Justin Bieber Cetak Sejarah Baru di Dunia Maya, Artis Pertama dengan 50 Juta Subscriber di YouTube
Justin Bieber Cetak Sejarah Baru di Dunia Maya, Artis Pertama dengan 50 Juta Subscriber di YouTube
SURYAMALANG.COM - Justin Bieber menjadi artis pertama yang mengumpulkan 50 juta subscriber atau pelanggan di YouTube.
Seri dokumentar Justin Bieber: Seasons yang baru-baru ini tayang di YouTube membuktikan bahwa Bieber dapat membuat hit yang bahkan bukan dari lagu.
Seri YouTube Original memiliki episode debut yang paling banyak ditonton di seluruh platform streaming video dalam minggu pertama hingga saat ini, mencapai lebih dari 97 negara di seluruh dunia.
Episode perdananya yang berjudul Leaving the Spotlight membuat Justin Bieber disorot lagi setelah mencapai 32 juta views dalam tujuh hari pertama.
Pada Januari 2007 saat Justin Bieber masih berusia 13 tahun itu memposting video dirinya menyanyikan ulang atau meng-cover lagu-lagu penyanyi ternama di akun YouTube "kidrauhl".
Di antaranya lagu milik Usher, Stevie Wonder, Justin Timberlake, Chris Brown dan Ne-Yo.
Namun, akun tersebut sudah tak aktif lagi sekarang.
Pada 2007 lalu, Justin Bieber bersama manajernya, Scooter Braun, membuat akun YouTube yang baru.
"Dimulai sebagai #kidrauhl dan sekarang ini. Terima kasih," tulis Justin Bieber di akun Twitter-nya, Rabu (5/2/2020).
Dalam satu tahun terakhir saja, Bieber telah mendapatkan total lebih dari 3 miliar views untuk semua video YouTube-nya.
Video musik singel terbaru Justin Bieber berjudul "Yummy" debut di Nomor 1 dalam chart Video Global Top YouTube pada bulan lalu dan mencapai tangga lagu Top di lebih dari 50 negara sejak dirilis.
Sampai saat ini, video itu sudah dilihat lebih dari 150 juta kali.
Justin Bieber Mengidap Penyakit Lyme Disease Hingga Fungsi Otaknya Terganggu
Belum lama ini terungkap bahwa Justin Bieber mengidap penyakit Lyme Disease.
Penyakit Lyme Disease ini membuat fungi otak mantan kekasih Selena Gomez itu terganggu.
Hal ini pertama kali diketahui lewat pernyataan Justin Bieber sendiri.
Ia mengungkapkan kondisinya itu setelah banyak orang yang menudingnya menggunakan obat-obatan terlarang.
Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, Rabu (8/1/2020), sang penyanyi ternyata mengaku mengidap penyakit yang diakibatkan oleh gigitan kutu yakni lyme disease atau penyakit lyme.
"Sementara banyak orang terus mengatakan Justin Bieber terlihat seperti sampah, dipengaruhi obat-obatan dll. Mereka tak menyadari bahwa saya baru-baru ini didiagnosis dengan penyakit Lyme," tulis Justin Bieber.
Meski terdengar sepele karena diakibatkan oleh kutu, tapi ternyata penyakit lyme tersebut berdampak buruk pada kulit sampai fungsi otak sang penyanyi.
"Tidak hanya itu, tetapi memiliki kasus serius mono kronis yang mempengaruhi saya, kulit, fungsi otak, energi, dan kesehatan secara keseluruhan," sambung Justin Bieber.
Meski begitu Justin Bieber tidak membeberkan secara rinci mengenai penyakitnya.

Menurutnya penjelasan perihal penyakit lyme yang diderita akan dibahas dalam serial dokumenternya di YouTube.
"Hal-hal ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam seri dokumenter yang akan saya tayangkan di YouTube segera," tulisnya.
Lewat tayangan itu, Bieber berharap orang-orang yang menontonnya bisa memahami, bahkan memetik pelajaran dari penyakitnya.
Nama penyakit Lyme Disease sendiri sebetulnya masih asing di telinga masyarakat Indonesia.
Lalu apakah sebenarnya penyakit Lyme Disease itu? Dan bagaimana mengenali gejala penyakit Lyme Disease?
Dilansir dari Center for Disease Control and Prevention, Lyme Disease diketahui disebabkan oleh kutu.
Kutu-kutu penyebar lyme disease merupakan kutu yang sudah terinfeksi bakteri borrelia burgdorferi atau borrelia mayonii.
Medical News Today, menuliskan, kutu yang paling sering adalah kutu rusa sebagai vector pembawa penyakit ini.
Pada kebanyakan orang, penyakit ini bisa sembuh dengan cepat.
Namun, beberapa orang lainnya bisa terus menderita penyakit ini meskipun telah menjalani perawatan.
Kondisi ini biasanya disebut dengan lyme kronis.
Dokter umumnya menggunakan antibiotik sebagai langkah untuk terapi pengobatan.
Di Indonesia penyakit ini jarang diketahui, namun penyakit ini memang umum ditemui di Amerika Serikat.
CDC mendapatkan laporan bahwa sekitar 300.000 orang berisiko mengalami penyakit lyme setiap tahunnya di AS.
Lalu bagaimanakah gejala penyakit Lyme Disease?
Beberapa tanda gejala awal berkisar 3 hingga 30 hari setelah digigit, di antaranya demam, kedinginan, sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, dan persendian serta pembengkakan kelenjar getah bening dapat terjadi jika tidak ada ruam.
- Selain itu, muncul ruam Eritema Migrans (ruam EM): Terjadi sekitar 70-80 persen orang yang terinfeksi.
- Dimulai di lokasi gigitan kutu yang muncul dalam jangka waktu 3-30 hari.
- Melebar secara bertahap selama beberapa hari hingga mencapai 12 inci atau sekitar 30 cm
- Terasa hangat saat disentuh tapi jarang gatal ataupun menyakitkan Kadang-kadang membentuk seperti mata ikan saat membesar.
- Dapat muncul di seluruh area tubuh.
Tanda selanjutnya, beberapa hari hingga bulan setelah gigitan kutu:
- Sakit kepala parah dan kekakuan leher
- Ruam EM tambahan pada area lain dari tubuh
- Facial palsy (kehilangan tonus otot atau terkulai di satu atau kedua sisi wajah)
- Arthritis dengan nyeri sendi yang parah dan pembengkakan, terutama lutut dan sendi besar lainnya.
- Nyeri intermiten pada tendon, otot, sendi, dan tulang
- Jantung berdebar atau jantung berdetak tidak teratur (Lyme carditis)
- Pusing atau sesak napas Peradangan otak dan sumsum tulang belakang Sakit syaraf
- Mati rasa, atau kesemutan di tangan atau kaki
Beberapa pencegahan yang bisa dilakukan:
- Menjaga kebersihan hewan peliharaan
- Bersihkan pakaian dan perlengkapan seusai dari luar seperti hutan atau semak-semak
- Menggunakan lotion anti serangga saat berada di luar
- Hindari kontak dengan kutu seperti menghindari berjalan di semak-semak dan memilih berjalan di jalan setapak
- Segera mandi setelah berada di luar ruangan.