Kronologi Aktor Tom Hanks Terjangkit Virus Corona dan Harus Diisolasi, Terinfeksi Saat Syuting
Dikabarkan Tom Hanks terjangkit virus Corona saat berada di Australia, akhibatnya pemeran Forest Gump itu harus diisolasi.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Aktor Tom Hanks terjangkit virus Corona bersama sang Istri, Rita Wilson.
Dikabarkan Tom Hanks terjangkit virus Corona saat berada di Australia, akhibatnya pemeran Forest Gump itu harus diisolasi.
Kabar ini pertamakali diketahui melalui unggahan pribadi Tom Hanks di Instagram pribadinya.
Ia mengabarkan kondisinya dan sang istri yang mengalami gejala flu dan pegal-pegal.
Berikut ini kronologi lengkap aktor Hollywood Tom Hanks terjangkit Virus Corona di Australia.
1. Diketahui Lewat Media Sosial
Tom Hanks membagikan kabar mengejutkan tersebut melalui akun media sosialnya, Instagram dan Twitter.
Dia mengunggah foto kantung sampah berwarna kuning dan sebuah sarung tangan.
Berikut pernyataan Tom Hanks bahwa dia telah terinfeksi virus corona.
"Saya dan Rita sedang di Australia. Kami merasa agak lelah dan mengalami gejala flu dan pegal-pegal. Rita juga merasa kedinginan yang hilang dan pergi. Ada demam juga," tulis Tom Hanks, Kamis (12/3/2020) dari akun @tomhanks.
2. Sedang Syuting di Australia
Tom Hanks dan istrinya dinyatakan positif terinfeksi virus Corona saat berada di Australia untuk memulai produksi film.
Tom Hanks mengatakan dia Rita Wilson, akan diuji, diobservasi, dan diisolasi selama waktu yang diperlukan oleh otoritas kesehatan masyarakat.
“Kami akan terus mengunggah dan memerbaharui kabar kami pada dunia," kata Tom Hanks dalam unggahan Instagram-nya.
Hanks berada di Australia untuk pengambilan gambar film biografi Elvis Presley. Aktor berusia 63 tahun ini berperan sebagai Kolonel Tom Parker, manajer eksentrik Presley, yang berhasil membawa penyanyi terkenal itu menjadi bintang pada tahun 1950-an.
Produksi film yang disutradarai oleh Baz Luhrmann itu sebenarnya akan dimulai pada hari Senin.
3. Warner Bros Ikut Berkomentar
Dilansir dari Tribunnews Wiki dalam artikel ' Warner Bros Beri Pernyataan Resmi Terkait Tom Hanks yang Positif Tertular Virus Corona', Warner Bros memberikan pernyataan resmi.
Seperti diketahui, Warner Bros merupakan rumah produksi yang membuat film terbaru Tom Hanks tersebut.
“Ada anggota tim dari film yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19,” bunyi pernyataan resmi Warner Bros.
Mereka mengambil langkah dengan menggandeng instansi kesehatan Australia untuk melakukan prosedur yang menjadi standar penanganan virus corona.
“Kami bekerja sama dengan instansi kesehatan Australia untuk mengidentifikasi dan menghubungi orang-orang yang melakukan kontak dengan orang tersebut,” kata pihak Warner Bros.
Studio hiburan dari Amerika ini mengutamakan keselamatan anggota perusahaan, termasuk Tom Hanks sebagai bintangnya.
"Kesehatan dan keselamatan anggota perusahaan kami selalu menjadi prioritas utama kami, dan kami mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi semua orang yang bekerja di produksi kami di seluruh dunia," demikian pernyataan Warner Bros.
4. Harus Diisolasi
Tom Hanks yang sadar sedang adanya wabah virus corona, akhirnya memutuskan untuk menjalani serangkaian tes yang diperlukan.
Ternyata dia mendapati hasilnya positif terjangkit Covid-19.
“Kami kemudian menjalani tes untuk virus corona dan kami dinyatakan positif,” ujar aktor pemenang Oscar tersebut.
"Kami, keluarga Hanks, akan menjalani tes, observasi, dan diisolasi sesuai yang diwajibkan dan diperlukan," imbuhnya.
5. Kasus Corona di Australia
Sejauh ini, di Australia sendiri telah mengkonfirmasi lebih dari 120 kasus yang terinfeksi virus corona.
Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) menyatakan Covid-19 sebagai pandemi global pada hari Rabu setelah virus corona menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.
WHO menyatakan penyakit Covid-19 yang disebabkan virus corona sebagai pandemi global setelah virus yang pertama kali diketahui di Wuhan, China akhir Desember 2019 lalu itu menyebar cepat ke lebih dari 100 negara dalam waktu tiga bulan.
Virus ini telah menginfeksi lebih dari 121.000 orang di Asia, Eropa, Timur Tengah dan Amerika.