Penanganan Virus Corona di Malang
Kebijakan Wali Kota Malang, Sutiaji Terkait Isu Virus Corona
Wali Kota Malang, Sutiaji telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk menanggapi ancaman virus corona.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Wali Kota Malang, Sutiaji telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk menanggapi ancaman virus corona.
Di antaranya ialah tetap menggelar Car Free Day (Ijen) yang digelar setiap Minggu pagi.
Orang nomor satu di Kota Malang itu menyampaikan CFD akan menjadi tempat untuk melakukan sarana sosialisasi penanganan virus corona ini kepada masyarakat.
Hal ini dilakukan, karena Pemerintah Kota Malang tidak ingin membuat kecemasan yang menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.
"Kami tetap jalankan CFD. Kami tidak bisa ikut-ikutan yang lain. Karena di CFD masyarakat bisa berolahraga untuk menjaga kesehatan," ucap Sutiaji kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (14/3/2020).
Sosialisasi yang akan dilakukan dalam kegiatan di CFD tersebut ialah dengan mengajak semua puskesmas.
Di sana, masyarakat akan diajari tentang bagaimana cara belajar mencuci tangan dan menjaga kesehatan tubuh guna menangkal virus corona.
"Bagi kami ini penting. Tentang bagaimana cara menangani dan menjaga diri. Karena kepanikan berlebihanlah yang akan merugikan warga sendiri," ucapnya.
Sutiaji menyampaikan, bahwa sejauh ini Kota Malang masih aman dan nyaman untuk kegiatan dan aktifitas sosial yang bersifat massal.
Jadi pihaknya tidak akan menghentikan aktifitas tersebut seperti hal nya yang dilakukan di daerah-daerah lain.
"Sekarang bayangkan, jika semua daerah mengambil kebijakan untuk melarang kegiatan massal, terlebih melakukan lockdown, maka negara ini bisa lumpuh dan mengalami status quo."
"Maka Kota Malang saya tegaskan tidak ambil kebijakan itu, karena Malang aman dan kondusif," tegasnya.
Selain itu, politisi partai Demokrat tersebut juga menginstruksikan agar sekolah-sekolah tetap masuk seperti biasanya.
Hal ini juga berlaku untuk perkantoran-perkantoran di Kota Malang agar tetap berjalan seperti biasa.
Hanya saja, Sutiaji meminta di setiap sekolah atau perkantoran maupun perguruan tinggi untuk menyediakan tempat cuci tangan.
Agar nantinya masyarakat ataupun para siswa bisa membiasakan pola hidup bersih dengan mencucui tangannya seusai beraktivitas.
"Nanti di setiap ruangan, atau di kelas harus menyediakann tempat untuk mencuci tangan. Kalau bisa juga menyediakan kran air," tandasnya.