Virus Corona di Jatim

Surabaya dan Malang Dikabarkan Ajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Ini Jawaban Khofifah

Gubernur Khofifah menyebut Surabaya dan Kota Malang belum memiliki rencana untuk mengajukan penerapan PSBB.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: isy
SURYAMALANG.COM/Fatimatus Zahroh
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa pihaknya sudah mengonfirmasi pada Kota Surabaya maupun Kota Malang yang ramai dikabarkan tengah mengajukan pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna mengantisipasi penyebaran covid-19.

Seusai rakor virtual bersama forkopimda Jawa Timur dan forpimda kabupaten kota se Jawa Timur, Kamis (9/4/2020), didapatkan penjelasan bahwa dua daerah tersebut belum memiliki rencana untuk mengajukan penerapan PSBB.

Ditegaskan bahwa dua daerah tersebut tidak dalam pengajuan PSBB meski daerahnya sudah masuk zona merah. Kota Surabaya tercatat memiliki 84 kasus warga positif covid-19 dan Kota Malang memiliki kasus 8 warga positif covid-19.

“Sampai dengan selesainya rakor virtual tadi, telah dijelaskan oleh Kota Surabaya yang diwakilkan oleh asisten dua, dan Kota Malang yang diwakilkan Wakil Walikota Malang Pak Sofyan yang juga didampingi Danrem dan Kapolres Kota Malang,  mereka menyampaikan bahwa sampai saat ini belum ada rencana untuk mengajukan PSBB,” kata Khofifah, yang diwawancara usai rakor virtual di Mapolda Jawa Timur, Kamis (9/4/2020). 

Ditegaskan gubernur perempuan pertama Jatim ini klarifikasi dan verifikasi ini penting bagi semua pihak, terutama terkait koordinasi lintas sektor dan lintas wilayah.

Khofifah menegaskan penerapan PSBB bukan sesederhana yang dipikirkan.

Melainkan ada banyak konsekuensi yang harus ditanggung dan dipersiapkan sebelum PSBB benar benar diterapkan.

“Karena hal hal yang terkait konsekuensi untuk pengajuan itu, ketika sudah disetujui oleh Kemenkes, maka semua pihak bukan hanya kota yang bersangkutan tapi juga forkopimda provinsi semua harus bersatu padu untuk bisa memberikan pemenuhan kebutuhan perlindungan masyarakat kaitan dengan keamanan, logistik, kesehatan semua harus  dihitung secara detail. Detail plan dari contingency plan harus benar dihitung sehingga semua harus benar-benar siap,” tegas Khofifah.

Ia berpesan agar saat ini yang paling aman bagi masyarakat adalah stay at home atau tinggal di rumah saja. 

Dengan tinggal di rumah maka masyarakat bisa melindungi diri sendiri, dan juga keluarga serta orang lain.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved