Pengobatan Ningsih Tinampi Viral Sampai Didatangi Dinkes Jatim, Mbah Mijan: Bukan SAKTI Tapi SAKIT
Pengobatan Ningsih Tinampi Viral Sampai Didatangi Dinkes Jatim, Mbah Mijan: Bukan SAKTI Tapi SAKIT
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Pengobatan alternatif Ningsih Tinampi yang viral kini tengah menjadi sorotan banyak pihak.
Bahkan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sempat mendatangi lokasi praktek pengobatan Ningsih Tinampi yang berada di Pasuruan.
Berita viral yang mengabarkan tentang pengobatan alternatif Ningsih Tinampi ini bahkan sampai menjadi sorotan paranormal kondang Mbah Mijan.

Pengobatan alternatif Ningsih Tinampi yang terletak di Dusun Lebaksari, Pasuruan, Jawa Timur ( Jatim ) itu sudah terkenal ke seantero negeri.
Terlebih lagi, Nignsih Tinampi kerap merekam dan membagikan video saat ia tengah mengobati pasiennya melalui media sosial YouTube.
Diketahui Ningsih Tinampi mengobati pasien dengan cara berkomunikasi langsung dengan mahkluk gaib yang hidup di tubuh mereka.
Usai berkomunikasi, Ningsih Tinampi kemudian menggunakan kekuatannya untuk mengusir makhluk gaib tersebut dari tubuh pasiennya.
Proses tersebut lah yang kemudian direkam dan videonya diunggah ke YouTube.
Namun, video yang diunggah di YouTube pada 9 Januari 2020 lalu kemudian membuat seorang paranormal Mbah Mijan menanggapi dengan serius.
Bahkan, ia tak segan-segan menyebut Ningsih Tinampi sesat.
Bukannya tanpa alasan, Mbah Mijan berkata demikian karena dalam vlog tersebut Ningsih Tinampi menyebut dirinya bisa memanggil malaikat.
Yakni saat salah satu pasien Ningsih Tinampi tiba-tiba mengeluarkan air mata.
Rupanya pasien tersebut mengaku memiliki indra keenam dan mengaku dapat melihat kehadran malaikat di belakang Ningsih Tinampi.
"Siapa yang datang? Dia adalah para malaikat. Dia pasti nangis. Yang datang adalah para malaikat,” ujar Ningsih Tinampi yang disambut anggukan dari sang pasien, seperti dikutip dari YouTube Ningsih Tinampi.
“Saya tidak bohong dan saya juga tidak mengada-ada. Saya tidak punya namanya kodam! Saya tidak punya namanya jin!” ujarnya lagi.
Suasana makin menegang ketika pasien lainnya tiba-tiba teriak histeris.
“Sampingnya Bu Ning ada Rasulullah! Ada nabi-nabi! Ada malaikat ke sini!” teriak pasien itu yang mengejutkan seisi ruangan.
Hal itu lah yang kemudian membuat Mbah Mijan menyindir Ningsih Tinampi melalui unggahan di akun Twitter-nya.
Mbah Mijan pun menyindir jika hal gaib yang dimiliki oleh Ningsih Tinampi bukanlah kesaktian namun sakit.
"Hati-Hati terhadap otak kram yang remnya blong! sesat. Rosulullah bisa dipanggil seenak udel, itu bukan SAKTI tapi SAKIT. Ini ranah sensitif, bahkan menganggap kekasih Allah dibawah kendali dan perintah Ningsih, karena bisa dipanggil dengan begitu mudah, adalah kebablasan," tulis Mbah Mijan di Twitter.

Setelah mendapat sindirian tersebut, Ningsih Tinampi kemudian menantang Mbah Mijan untuk mengunjungi praktik pengobatannya.
Tetapi, Mbah Mijan enggan menjawab tantangan tersebut hingga perseteruan keduanya tak lagi terdengar.
Namun, setelah perseteruan tersebut menghilang bak ditelan bumi, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dikabarkan menggerebek praktik pengobatan Ningsih Tinampi.
Tim lintas dinas dari Pemprov Jatim mendadak datang ke tempat praktik Ningsih Tinampi pada Rabu (5/2/2020).
Adapun tim lintas dinas yang ikut berkunjung berasal dari Dinas di Pemprov Jatim, Pemkab Pasuruan, IDI, Polda Jatim, dan Kejati Jatim.
Ningsih Tinampi tak terlihat gemetar atau ketakutan sama sekali saat tempatnya mendadak kedatangan tamu penting.
"Sangat bagus sekali, sangat oke, bahkan saya sangat setuju, kalau bisa seringkali datang ke sini," kata Ningsih Tinampi dikutip dari Tribun Jatim.
Menurutnya, semua pihak, baik dari kepolisian dan dinas kesehatan tidak mempermasalahkan praktik pengobatan yang ia lakukan.
"Untuk masukannya ya saya terima. Intinya saya mendukung sekali. Tidak ada kesepakatan apa - apa hari ini, oke saja," jelasnya.
Menurut keterangannya, memang ada himbauan dari instansi terkait agar ia tak menangani pasien yang memang memiliki penyakit medis.
"Ya kan kebanyakan di sini non medis," tambah dia.
Ia kemudian menyebut bila ada pasien medis yang memaksa untuk berobat padanya, ia juga tak akan menolaknya.
"Ya ditangani ae wong ngunu ae," katanya menjelaskan.

Sementara itu, ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Pasuruan dr Sujarwo mengatakan kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka pembinaan.
Ia menyebut, kunjungan bertujuan untuk mengetahui secara langsung praktik kondisi pengobatan yang dibuka di kediaman Ningsih Tinampi tersebut.
"Jadi bukan sesuatu yang aneh. Ini kami hanya kunjungan saja, untuk memberikan pembinaan terhadap Ningsih Tinampi," kata Sujarwo, seperti dikutip dari Tribun Madura.
Sujarwo mengatakan, pihaknya juga akan memberikan bantuan pada Ningsih tinampi agar lebih tertata dalam memberikan pengobatan bagi para pasiennya.
"Teknisnya, nanti yang menjelaskan dari Dinkes Jatim," jelasnya.
Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Jatim Dian Islami menyebutkan bahwa pengobatan yang dilakukan Ningsih Tinampi bukan termasuk pengobatan medis.
Melainkan termasuk ke dalam pengobatan tradisional.
"Jadi kami lihat metodenya seperti apa, bagaimana prosesnya dan masih banyak lagi. Hasilnya, pengobatan yang dilakukan Ningsih Tinampi termasuk pengobatan tradisional," ujar Dian.
Setelah melihat secara langsung, pihaknya kemudian mengetahui bahwa Ningsih Tinampi tidak melanggar rambu-rambu dalam dunia medis.
"Kalau saya melihat ini tidak berkaitan dengan medis.
Apa yang dilakukan Ningsih ini pengobatan aliran kepercayaan secara kultur tidak berkaitan dengan regulasi yang ada dinkes," kata Dian.
Ia menyebut telah memperingatkan Ningsih Tinampi agar tak menangani pasien yang memang membutuhkan pengobatan medis.
"Saya juga menyarankan agar pasien disini tetap menjaga kebersihan, tetap menjaga lingkungan agar tidak mudah tertular penyakit.Nanti kami akan buat laporan," katanya menerangkan.