalah TKP, saya mengambil foto dan menyerahkan ponselku ke Charmaine."
"Saya tidak tahu apakah bayi itu terluka, sehingga saya mencoba mengangkatnya dengan sangat hati-hati dan sangat lambat, dia sangat kecil."
"Saya ingin memeluknya untuk sementara waktu, tetapi saya tahu dia membutuhkan bantuan medis secepatnya."
"Bayi itu beruntung, semut merah berada lebih tinggi dari tempat dia terbaring dan tidak turun di bagian bawah di mana dia berada."
"Saya hanya tidak tahu mengapa ada orang yang tega melakukan ini pada bayi yang baru lahir, tetapi saya sangat senang kami dapat membantunya dan menyelamatkan hidupnya."
"Saya mengatakan kepada Charmaine untuk segera menelepon layanan darurat," katanya.

Selanjutnya polisi dan ambulans pun tiba dengan cepat dan paramedis merawat bayi malang itu di tempat kejadian karena hipotermia.
Setelah itu medis melarikan bayi itu ke Rumah Sakit Dora Nginza untuk perawatan darurat.
Juru bicara Kesehatan Provinsi Sizwe Kupelo kemudian mengungkap kondisinya, ia menyebut bayi yang baru lahir ditemukan telanjang dengan tali pusar yang masih melekat.
Bayi tersebut juga menderita hipotermia dan masalah pernapasan.
Sementara juru bicara polisi Kolonel Priscilla Naidu mengatakan satu-satunya cara bayi itu bisa masuk ke saluran pembuangan air adalah dengan memindahkan penutup semen dan turun ke dalam saluran.

Dia berkata, "Ada kemungkinan orang yang melakukan ini mungkin berasal dari luar daerah dan menempatkan anak di sana."
"Kami meminta saksi dan ibu dari bayi ini untuk melapor."
Charmaine yang menemukan bayi itu berkata, "Saya dengan jujur percaya saya ditakdirkan untuk menemukan bayi itu oleh Tuhan karena saya biasanya mengambil rute yang berbeda dengan anjing peliharaan saya."
"Tetapi untuk beberapa alasan saya pergi dengan cara lain."
"Saya merasa ada semacam rencana dan tujuan untuk kehidupan gadis kecil itu, itu adalah keajaiban."
"Ketika Georgie (anjing) pertama kali mulai menggonggong mendengar suara bayi itu, saya pikir itu kucing, tetapi kemudian saya menyadari itu adalah bayi dan orang-orang pasti mengira saya marah karena saya mencoba menghentikan semua mobil yang lewat."
"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi jika orang itu tidak berhenti untuk membantu saya."
"Dia mendapatkan batang baja dari bagasi mobilnya dan kami mengangkat penutup dari saluran pembuangan air lalu dia turun ke dalam."
"Ketika dia menyerahkan kepada saya bayi kecil yang menangis ini, saya segera membungkusnya dengan baju saya dan membuatnya tetap hangat."
"Ambulans datang dan membantu saya, kemudian mereka membawanya ke rumah sakit untuk perawatan."
"Kita tidak bisa berasumsi ibunya tidak menginginkan bayi dan pasti sulit baginya untuk meninggalkan bayi di sana, tetapi saya sangat senang telah menemukannya, dia hidup dan membaik."
"Tidak mungkin seorang ibu yang baru saja melahirkan bisa mengangkat penutup beton itu sendiri karena itu membuatku dan seorang pria yang sangat kuat perlu batang baja besar untuk membuka saluran pembuangan air."
"Jelas ada orang-orang di luar sana yang tahu siapa ibu dan bayi itu dan saya berharap mereka melapor," katanya.
Cornie, ayah tiga anak yang sudah menikah, mengatakan, "Bayi itu baik-baik saja pada saat ini tetapi mengalami sedikit infeksi virus karena terkena flu, tetapi dia seorang pejuang dan semakin kuat."
Bayinya ditimbang di 3.09 kg dan Unit Kekerasan Keluarga, Perlindungan Anak dan Kejahatan Seksual dari Dinas Kepolisian Afrika Selatan telah dipanggil untuk mencoba melacak ibu.
Staf rumah sakit telah memanggilnya Grace April dan dia telah menjadi selebriti di bangsal bayi.
Charmaine berkata, "Saya harap jika ibu tidak melapor, semoga Grace April menemukan keluarga baru yang penuh kasih."
Kasus yang sama di Indonesia
Tidak hanya di luar negeri, di Indonesia kasus pembuangan bayi juga marak seperti yang terjadi di Sleman, Yogyakarta.
Bayi perempuan ditemukan di pinggir jalan Tegalsari Raya, di Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman, Senin (20/1/2020) pagi.
Bayi mungil tersebut diletakan di dalam kardus dengan dibalut kain dan jaket.
Susanto (60) warga yang pertama kali menemukan bayi malang tersebut.
Saat itu ia tengah dalam perjalanan ke rumah pak RW sekitar pukul 08.00 pagi.
"Waktu itu saya lihat ada kardus. Dalam pikiran saya, kok masih ada yang buang sampah sembarang di sana. Setelah saya cek ternyata itu bayi," ujarnya.
Bayi itu diletakan tepat di atas talud dan di bawahnya adalah sungai dengan semak belukar.
Lokasi tersebut memang jauh dari rumah warga. Hanya ada tembok tinggi yang membentang di seberang jalan.
"Saat ditemukan, bayi itu sedang tidur. Kasihan, kok ada yang tega buang bayi tidak berdosa," ungkapnya.

Temuan itu langsung dilaporkan ke RW setempat, dan diteruskan ke Polsek Ngemplak.
Kapolsek Ngemplak Kompol Wiwik Haritulasmi menjelaskan, setelah mendapat laporan itu pihaknya langsung mendatangi lokasi penemuan.
Bayi itu kemudian langsung dibawa ke puskesmas pembantu.
Agar bayi perempuan itu bisa mendapatkan perawatan yang intensif, Kapolsek pun membawa bayi tersebut ke Puskesmas Ngemplak 1.
"Setelah dicek, alhamdulillah bayi sehat , berat badannya 2,5 kg. Kulitnya putih, mancung, bibirnya tipis, cantik sekali," ujarnya.
Kapolsek mengatakan pihaknya sudah melakukan olah TKP dan memerintahkan reskrim dan intel untuk mencari orang tua yang tega membuang bayi tersebut.
"Bayi diduga dibuang pukul 07.00. Masih ada darah dan tali pusarnya, kami mengira bayi itu berumur 3-4 hari," ungkapnya.