Update Kondisi Ibu dan Anak Postif Virus Corona di RSPI Sulianti Saroso, Kondisinya Makin Membaik

Begini kondisi ibu dan anak positif virus Corona di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, keduanya kini membaik.

Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Adrianus Adhi
Tribun Jakarta
Update kondisi ibu dan anak positif corona 

SURYAMALANG.COM - Begini kondisi ibu dan anak positif virus Corona di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso.

Dilansir dari Tribun Jakarta dalam artikel 'Ibu-anak Positif Virus Corona di RSPI Sulianti Saroso Bebas dari Demam dan Sesak Nafas', kondisi keduanya diketahui makin membaik.

Seperti diketahui, Kasus positif virus corona (Covid-19) pertama di Indonesia menjangkit dua orang perempuan yakni ibu (64) dan anak (31) warga Depok.

Ibu dan anak tersebut dinyatakan postif virus Corona pada Minggu 1 Maret 2020 lalu.

Namun kini kedua pasien tersebut membaik dan tak menunjukan gejala penyakit itu lagi.

Uniknya, kedua pasien justru mengetahu mereka menginap virus Corona setelah mendengar pengumunan dari Presiden Jokowi.

Berikut informasi terbaru terkait ibu dan anak positif virus Corona yang dihimpun oleh SURYAMALANG.

1. Semakin Membaik

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril mengatakan bahwa kondisi ibu dan anak positif virus Corona kini semakin membaik.

"Sampai hari ini berarti hari keempat ya, alhamdulillah semakin membaik."

"Kalau kemarin itu tinggal batuk-batuk sedikit, sekarang pun begitu," ujarnya dalam sebuah konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Rabu (4/3/2020).

Kedua pasien positif corona tersebut kini sudah tidak lagi mengeluh sesak nafas dan tidak lagi merasakan demam pada tubuh mereka.

"Kemudian demam sudah tidak ada lagi, kemudian batuknya sudah berkurang jauh."

"Tidak ada sesak napas dan mereka bisa berkomunikasi dengan keluarganya melalui HP, untuk yang kedua," jelas Syahril.

2. Ada 9 Pasien di Ruang Isolasi Ketat

Ruang Isolasi
Ruang Isolasi (Tribun Jakarta)

Dalam kesempatan yang sama Syahril juga mengungkapkan bahwa saat ini ada sembilan pasien yang ada di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso.

Selain dua pasien positif virus corona, tujuh lainnya merupakan pasien dalam pengawasan atau suspect.

"Jadi saat ini sudah ada total 9 yang dirawat di ruang isolasi ketat," ungkap Syahril.

Tujuh pasien suspect memiliki riwayat berbeda terkait virus corona, baik dari kontak langsung terhadap pasien positif maupun kunjungan ke negara dengan kasus corona.

"Dari sekian pasien ini, ada lima yang kontak dengan pasien sebelumnya."

"Yang dua lagi tracking, karena dalam riwayat ada hubungannya dengan daerah yang diduga terdapat endemis tadi," jelas Syahril.

3. Pasien Baru Tahu dari Pengumuman

Rupanya salah satu pasien itu baru menerima informasi terkait diagnosa bahwa mereka positif corona setelah Presiden Joko Widodo mengumumkannya pada Senin (2/3/2020) lalu.

Dengan adanya pengumuman yang beredar di media sosial dan media massa, kedua pasien positif corona itu akhirnya baru tahu tanpa ada penjelasan lebih awal dari pihak rumah sakit.

"Nah, karena terlanjur heboh, saya tanya ke dokter yang merujuk ke sini, dia bilang bahwa saya dan anak saya positif corona sambil bilang, 'enggak apa-apa semua sudah ditangani kok'," ucap pasien tersebut.

4. Alasan Rumah Sakit Tak Memberi Tahu

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril (Tribun Jakarta)

Atas hal tersebut, Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril buka suara.

Menurut Syahril, pihak rumah sakit tak bisa memberikan informasi terkait diagnosa positif corona kepada pasiennya sebelum ada arahan dari pemerintah yang berwenang.

Kata Syahril, pengumuman soal wabah tertentu harus melalui pemerintah pusat, dalam hal ini pengumuman awal dari presiden.

Karenanya, pihak rumah sakit pun tak bisa memberikan informasi awal terhadap pasiennya.

"Jadi ini kan wabah ya. Kalau pengumuman wabah ada aturan siapa yang harus berbicara pertama kali," kata Syahril kepada wartawan, Rabu (4/3/2020).

Sebagai direktur utama, Syahril sendiri mengaku tak punya kapasitas memberikan informasi tersebut.

Alhasil, informasi bahwa kedua pasien tersebut positif baru bisa dibeberkan setelah Presiden Jokowi memberi pernyataan resmi pada Senin lalu.

"Saya pun sebagai Dirut tidak boleh bicara. Itu sudah aturannya."

"Kemarin Presiden yang mengumumkan dan itu sudah ada UU-nya."

"Kami pun tidak memberi tahu ke pasien sebelum presiden mengumumkan," jelas Syahril.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved